sinkers sehingga dengan adanya dua gaya yang berlawanan memungkinkan jaring insang dapat dipasang di daerah penangkapan dalam keadaan tegak
Martasuganda, 2002.
3.3. Penentuan stasiun pengambilan ikan contoh
Penentuan stasiun pengambilan ikan contoh didasarkan pada perbedaan faktor yang mempengaruhi lingkungan perairan Danau Maninjau dan perbedaan
jenis alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan bada. Lokasi yang dipi- lih diperkirakan dapat mewakili kondisi Danau Maninjau dan populasi ikan bada
secara umum. Ikan contoh diambil pada tiga lokasi yang berbeda yaitu Bayur, Sungai Tampang, dan Muko-muko dengan deskripsi masing-masing lokasi
sebagai berikut: a. Bayur Gambar 5 : Bayur terletak pada pantai timur Danau Maninjau.
Sumber pencemaran berasal dari limbah pertanian, limbah budidaya bibit ikan untuk KJA, limbah domestik, dan limbah kegiatan perikanan budidaya dengan
sistem karamba jaring apung KJA. Pada lokasi ini terdapat saluran air masuk ke danau berupa sungai kecil Banda Sungai Rangai. Zona litoral danau
memiliki substrat pasir berkerikil dan bebatuan. Alat tangkap yang digunakan pada lokasi ini yaitu jaring insang dan perangkap lukah. Perangkap
dioperasikan pada mulut saluran air masuk inlet Banda Sungai Rangai. Selanjutnya pada lokasi ini terdapat dua stasiun yaitu Bayur dan Bayur lukah.
b. Sungai Tampang Gambar 6 : Sungai Tampang terletak pada pantai barat Danau Maninjau. Sumber pencemaran berasal dari limbah domestik dan
limbah kegiatan perikanan budidaya dengan sistem karamba jaring apung KJA. Pantai barat berbatasan langsung dengan perbukitan sehingga tidak
bisa digunakan untuk lahan pertanian. Zona litoral danau memiliki substrat berbatu dan terdapat pepohonan yang relatif lebih banyak pada tepian danau
dibandingkan dengan pantai timur. Alat tangkap yang digunakan pada lokasi ini yaitu jaring insang.
c. Muko-muko Gambar 7 : Pada lokasi ini terdapat satu-satunya saluran air keluar outlet alami Danau Maninjau yaitu Batang Antokan, dan Pembangkit
Listrik Tenaga Air PLTA. Muko-muko juga berlokasi pada pantai barat
Danau Maninjau. Sumber pencemaran pada lokasi ini berasal dari limbah domestik dan limbah kegiatan perikanan budidaya dengan sistem karamba
jaring apung KJA. Pantai barat berbatasan langsung dengan perbukitan sehingga tidak bisa digunakan untuk lahan pertanian. Zona litoral danau
memiliki substrat berbatu serta terdapat pepohonan yang relatif lebih banyak pada tepian danau dibandingkan dengan pantai timur. Alat tangkap yang
digunakan pada lokasi ini yaitu jaring insang dan bagan. Selanjutnya pada lokasi ini terdapat dua stasiun yaitu Muko-muko dan Muko-muko bagan.
Gambar 5. Lokasi pengambilan ikan contoh Bayur
Gambar 6. Lokasi pengambilan ikan contoh Sungai Tampang
Gambar 7. Lokasi pengambilan ikan contoh Muko-muko
3.4. Pengambilan dan perlakuan ikan contoh