Membership dan Reference Group

18 Sosiologi SMAMA XI

2. Tipe-Tipe Organisasi Sosial

Organisasi sosial dapat dibedakan menjadi organisasi formal dan organisasi informal.

a. Organisasi Formal

Organisasi formal ditandai adanya wewenang dan tanggung jawab yang tegas sebagai pedoman pelaksanaan organisasi tersebut. Kedisiplinan anggota dalam organisasi diukur dengan kepatuhannya terhadap peraturan-peraturan resmi. Jadi, organisasi formal diartikan sebagai organisasi yang berusaha mencapai tujuan dengan mengikuti ketentuan- ketentuan resmi formal. Organisasi formal memiliki ciri-ciri khusus, yaitu terdapat : 1 pola komunitas yang relatif mapan; 2 disiplin kerja yang diatur secara resmi; 3 pengorganisasian yang jelas; 4 kekhususan keahlian; 5 tujuan yang terencana dengan jelas. Gb. sekolah SMA Sumber : MBM Tempo Gambar 1.8. Sekolah adalah organisasi formal yang memiliki tujuan yang terencana dengan jelas. Sosiologi SMAMA XI 19

b. Organisasi Informal

Organisasi informal adalah organisasi yang mencapai tujuannya dengan melakukan hubungan antaranggotanya atas dasar hubungan pribadi tanpa menurut ketentuan formal. Dasar kedisiplinan anggota organisasi diukur dari kesadaran pribadi terhadap upaya pencapaian tujuan organisasi. Adapun ciri-ciri organisasi informal, yaitu : 1 hubungannya bersifat informal; 2 anggotanya berjumlah relatif kecil; 3 pembentukan organisasinya didasarkan atas kepentingan bersama; 4 adanya kegemaran yang relatif sama di luar organisasi; 5 disiplin kerjanya didasarkan atas kesadaran pribadi. Banyaknya atau tidak terbatasnya keterlibatan anggota menyulitkan organisasi ini dalam mengambil keputusan.

3. Ciri-Ciri Organisasi Sosial

Ada beberapa ciri organisasi sosial, yaitu : a. Rumusan batas-batas operasionalnya jelas, artinya terdapat tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan kepentingan. b. Organisasi pada umumnya mempunyai identitas yang jelas. c. Organisasi menetapkan anggotanya secara formal. Sebagai pelajar kalian juga menjadi anggota OSIS. Pelajarilah aturan-aturan OSIS di sekolahmu. Buatlah catatan tentang kelemahan peraturan tersebut dan bagaimana cara mengatasinya Wawasan Produktivitas : Inovatif dan Kreatif

E. Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial merupakan pembedaan sosial masya- rakat secara vertikal. Dengan demikian, ada masyarakat yang menduduki lapisan atas dan ada pula yang menduduki lapisan bawah. Terjadinya pembedaan tersebut karena adanya sesuatu yang dianggap berharga dalam masyarakat. Secara umum stratifikasi sosial juga sering dikaitkan dengan persoalan kesenjangan atau polarisasi kelompok.