10. Siswa memperhatikan dan berdiskusi dengan kelompok tentang materi yang
disampaikan. 11.
Siswa mendapat refleksi di akhir pertemuan dari guru. 12.
Guru memberikan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara. Dalam pengajaran IPA dengan menggunakan Pendekatan Contextual
Teaching and Learning berbantuan media Audiovisual di Sekolah Dasar guru mengaitkan pelajaran dengan kehidupan nyata. Selain itu guru harus dapat
memberikan kesempatan pada siswa untuk menginkuirikan masalah yang relevan dengan materi dengan menggunakan media pembelajaran yang dapat menarik
siswa untuk belajar IPA. Pendekatan Contextual Teaching and Learning berbantuan media Audiovisual dapat diterapkan pada semua jenjang pendidikan,
baik SD, SMP, maupun SMA. Dengan mengkaitkan materi dan kehidupan siswa serta pemberian kesempatan pada siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran
maka pembelajaran akan lebih bermakna dan diharapkan siswa mampu mencapai nilai diatas KKM.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian menggunakan pendekatan Contektual Teaching Learning dengan media Audiovisual dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran IPA. Hasil penelitian tersebut sebagai berikut: Nurhani 2013 dalam penelitiannya ya
ng berjudul “Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Sifat Cahaya
Siswa Kelas V SD Negeri 12 Singkawang Timur”, dikatakan bahwa hasil belajar
pada pembelajaran IPA masih di bawah kriteria ketuntasan minimal, hal ini disebabkan karena aktivitas siswa selama pembelajaran rendah, faktor yang
mempengaruhinya adalah proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru, kurangnya media pembelajaran yang digunakan sehingga siswa cenderung pasif.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa adanya peningkatan kemampuan guru dalam menyusun skenario pembelajaran yang pada siklus I sebesar 76,25 dan
siklus II sebesar 86,25 dan peningkatan kemampuan guru dalam mengimplementasikan pendekatan kontekstual pada siklus I sebesar 77,08 dan
pada siklus II sebesar 89,58. Sementara itu, hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan,yang sebelumnya data awal sebesar 63,33 menjadi 68,13 pada
siklus I dan pada siklus II menjadi sebesar 87,52. Wisnu 2013 dalam penelitian yang berjudul “Peningkatan Kualitas
Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning CTL Berbasis Lingkungan Pada Siswa Kelas V SDN Bringin 02” menunjukkan bahwa
pendekatan kontekstual dapat meningkatkan pembelajaran kelas V SD N Beringin 02. Hal ini terjadi karena guru melakukan langkah-langkah dengan baik. Hasil
penelitian siklus I, keterampilan guru mendapatkan rata-rata skor 29 dengan kriteria baik. Siklus II meningkat rata-rata skor menjadi 37,5 dengan kriteria
sangat baik. Aktivitas siswa siklus I mendapatkan rata-rata skor 26,16 dengan kriteria baik. Siklus II meningkat rata-rata skor menjadi 31,95
dengan kriteria baik. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, pada siklus I ketuntasan siswa adalah 69,15. Siklus II ketuntasan siswa meningkat
menjadi 81,22.
Penelitian yang dilaksanakan oleh Ida Djarwati 2013 dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Pembelajaran IPAuntuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Perak Utara III Surabaya ”.
Hasil penelitianmenunjukkan adanya peningkatan persentase aktivitas guru dan siswa pada siklus I dan siklus II. Aktivitasguru mengalami peningkatan sebesar
23,75 yaitu dari 71,25 pada siklus I menjadi 95 pada siklus II. Sedangkanaktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 19,30, yaitu dari
72,65 pada siklus I menjadi 91,95 pada siklus II.Hasil belajar yang diperoleh siswa kelas IV SDN Perak Utara III Surabaya mengalami peningkatan.
Ketuntasan belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan sebesar 20,83, yaitu dari 75 pada siklus I menjadi 95,83 pada siklusII. Berdasarkan hasil
yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kontekstual
dapatmeningkatkan hasil
belajar siswa.http
:ejournal. unesa.ac.idjurnal-penelitian-pgsd-vol.1-no.2.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Khotimah 2013 berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning CTL
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Kelas I SD N Manukan Kulon II499 Surabaya
”.Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru pada siklus I sebesar 77,1 dan meningkat pada siklus II menjadi 87,5.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran juga mengalami peningkatan. Pada siklus I aktivitas siswa mencapai 76,25 dan pada siklus II aktivitas siswa mencapai
86,36. Sementara itu hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 72,5 dan pada siklus II meningkat menjadi 87,5. Kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Contextual teaching and Learning CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
tema lingkungan di kelas I SDN Manukan Kulon II499 Surabaya.http :ejournal. unesa.ac.idjurnal-penelitian-pgsd-vol.1-no.2.
Sejalan dengan itu penelitian yang dilaksankan oleh Prastika 2013 dengan judul “Pengaruh Pendekatan Kontekstual CTL Terhadap Pemahaman
Konsep Matematis Siswa ”.Hasilnya terbukti dengan menerapkan pendekatan
Contekstual Teaching Learning CTL mempengaruhi tingkat pemahaman konsep matematika siswa kelas 8 SMP Sekincau.http:jurnal.fkip.unila.ac.idjurnal-
penelitian-matematika-vol.1-no.3. Penelitian yang dilaksankan oleh
Margo O‟Sullivan 2006 dengan judul “Lesson observation and quality in primary education as contextual teaching and
learning processes ”. Hasilnya terbukti dengan menerapkan pendekatan
Contekstual Teaching Learning CTL dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga
berpengaruh terhadap
kualitas pendidikan.
http:eltj.oxford.journals.orgvolume 26, issue 3. Penelitian oleh S. Moch
2013 dengan judul “Prescribing Competence In Relation To Conceptual And Contextual Teaching And Learning
”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menggunakan konseptual dan pendekatan Contextual
Teaching And Learning dalam pembelajaran dapat berpengaruh terhadap perilaku guru, aktifitas siswa dan hasil belajar. Serta membantu siswa dalam memahami
materi.http:journal-of-educational-researchVolume 35, Issue 8.
Penelitian oleh Sutrisnawati 2013 dengan judul “Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyanyikan Lagu Wajib
Nasional Pada Siswa Sekolah Dasar”. Hasil penelitian pelaksanaan observasi guru dan siswa meningkat sebesar 21,42 pada siklus II. Ketuntasan hasil belajar
siswa dalam menyanyikan lagu wajib nasional meningkat 30,5 pada siklus II dan ketuntasan unjuk kerja menyanyikan lagu wajib nasional meningkat 18,83
pada siklus II.http:ejornal.unesa.ac.idindex.phpjurnal-penelitian pgsdarticle Serta penelitian yang dilakukan oleh Jauhari 2013 dengan judul
“ Pengaruh Implementasi Strategi Dia Tampan Berbantuan Media Audio Visual
Terhadap Hasil Belajar Membaca Permulaan Siswa Kelas I Gugus Labuhan Haji ”.
Hasil penelitian menunjukkan: 1 terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan Strategi Dia Tampan dengan Konvensional F
hitung
= 1,273, p0,05, 2 terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan Media Audio Visual dengan tanpa Media
Audio Visual F
hitung
= 1,363, p0,05, 3 terdapat interaksi yang signifikan Strategi Dia Tampan dengan Media Audio Visual F
hitung
= 1,735, p0,05, 4 terdapat perbedaan Hasil Belajar antara siswa yang Strategi Dia Tampan dan
Media Audio Visual dengan siswa yang Konvensional dan Media Audio Visual F
hitung
= 0,465, p0,05, 5 terdapat perbedaan Hasil Belajar antara siswa yang Strategi Dia Tampan tanpa Media Audio Visual dengan Konvensional tanpa
Media Audio Visual F
hitung
= 3,730, p0,05 6 terdapat perbedaan Hasil Belajar antara siswa yang Strategi Dia Tampan dan Media Audio Visual dengan siswa
yang Strategi Dia Tampan tanpa Media Audio Visual F
hitung
= 0,843, p0,05 7 terdapat perbedaan Hasil Belajar antara siswa yang Konvensional dan Media
Audio Visual dengan Konvensional tanpa Media Audio Visual F
hitung
= 1,822, p0,05.
http:119.252.161.254e-journalindex.phpjurnal_pendasarticleview766.
Temuan-temuan tersebut menunjukan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan Pendekatan Contextual Teaching and Learning berbantuan media
Audiovisual meningkat dengan baik, maka dari itu penelitian-penelitian tersebut dapat dijadikan pendukung untuk melaksanakan penelitian yang akan
dilaksanakan oleh peneliti sehingga dapat menambah khasanah pengembangan pengetahuan mengenai penelitian IPA. Dalam hal ini, untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran IPA meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning berbantuan
media Audiovisual pada kelas V SD Negeri Purwoyoso 03 Kota Semarang.
2.3 KERANGKA BERFIKIR