Mortalitas dan laju eksploitasi E

1. Kt : kondisi yang diamati berdasarkan panjang total 2. Ks : kondisi yang diamati berdasarkan data panjang standar baku 3. Kf : kondisi yang diamati berdasarkan data panjang cagak

2.5. Mortalitas dan laju eksploitasi E

Banyak faktor yang berperan di suatu lingkungan perairan sehingga menyebabkan berkurangnya kesempatan hidup individu ikan dalam suatu populasi. Pada suatu stok yang telah dieksploitasi perlu untuk membedakan mortalitas akibat penangkapan dan mortalitas alami. Laju mortalitas total Z adalah penjumlahan laju mortalitas penangkapan F dan laju mortalitas alami M King, 1995. Lebih lanjut Halls 1998 in Welcomme 2001 menggambarkan faktor yang menyebabkan mortalitas total ikan di danau dan rawa banjiran baik langsung maupun tidak langsung seperti disajikan pada Gambar 2 berikut: Keterangan : Langsung Tidak Langsung Gambar 2. Faktor-faktor yang menyebabkan mortalitas ikan Welcomme, 2001 Mortalitas total Z Predasi Kekurangan makanan Penangkapan Penyakit parasit Stress pemijahan Isolasi Abiotik suhu, polusi, DO Senescence Mortalitas alami adalah mortalitas yang terjadi karena berbagai sebab selain penangkapan seperti pemangsaan, penyakit, stress pemijahan, kelaparan, dan usia tua Sparre dan Venema, 1999. Beverton dan Holt 1957 menduga bahwa predasi merupakan faktor eksternal yang umum sebagai penyebab mortalitas alami. Hal yang sama juga disampaikan Welcomme 2001 bahwa mortalitas alami ikan di danau terutama disebabkan oleh predasi baik oleh ikan, burung, dan mamalia walaupun penyakit juga berperan terutama pada populasi yang padat dan popolusi yang terisolasi. Mortalitas alami juga disebabkan oleh suhu yang tinggi, kandungan oksigen yang rendah, dan kematian ikan secara tiba- tiba seringkali berhubungan dengan perubahan yang cepat pada faktor abiotik terutama oksigen terlarut Das dan Pande, 1980; Welcomme, 1985 in Welcomme, 2001. Nilai laju mortalitas alami berkaitan dengan nilai parameter pertumbuhan von Bertalanffy K, dan L . Ikan yang pertumbuhannya cepat nilai K tinggi mempunyai M tinggi dan sebaliknya. Nilai M berkaitan dengan nilai L karena pemangsa ikan besar lebih sedikit dari ikan kecil. Menurut Pauly berdasarkan penelitiannya terhadap 175 stok ikan dari 84 spesies, faktor lingkungan yang mempengaruhi nilai M adalah suhu rata-rata perairan selain faktor non lingkungan yaitu panjang maksimum ikan dan laju pertumbuhan. Laju eksploitasi E didefenisikan sebagai bagian suatu kelompok umur yang akan ditangkap selama ikan tersebut hidup. Dengan kata lain laju eksploitasi adalah jumlah ikan yang ditangkap dibandingkan dengan jumlah total ikan yang mati karena semua faktor baik alami maupun akibat penangkapan Pauly, 1984. Gulland 1971 in Pauly 1984 menduga bahwa dalam stok yang dieksploitasi optimal maka laju mortalitas penangkapan F akan sama dengan laju mortalitas alami M atau laju eksploitasi E sama dengan 0,5. Penentuan laju eksploitasi merupakan salah satu faktor yang perlu diketahui untuk menentukan kondisi sumberdaya perikanan dalam pengkajian stok perikanan King, 1995.

2.6. Kondisi lingkungan perairan