Prinsip Penilaian Autentik Teknik dan Instrumen Penilaian Autentik

2.1.6.2 Prinsip Penilaian Autentik

Kegiatan penilaian yang dilakukan selain melihat pengumpulan informasi tentang pencapaian hasil belajar siswa dan pembuatan keputusan tentang hasil belajar siswa berdasarkan informasi yang didapat tersebut, juga harus memperhatikan prinsip penilaian. Menurut Hosnan 2013 prinsip yang harus diterapkan dalam penilaian autentik adalah: a. Penilaian autentik mengacu pada ketercapaian standar nasional didasarkan pada indikator. Kurikulum dan hasil belajar berdasarkan setiap mata pelajaran memuat tiga kompetensi utama, yaitu kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, dan materi pokok. b. Penilaian autentik harus menyeimbangkan tiga ranah. Penilaian yang dilakukan cukup memberi cakupan terhadap aspek pengetahuan kognitif, sikap afektif, dan keterampilan psikomotor secara seimbang.

2.1.6.3 Teknik dan Instrumen Penilaian Autentik

Teknik Penilaian dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik dapat dilakukan dengan: penilaian proses, penilaian produk, dan penilaian sikap. Penilaian pada 3 aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Penilaian proses atau keterampilan, dilakukan melalui observasi saat siswa bekerja kelompok, bekerja individu, berdiskusi maupun saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi kinerja. b. Penilaian produk berupa pemahaman konsep, prinsip, dan hukum dilakukan dengan tes tertulis. c. Penilaian sikap, melalui observasi saat siswa bekerja kelompok, bekerja individu, berdiskusi maupun saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi sikap. Menurut Hosnan 2013 teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan adalah: a. Penilaian Kompetensi Sikap Attitude b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan Knowledge c. Penilaian Kompetensi Keterampilan Skill d. Persyaratan dan Mekanisme Penilaian e. Pelaksanaan dan Pelaporan oleh Pendidik Dalam penelitian ini, penilaian yang digunakan adalah penilaian Kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pada penilaian kompetensi sikap menggunakan teknik penilaian observasi dengan menggunakan alat instrumen yang disertai dengan rubrik dan skala penilaian, kemudian pada penilaian pengetahuan menggunakan teknik penilaian tes tertulis, dan pada penilaian keterampilan menggunakan teknik penilaian tes praktik. 2.1.5 Hakikat IPS 2.1.5.1 Pengertian IPS

Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 04 SEMARANG

0 38 380

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VB SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

1 51 241

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI NGALIYAN 01 SEMARANG

1 5 372

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

1 15 263

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL INKUIRI BERBASIS AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TAMBAKAJI 03 SEMARANG

0 8 296

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN TEMA SELALU BERHEMAT ENERGI DENGAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER DI KELAS IV SD NGALIYAN 01 SEMARANG

0 12 357

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Berbasis CD Pembelajaran Pada Siswa Kelas IV B SDN Kalibanteng Kidul 01 Semarang

0 9 199

Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn Melalui Model Kooperatif Tipe Number Heads Together Berbasis CD Pembelajaran Siswa Kelas IV SD N Wonosari 03 Semarang.

0 0 1