antara 80-90. Kondisi tanah yang paling baik untuk bawang daun tumbuh dan berproduksi optimum adalah tanah yang gembur, subur, kaya bahan organik,
drainase dan aerasi baik dengan tingkat kemasaman tanah pH antara 6.5-7.5 Rukmana, 1995. Menurut Lingga 1986, tanaman bawang daun membutuhkan
pupuk Nitrogen lebih banyak dibandingkan dengan tanaman yang lain. Bawang daun memerlukan 600 kgha ZA, 300 kgha urea, dan pupuk kandang sebesar 10-
15 tonha.
2.4.2. Caisin Brassica chinensis
Brassica chinensis L. varietas parachinensis caisin memiliki nama
umum Flowering white cabbage, Mock Pak Choi. Di Indonesia dikenal sebagai sawi hijau atau sawi kembang. Caisin membutuhkan tanah yang subur, gembur
dan banyak mengandung humus untuk pertumbuhan yang optimal. Tanah liat berpasir dengan drainase yang baik atau tanah liat berlempung sangat cocok untuk
pertanaman caisin dan produksi dapat meningkat. Kemasaman tanah pH yang baik untuk caisin berkisar antara 5.5–6.5. Pertumbuhan caisin sangat cepat
sehingga membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu optimum untuk pertumbuhan caisin adalah 13
-21 C.
Caisin membutuhkan pupuk kandang dan pupuk buatan agar dapat berproduksi tinggi. Pupuk kandang yang diperlukan berkisar 10-15 tonha dan
pupuk buatan yang dibutuhkan adalah 60 kg ha-110 kgha N, 40-60 kgha P
2
O
5
dan 80-100 kgha K
2
O Prosea, 1991.
2.4.3. Wortel Daucus carota L
Wortel merupakan tanaman dwimusim yang tumbuh di daerah berhawa sejuk dengan ketinggian antara 1000-2000 m dpl, dengan kisaran temperatur 12
- 23
C, dan dengan suhu optimum untuk tumbuh adalah 16 -18
C. Persyaratan kebutuhan tanah untuk budidaya wortel adalah : kedalaman tanah minimum 30 cm
dan optimum 75 cm; struktur tanah berlempung sampai berpasir; konsistensi gembur; permeabilitas sedang, drainase agak cepat sampai sedang dan pH berkisar
antara 5.2- 8.2. Sedangkan untuk pH optimum berkisar antara 6.0-7.0. Kebutuhan pupuk kandang untuk tanaman wortel adalah 15 tonha.
Sedangkan kebutuhan pupuk anorganik, antara lain pupuk urea 50 kgha, pupuk TSP 100 kgha, pupuk KCl 100 kgha Lingga, 1986.
2.4.4. Padi Oryza sativa
Tanaman padi tergolong tumbuhan yang membutuhkan air dalam jumlah cukup banyak water plant Siregar, 1981. Tanaman padi umumnya merupakan
tanaman semusim dengan 4 fase pertumbuhan yaitu fase vegetatif cepat, vegetatif lambat, reproduktif dan pemasakan. Secara garis besar, tanaman padi dibedakan
atas dua bagian yaitu bagian vegetatif akar, batang dan daun dan bagian generatif malai yang terdiri dari bulir-bulir daun bunga Anonymous, 1983.
Habitat padi meliputi wilayah dataran rendah beriklim panas sampai lembab hingga wilayah dengan elevasi 2700 m dpl. Tanaman padi dapat
berproduksi dengan baik pada daerah yang memiliki curah hujan tinggi. Selain itu faktor kelembaban tanah, tekstur tanah yang berlempung, tanah kaya akan bahan
organik dan struktur yang stabil juga menentukan produksi padi Moormann dan van Breemen, 1978.
2.5. Analisis Finansial