Analisis Regresi Berganda BEP Break Event Point

dimana c : harga jual per satuan; x : jumlah produk yang dijual; b : biaya variabel per satuan; a : biaya tetap.

3.4.3. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda Multiple Regression Analysis adalah metode statistik yang digunakan untuk merumuskan model pendugaan variabel tujuan dependent variable terhadap variabel-variabel penjelas explanatory variable lain yang diamati. Analisis regresi berganda variabel penjelas dan variabel tujuan yang bersifat kuantitatif. Persamaan yang dihasilkan dari model regresi berganda harus memenuhi beberapa asumsi di bawah ini : 1. , = i E ε untuk setiap , i dimana , , ... , 2 , 1 n i = artinya rata-rata kesalahan pengganggu standard error adalah nol. 2. , , , j i Kov i i ≠ = ε ε artinya kovarian , , = i i ε ε dengan kata lain tidak ada autokorelasi antar pengganggu kesalahan standard error. 3. , 2 2 σ ε = i Var untuk setiap , i dimana , , ... , 2 , 1 n i = artinya setiap kesalahan pengganggu memiliki varian yang sama. 4. , , , 2 1 = = i i i i x Kov x Kov ε ε artinya kovarian kesalahan pengganggu memiliki varian yang sama dengan setiap peubah bebas tercakup dalam persamaan linear berganda. 5. Tidak ada multikolinearitas, artinya tidak ada hubungan linear yang eksak antara peubah-peubah penjelas atau variabel-variabel penjelas saling bebas orthogonal. 6. , ; 2 σ ε N i = kesalahan pengganggu menyebar normal dengan rata-rata nol dan varian . 2 σ Persamaan umum model regresi berganda adalah : n n o X A X A A Y + + + = ... 1 1 , dimana : Y : Fungsi tujuanpeubah yang diduga dependent variable o A : Nilai konstantakoefisien fungsi regresi intercept X : Variabel penjelas variabel yang diduga independent variable n A : Nilai konstantakoefisien variabel penjelas fungsi regresi Umumnya variabel-variabel penjelas merupakan kombinasi dari variabel kategorikal dan kontinu, maka diperlukan beberapa metode khusus untuk menghasilkan model yang memiliki satu peubah-peubah terbaik. Beberapa metode yang dimaksud antara lain : standard, forward stepwise, dan backward stepwise . Pada penelitian ini digunakan metode forward stepwise, yang mana prinsip dasarnya adalah mengurangi banyaknya peubah di dalam fungsi tujuan dengan cara menyisipkan peubah penjelas satu per satu hingga diperoleh persamaan regresi yang paling baik. Uji taraf nyata uji-t dilakukan pada selang kepercayaan 95 dengan menggunakan data penerimaan, biaya dan land rent. Data yang diuji akan berbeda nyata jika memiliki nilai p-level • 0.05 dan tidak berbeda nyata jika nilai p-level 0.05 Peubah yang digunakan dalam analisis regresi berganda dengan land rent sebagai fungsi tujuan pada berbagai pola tanam tertera pada Tabel 3. Dalam Tabel 3, ada sepuluh peubah yang digunakan dalam analisis land rent. Peubah-peubah tersebut memiliki satuan yang sama yaitu dalam Rupiah sehingga tidak perlu dilakukan normalisasi atau standarisasi terlebih dahulu. Tabel 3. Peubah Analisis Regresi Berganda pada Fungsi Land rent Sedangkan satuan pada peubah-peubah pada Tabel 4 dan Tabel 5 berbeda-beda, oleh karena itu perlu adanya standarisasi terlebih dahulu sebelum dianalisis. Peubah analisis regresi berganda dengan produksi sebagai fungsi tujuan pada pola tanam padi tertera pada Tabel 4 dengan sepuluh peubah dan pada pola tanam hortikultur tertera pada Tabel 5 dengan delapan peubah. Tabel 4. Peubah Analisis Regresi Berganda pada Fungsi Produksi Padi Nama Peubah Kode Satuan pada respon Land rent y Rpm 2 tahun Luas tanam x 1 ha Benih x 2 Rpkg Pupuk x 3 Rpkg Pestisida x 4 RpL Tenaga kerja x 5 Rporang Pajak x 6 Rptahun Alat x 7 Rpbuah Produksi x 8 Rpkg Sisa alat x 9 Rpbuah Nama Peubah Kode Satuan pada respon Produksi y kgha Luas tanam x 1 ha Benih x 2 kgha Sewa traktor x 3 Rp Upah benih x 4 Rp Pajak x 5 Rptahun Alat x 6 buah Tenaga kerja x 7 orangha Pupuk x 8 kgha Pestisida x 9 Lha Tabel 5. Peubah Analisis Regresi Berganda pada Fungsi Produksi Hortikultur Nama Peubah Kode Satuan pada respon Produksi y kgha Luas tanam x 1 ha Benih x 2 kgha Pupuk x 3 kgha Pestisida x 4 Lha Tenaga kerja x 5 orangha Alat x 6 buah Pajak x 7 Rptahun

IV. KONDISI UMUM WILAYAH

4.1. Kecamatan Pacet

4.1.1. Keadaan Geografi dan Topografi Wilayah Kecamatan Pacet secara administratif termasuk wilayah Utara Kabupaten Cianjur, dengan batas-batas : Sebelah Barat : Kabupaten Sukabumi Sebelah Timur : Kecamatan Sukaresmi Sebelah Utara : Kabupaten Bogor Sebelah Selatan : Kecamatan Cugenang Luas Kecamatan Pacet adalah 112.04 km 2 dengan ketinggian 1000–1500 meter diatas permukaan laut dengan kemiringan lereng 8-15 . Sedangkan karakteristik topografi yang terdapat di Kecamatan Pacet berupa perbukitan berelief halus. 4.1.2. Iklim dan Jenis Tanah Jenis iklim di Kecamatan Pacet didominasi oleh tipe iklim Afa. Iklim tipe Afa ini merupakan iklim hujan tropis tanpa periode kering yang nyata, selalu basah, suhu udara rata-rata bulan terdingin lebih besar dari 18 C dan bulan terpanas lebih besar dari 22 C. Rata-rata curah hujan di daerah Pacet mencapai 3186 mm per tahun. Kecamatan Pacet juga memiliki jumlah bulan basah terbesar di Kabupaten Cianjur yaitu 10.6 bulan. Tanah di wilayah Pacet termasuk ke dalam jenis tanah andosol, dimana tanah jenis ini cukup subur karena berasal dari lahar Gunung Gede yang bersifat basal dan intermedier.