ukuran badan sebagai suatu fungsi umur. Dalam menganalisis suatu populasi diperlukan ekspresi matematika yang menggambarkan pertumbuhan. Melalui
ekspresi matematika ini maka ukuran baik panjang maupun berat suatu individu ikan pada umur tertentu dapat diduga Gulland, 1969. Beberapa model telah
digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan dengan menggunakan persamaan matematika yang sederhana Allen, 1971 in King, 1995. Menurut King 1995
salah satu diantaranya adalah persamaan pertumbuhan von Bertalanffy yang umum digunakan dalam studi pertumbuhan. Persamaan pertumbuhan von
Bertalanffy memberikan representasi pertumbuhan ikan yang memuaskan. Hal ini karena persamaan pertumbuhan von Bertalanffy berdasarkan konsep fisiologis se-
hingga bisa digunakan untuk mengetahui beberapa masalah seperti variasi pertum- buhan karena ketersediaan makanan Beverton dan Holt, 1957.
Dalam analisis populasi, pertumbuhan tidak hanya dilihat dari ukuran ikan pada umur yang berbeda namun juga perlu melihat laju pertumbuhan ikan
tersebut. Laju pertumbuhan adalah peningkatan berat atau panjang per unit waktu. Laju pertumbuhan penting untuk diketahui dalam pendugaan perikanan
untuk melihat berat yang diperoleh melalui pertumbuhan dibandingkan dengan kehilangan berat akibat mortalitas alami Gulland, 1969.
2.4.1. Hubungan panjang berat dan faktor kondisi
Pengukuran panjang tubuh memberikan bukti langsung terhadap pertumbuhan. Peningkatan ukuran panjang umumnya tetap berlangsung
walaupun ikan mungkin dalam keadaan kekurangan makanan. Panjang tubuh dapat diukur dalam banyak cara, seperti panjang total, fork length, dan panjang
baku yang umum digunakan untuk ikan. Panjang dapat dengan mudah dan murah diukur di lapangan maupun di laboratorium pada ikan yang masih hidup ataupun
ikan yang sudah diawetkan Anderson Gutreuter, 1983 in Busacker et al., 1990. Panjang total adalah panjang ikan yang diukur mulai dari ujung terdepan
bagian kepala sampai ujung terakhir bagian ekornya. Fork length adalah panjang ikan yang diukur dari ujung terdepan sampai ujung bagian luar lekukan ekor.
Panjang standar atau panjang baku adalah panjang ikan yang diukur dari ujung terdepan dari kepala sampai ujung terakhir dari tulang punggungnya Effendie,
1979.
Panjang dan berat ikan seringkali diukur secara bersamaan. Salah satu variabel dapat diukur dari variabel lainnya jika hubungan panjang berat populasi
diketahui. Dengan jumlah ikan yang sedikit, akan lebih baik mengukur berat sebagaimana pengukuran panjang untuk menduga laju pertumbuhan. Dengan
jumlah ikan yang banyak akan lebih akurat untuk mengukur panjang saja dan mengkonversinya ke berat.
Panjang ikan sering lebih mudah didapatkan dibandingkan dengan umur atau beratnya. Hubungan antara panjang dan berat ikan yaitu W=a L
n
, W=berat, L= panjang, a adalah suatu konstanta dan n suatu eksponen. Nilai n berfluktuasi
antara 2,5 sampai 4; kebanyakan mendekati 3 karena pertumbuhan mewakili peningkatan dalam tiga dimensi sedangkan pengukuran panjang diambil dari satu
dimensi. Hubungan ini juga memungkinkan untuk membandingkan individu dalam satu populasi maupun antar populasi Lagler et al., 1977. Nilai b=3
menggambarkan pertumbuhan isometrik yang akan mencirikan ikan mempunyai bentuk tubuh yang tidak berubah Ricker, 1975 atau pertambahan panjang ikan
seimbang dengan pertambahan beratnya. Nilai b 3 menggambarkan pertumbuhan allometrik. Nilai b3 menunjukkan keadaan ikan yang kurus dimana pertam-
bahan panjangnya lebih cepat dari pertambahan beratnya dan nilai b3 menunjukkan pertumbuhan berat lebih cepat dari pertumbuhan panjangnya
Effendie, 1997. Nilai b yang berbeda dapat disebabkan oleh perbedaan spesies, lingkungan, stok dalam spesies yang sama, tahap perkembangan ikan, jenis
kelamin, tingkat kematangan gonad, musim, bahkan perbedaan waktu dalam hari yang sama Bagenal, 1978.
Faktor kondisi ponderal index menggambarkan keadaan nutrisi atau “kondisi baik” suatu individu ikan dan terkadang diinterpretasikan sebagai suatu
indeks laju pertumbuhan. Faktor kondisi digunakan untuk membandingkan berat dan panjang ikan contoh atau antar individu ikan tertentu. Faktor kondisi sesuai
untuk membandingkan ikan yang berbeda dalam spesies yang sama. Faktor kondisi juga akan berbeda tergantung jenis kelamin ikan, musim, atau lokasi
penangkapan Ricker, 1975, dan umur Lagler, 1970. Menurut Yonvitner et al. 2008 pengamatan kondisi ikan dapat dilihat
dari tiga model pengamatan, yaitu:
1. Kt : kondisi yang diamati berdasarkan panjang total 2. Ks : kondisi yang diamati berdasarkan data panjang standar baku
3. Kf : kondisi yang diamati berdasarkan data panjang cagak
2.5. Mortalitas dan laju eksploitasi E