Keterbatasannya yaitu: 1 televisi hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah, 2 televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada
kesempatan untuk memahami pesan-pesannya sesuai dengan kemampuan individual siswa, 3 guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum
disiarkan, 4 layar media televisi tidak mampu menjangkau kelas besar sehinga sulit bagi semua siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan, 5
kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisa jadi bersikap pasif selama penayangan.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan media Audiovisual yang berjenis video tentang rumah anti gempa, profesi guru dan pengrajin barang bekas
untuk diterapkan bersama dengan model Number Head Together untuk mata pelajaran IPS pada siswa kelas IVB SDN Ngaliyan 03 Semarang. Peneliti memilih
media Audiovisual dengan jenis video tentang rumah anti gempa, profesi guru dan pengrajin barang bekas karena disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan
kepada siswa, yaitu materi pada tema Cita-cita.
2.1.8.2 Bentuk-Bentuk Media Audiovisual
Berbicara mengenai bentuk media, disini media memiliki bentuk yang bervariasi sebagaiman dikemukakan oleh tokoh pendidikan, baik dari segi
penggunaan, sifat bendanya, pengalaman belajar siswa, dan daya jangkauannya, maupun dilihat dari segi bentuk dan jenisnya.
Dalam pembahasan ini akan dipaparkan sebagian dari bentuk media audio visual yang dapat diklasifikasikan menjadi delapan kelas yaitu:
1. Media audio visual gerak contoh, televisi, video tape, film dan media audio pada umumnaya seperti kaset program, piringan, dan sebagainya.
2. Media audio visual diam contoh, filmastip bersuara, slide bersuara, komik dengan suara.
3. Media audio semi gerak contoh, telewriter, mose, dan media board. 4. Media visual gerak contoh, film bisu
5. Media visual diam contoh microfon, gambar, dan grafis, peta globe, bagan, dan sebagainya
6. Media seni gerak 7. Media audio contoh, radio, telepon, tape, disk dan sebagainya
8. Media cetak contoh, televisi Soedjarwono, 1997: 175. Hal tersebut di atas adalah merupakan gambaran media sebagai sumber
belajar, memberikan suatu alternatif dalam memilih dan mengguanakan media pengajar sesuai dengan karakteristik siswa. Media sebagai alat bantu mengajar
diakui sebagai alat bantu auditif, visual dan audio visual. Ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan rumusan tujuan
instruksional dan tentu saja dengan guru itu sendiri.
2.1.8.3 Karakteristik Media Audiovisual
Teknologi Audio visual cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi yaitu dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk
menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pengajaran melalui audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangakat keras selama proses belajar, seperti mesin
proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar. Karakteristik atau ciri-ciri utama teknologi media audio-visual adalah sebagai berikut:
1. Mereka biasanya bersifat linier; 2. Mereka biasanya menyajikan visual yang dinamis;
3. Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancangpembuatnya;
4. Mereka merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak; 5. Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif;
6. Umumnya mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang rendah
2.1.8.4 Kelebihan dan Kekurangan Media Audio visual