pertambahan berat gonad ikan betina sebesar 10-25 dari berat tubuh dan pada ikan jantan 5-10.
Faktor penyebab perbedaan nilai faktor kondisi ikan bada pada pantai barat dan pantai timur diduga karena faktor makanan alami yang lebih banyak di
pantai barat. Goetz 1983 in Nasution 2008 menjelaskan bahwa pada daerah tropis makanan baik jenis maupun jumlahnya merupakan faktor yang penting.
Pantai barat merupakan wilayah dengan substrat tepian danau berbatu, arus yang relatif lebih lemah dibandingkan pantai timur, dan terdapat relatif lebih banyak
pohon di tepian danau. Faktor-faktor tersebut mendukung ketersediaan makanan alami yang kemungkinan lebih disukai dan diperlukan ikan bada. Menurut Scott
1979 in Nasution 2008 tempat yang dangkal, berarus lemah, dan banyak terdapat tumbuhan air merupakan tempat yang banyak terdapat makanan. Hal ini
menyebabkan pada panjang dan tingkat kematangan gonad yang relatif sama ikan bada di pantai barat memiliki faktor kondisi yang lebih besar.
4.7. Parameter pertumbuhan panjang
Parameter pertumbuhan diduga dengan metode Ford Walford. Metode Ford Walford dapat digunakan karena data diambil pada interval waktu yang tetap
yaitu satu minggu selama satu bulan. Metode Ford-Walford memerlukan masu- kan panjang rata-rata ikan dari beberapa kelompok ukuran. Kelompok ukuran di-
pisahkan dengan metode Battacharya Sparre dan Venema, 1999. Jumlah ikan contoh yang digunakan dalam analisis parameter pertum-
buhan sebanyak 930 ekor yang ditangkap dengan alat tangkap jaring insang dan lukah. Dalam analisis pertumbuhan jenis kelamin ikan bada tidak dibedakan.
Jumlah ikan yang digunakan dalam analisis lebih banyak 10 ekor dibandingkan ikan yang digunakan dalam sebaran frekuensi panjang. Hal ini karena terdapat 10
ekor ikan yang tidak bisa dibedakan jenis kelaminnya, namun data ukuran panjang ikan tersebut bisa digunakan dalam analisis frekuensi panjang untuk menentukan
parameter pertumbuhan. Hasil pemisahan kelompok ukuran menunjukkan bahwa ikan contoh
terdiri dari tiga kelompok ukuran seperti ditampilkan pada Gambar 20 berikut ini:
2 0 4 0
6 0 8 0
100 120
140 160
6 8
7 1
7 4
7 7
8 8
3 8
6 8
9 9
2 9
5 9
8 1
1 1
4 1
7 1
1 1
1 3
1 1
6 1
1 9
1 2
2 1
2 5
1 2
8 1
3 1
Fr ek
ue n
si
Nila i tengah kela s panjang mm Umur x
Um ur x+1
Um ur x+2
Gambar 20. Kelompok ukuran ikan bada
Masing-masing kelompok ukuran ikan di atas memiliki panjang rata- rata, jumlah populasi dan indeks separasi seperti disajikan pada Tabel 5 berikut:
Tabel 5. Hasil analisis masing-masing kelompok ukuran ikan bada
Kelompok ukuran Panjang rata-rata
mm Jumlah
populasi Indeks
separasi I
1 86,53
216,21 -
2 95,24
457,50 2,2
3 103,14
259,32 2,3
Total -
933,04 -
Hasil analisis pemisahan kelompok ukuran menunjukkan bahwa jumlah total ikan yang diamati yaitu 933,04 ekor. Jumlah ini lebih besar dibandingkan
dengan jumlah ikan contoh yang diobservasi. Perbedaan nilai teoritis dengan nilai observasi disebabkan oleh adanya pengacakan. Meskipun ikan contoh yang digu-
nakan merupakan contoh acak yang sempurna nilai observasi akan tetap mengala- mi fluktuasi seputar distribusi yang sesungguhnya distribusi dari populasi
Sparre dan Venema, 1999. Dalam pemisahan kelompok ukuran ikan dengan menggunakan metode
Battacharya indeks separasiseparation indeks I sangat penting untuk diper- hatikan. Menurut Hasselblad 1969, McNew Summerflat 1978, dan Clark
1981 in Sparre dan Venema 1999 jika nilai I2 maka pemisahan kelompok
ukuran tidak mungkin dilakukan karena terjadi tumpang tindih yang besar antar kelompok ukuran ikan. Berdasarkan hasil pemisahan kelompok ukuran ikan bada
pada Tabel 5 di atas diketahui bahwa nilai indeks separasi antar kelompok ukuran yaitu 2,2 dan 2,3. Hal ini menunjukkan bahwa pemisahan kelompok ukuran ikan
bada di atas dapat diterima dan digunakan untuk analisis selanjutnya. Pada Tabel 6 berikut ini disajikan parameter pertumbuhan K dan L
metode Ford-Walford dan umur teoritis saat panjang ikan sama dengan nol t :
Tabel 6. Parameter pertumbuhan K, L , dan t
Parameter Nilai
a 16,75
b 0,91
r 1
K per tahun 1,2
L mm 180
t tahun
-0,02
Persamaan pertumbuhan von Bertalanffy ikan bada diperoleh
[ ]
0,02 t
1,2 exp
1 180
L
t
+ −
− =
. Nilai koefisien pertumbuhan K ikan bada di Danau Maninjau lebih besar dibandingkan dengan koefisien pertumbuhan ikan
lainnya dari famili yang sama Cyprinidae. Beberapa ikan Cyprinidae seperti Puntius bramoides, Puntius ganionotus, dan Mystacoleucus marginatus di waduk
Kedung Gombo, Jawa Tengah memiliki nilai K 0,86; 0,54; dan 1,13 per tahun Kartamihardja, 1995. Ikan dengan nilai K besar umurnya relatif pendek.
Menurut Lagler 1977 kelompok karper-karperan minnows dari famili Cyprinidae baik di daerah subtropis maupun tropis umumnya berumur dua tahun.
Perbedaan laju pertumbuhan ikan dari famili Cyprinidae tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor internal yang terdiri dari a faktor
genetik yang secara langsung membatasi ukuran maksimum ikan, dan b ukuran tubuh ikan. Jika laju pertumbuhan kecil maka ukuran tubuh ikan akan meningkat
Wooton, 1990; Pauly, 1994 in Welcomme, 2001. Oleh karena itu faktor internal yang menyebabkan nilai K pada ikan bada lebih besar adalah faktor
genetik karena perbedaan spesies dan faktor ukuran ikan bada yang relatif lebih kecil.
Berikut ini pada Gambar 21 disajikan kurva pertumbuhan ikan bada de- ngan memplotkan umur bulan dan panjang teoritis mm ikan sampai ikan
berumur 58 bulan:
20 40
60 80
100 120
140 160
180 200
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 Panja
ng mm
Umur bulan
Gambar 21. Kurva pertumbuhan ikan bada
Pada saat ikan berumur 58 bulan ±4,5 tahun, secara teoritis panjang total ikan adalah 180 mm. Panjang maksimum ikan bada yang tertangkap yaitu
132 mm, panjang ikan ini lebih kecil dibandingkan dengan panjang asimtotik ikan bada. Kurva di atas menunjukkan bahwa laju pertumbuhan ikan selama rentang
hidupnya tidak sama. Ikan muda memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan ikan tua mendekati L . Walaupun dengan laju pertum-
buhan yang kecil, namun ikan tetap akan mengalami pertumbuhan panjang bahkan dalam kondisi faktor lingkungan yang tidak mendukung. Peningkatan
ukuran panjang umumnya tetap berlangsung walaupun ikan mungkin dalam keadaan kekurangan makanan Anderson Gutreuter, 1983 in Busacker et al.,
1990. Parameter pertumbuhan memegang peranan yang sangat penting dalam
pengkajian stok ikan dan dalam menyusun rencana pengelolaan perikanan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu aplikasi yang paling sederhana
adalah mengetahui panjang ikan pada umur tertentu atau dengan menggunakan inverse persamaan pertumbuhan von Bertalanffy yaitu mengetahui umur ikan
pada panjang tertentu. Bertolak dari hal tersebut maka secara teoritis rata-rata umur ikan yang digunakan dalam analisis dapat diduga sebagai berikut Tabel 7:
Tabel 7. Panjang dan umur ikan bada yang digunakan dalam analisis
Jenis kelamin
Panjang dan
umur Minimal Rata-rata Maksimal L
Jantan Panjang mm
67 87
121 180 Umur tahun
0,3 0,5
0,8 4,5 Betina
Panjang mm 78
98 132 180
Umur tahun 0,4
0,6 1 4,5
Umur rata-rata ikan jantan yang tertangkap 0,5 tahun 6 bulan dan umur rata-rata ikan betina yang tertangkap lebih tua yaitu 0,6 tahun 6,8 bulan. Terkait
uraian pada sub bab sebelumnya sub bab 4.1 maka dapat diberikan dugaan awal bahwa umur rata-rata ikan jantan dengan tingkat kematangan gonad III ke atas
yaitu ±6 bulan dan ikan betina ±6,8 bulan.
4.8. Mortalitas dan laju eksploitasi