Video pada Siklus III Materi Sifat Cahaya dapat Menembus Benda Bening
Gambar 2.6 Cahaya Dapat Menembus Benda Bening
2.1.7 Teori Belajar Yang MendasariPembelajaran Contextual Teaching
and Learning dengan media Audiovisual
Teori belajar yang mendasari pembelajaran IPA dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning berbantuan media Audiovisual antara lain
Rifa‟i dan Anni.2011: 128 :
2.1.7.1 Teori Belajar Kognitif
Psikologi kognitif menyatakan bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus yang berasal di luar dirinya, melainkan oleh factor yang ada pada
dirinya sendiri. Faktor-faktor internal itu berupa kemampuan atau potensi yang berfungsi untuk mengenal dunia luar, dan dengan pengenalan itu manusia mampu
memberikan respon terhadap stimulus. Berdasarkan pandangan tersebut, teori psikologi kognitid memandang belajar sebagai proses pemfungsian unsur-unsur
kognisi, terutama unsur pikiran, untuk dapat menganal dan memahami stimulus yang dating dari luar. Dengan kata lain , aktivitas belajar pada diri manusia
ditekankan pada proses internal dalam berpikir, yakni proses pengolahan informasi.
Kegiatan pengolahan informasi yang berlangsung di dalam kognisi itu akan menentukan perubahan perilaku seseorang. Bukan sebaliknya jumlah
informasi atau stimulus yang mengubah perilaku. Demikian pula kinerja seseorang yang diperoleh dari hasil belajar tidak tergantung pada jenis dan cara
pemberian stimulus, melainkan lebih ditentukan oleh sejauh mana seseorang mampu mengolah informasi sehingga dapat disimpulkan dan digunakan untuk
merespon stimulus yang berada di sekelilingnya.oleh karena itu teori belajar kognitif menekankan pada cara-cara seseorang menggunakan pikirannya untuk
belajar, mengingat, dan penggunakan pengetahuan yang telah diperoleh dan disimpan di dalam pikirannya secara efektif.
Teori belajar kognitif mendasari penelitian ini karena teori ini berimplikasi pada pembelajaran, khususnya di SD yaitu pada tahap operasional konkret. Pada
tahap ini anak mampu mengoprasionalkan berbagai logika, namun masih dalam bentuk benda konkret. Kemampuan untuk menggolong-golongkan sudah ada
namun belum bias memecahkan masalah abstrak. Oleh karena itu guru harus menyajikan sesuatu yang konkret agar siswa SD bisa memahaminya. Penyajian
pembelajaran akan dikemas secara kontekstual disesuaikan dengan permasalahan yang ada disekitar kehidupan siswa. Peneliti juga menggunakan media
Audiovisual agar penyajian materi tidak terlalu abstrak bagi siswa. Selain itu, berbagai kemampuan kognitif yang dimiliki anak juga harus terus diasah sesuai
dengan tahap
perkembangannya melalui
kegiatan mengkrontruksikan
pengetahuan, menemukan, bekerja secara kelompok dan memodelkan pengetahuannya.
2.1.7.2 Teori Belajar Konstruktivistik