Pengertian Organisasi Sosial Organisasi Sosial

Sosiologi SMAMA XI 19

b. Organisasi Informal

Organisasi informal adalah organisasi yang mencapai tujuannya dengan melakukan hubungan antaranggotanya atas dasar hubungan pribadi tanpa menurut ketentuan formal. Dasar kedisiplinan anggota organisasi diukur dari kesadaran pribadi terhadap upaya pencapaian tujuan organisasi. Adapun ciri-ciri organisasi informal, yaitu : 1 hubungannya bersifat informal; 2 anggotanya berjumlah relatif kecil; 3 pembentukan organisasinya didasarkan atas kepentingan bersama; 4 adanya kegemaran yang relatif sama di luar organisasi; 5 disiplin kerjanya didasarkan atas kesadaran pribadi. Banyaknya atau tidak terbatasnya keterlibatan anggota menyulitkan organisasi ini dalam mengambil keputusan.

3. Ciri-Ciri Organisasi Sosial

Ada beberapa ciri organisasi sosial, yaitu : a. Rumusan batas-batas operasionalnya jelas, artinya terdapat tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan kepentingan. b. Organisasi pada umumnya mempunyai identitas yang jelas. c. Organisasi menetapkan anggotanya secara formal. Sebagai pelajar kalian juga menjadi anggota OSIS. Pelajarilah aturan-aturan OSIS di sekolahmu. Buatlah catatan tentang kelemahan peraturan tersebut dan bagaimana cara mengatasinya Wawasan Produktivitas : Inovatif dan Kreatif

E. Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial merupakan pembedaan sosial masya- rakat secara vertikal. Dengan demikian, ada masyarakat yang menduduki lapisan atas dan ada pula yang menduduki lapisan bawah. Terjadinya pembedaan tersebut karena adanya sesuatu yang dianggap berharga dalam masyarakat. Secara umum stratifikasi sosial juga sering dikaitkan dengan persoalan kesenjangan atau polarisasi kelompok. 20 Sosiologi SMAMA XI Di masa kuno pun sudah terjadi. Sehingga filosuf Yunani, Aristoteles, mengatakan bahwa dalam negara terdapat tiga unsur, yaitu mereka yang kaya sekali, melarat, dan berada di tengah-tengah antara kaya dan miskin.

1. Pengertian Stratifikasi Sosial

Seorang sosiolog, Pitirim A. Sorokin berpendapat bahwa sistem lapisan sosial merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap masyarakat yang hidup teratur. Mereka yang memiliki sesuatu yang berharga dalam jumlah banyak akan dianggap berkedudukan dalam lapisan atas. Sedangkan mereka yang sedikit atau sama sekali tidak memiliki sesuatu yang berharga dalam pandangan masyarakat dianggap mem- punyai kedudukan rendah. Pelapisan sosial atau stratifikasi atau social stratification berasal dari kata stratification dan social. Stratification berasal dari kata stratum jamaknya strata yang berarti lapisan. Mengenai stratifikasi sosial, Pitirim A. Sorokin memberikan definisi bahwa stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat hirarkis. Dengan demikian, ada kelas-kelas tinggi dan kelas yang lebih rendah. Menurut Sorokin, inti dan dasar stratifikasi sosial adalah tidak adanya keseimbangan dalam pembagian hak dan kewajiban, kewajiban dan tanggung jawab nilai-nilai sosial dan pengaruhnya di antara anggota-anggota masyarakat. Selain Pitirim A. Sorokin, banyak ahli sosiologi yang memberikan definisi tentang stratifikasi sosial. Pendapat mereka adalah sebagai berikut.

a. Astried S. Susanto

Astried menjelaskan bahwa stratifikasi sosial adalah hasil kebiasaan hubungan antarmanusia secara teratur dan tersusun sehingga setiap orang mempunyai situasi yang menentukan hubungannya dengan orang secara vertikal maupun mendatar dalam masyarakatnya. Contoh pelapisan sosial berdasarkan bidang pekerjaan menurut keahlian, kecakapan, dan keterampilan, seperti pada sebuah perusahaan terdapat golongan elite, profesional, semi profesional, tenaga terampil, tenaga semi terampil, dan tenaga tidak terlatih.

b. Bruce J. Cohen

Ia mengemukakan bahwa stratifikasi sosial adalah sistem yang menempatkan seseorang sesuai dengan kualitas dan menempatkan mereka pada kelas sosial yang sesuai. Contohnya pelapisan sosial berdasarkan tingkat pendidikannya.