Selanjutnya, pengukuran dan analisis terhadap parameter-parameter kunci yang teridentifikasi dari aktivitas-aktivitas yang dikemukakan di atas, dengan
memperhatikan keadaan parameter-parameter tersebut beberapa tahun sebelum penelitian dilakukan. Analisis juga dilakukan terhadap parameter-parameter
pendukung yaitu parameter oseanografi. Pengukuran dampak yang dilakukan adalah melalui analisis kondisi ekosistem mengrove, lamun dan terumbu karang,
serta komunitas biologis yang terkandung di dalamnya seperti bentos dan ikan. Selanjutnya, pendekatan faktor fisik, kimia dan biologi dianalisis untuk
mendapatkan rangkaian
informasi kualitas
lingkungan perairan
TAD yang sebenarnya. Akhirnya sebagai output dari penelitian ini adalah gambaran
distribusi konsentrasi bahan-bahan pencemaran yang kemudian dibandingkan dengan nilai baku mutu, sehingga diperoleh status kualitas perairan TAD yang
sesungguhnya, dan hasil ini sebagai dasar untuk membuat salah satu langkah kebijakan pengelolaan TAD ke depan yaitu usulan zona kelola yang berkelanjutan
sifatnya dan bila telah terjadi pencemaran bagaimana strategi pengendalian yang dapat diusulkan bagi kelestarian dan keberlanjutan teluk Ambon.
Untuk melaksanakan penelitian sesuai rancangan Gambar 4, dibutuhkan metode pengumpulan data, metode analisis data serta sejumlah alat dan bahan
Tabel 12. Selanjutnya untuk perencanaan pengambilan sampel parameter kualitas lingkungan di lapangan hingga pengujian parameter di laboratorium dapat
dilihat pada Lampiran 1 Hadi 2005.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan bersumber dari data primer yaitu dengan observasi langsung di lapangan dan dari data sekunder yaitu dari telusuran
pustaka maupun data dari instansi atau lembaga terkait.
3.4.1 Kualitas Air
Untuk kepentingan analisis kualitas lingkungan perairan maka diperlukan sampel air yang dikoleksi pada setiap titik pengamatan baik di laut maupun di
sungai Gambar 5 dan 9. Untuk keperluan analisis beban pencemaran organik maka dipilih parameter BOD, COD, TOM, TSS, NO
3
, PO
4
, minyak dan lemak
Gambar 4 Diagram rancangan penelitian
dan policyclic aromatic hydrocarbon Lampiran 2. Sampel air untuk pengamatan nilai BOD, COD, TOM, TSS, NO
3
dan PO
4
, diambil dengan botol nansen, dikoleksi dalam botol plastik. Sampel air untuk pengamatan kandungan minyak
dan lemak dan policyclic aromatic hydrocarbon PAHs diambil juga dengan botol nansen dan dikoleksi dalam botol kaca dan diberi pengawet H
2
SO
4
. Sedangkan untuk parameter DO, suhu, salinitas, pH dan kecerahan diukur insitu.
3.4.2 Biota
Untuk kepentingan analisis kualitas lingkungan biologi maka beberapa komunitas yang ada pada ekosistem teluk juga diambil sampelnya. Untuk
pengambilan sampel mangrove dan lamum dilakukan dengan menggunakan metode transek line quadrate Kepmen LH RI No.2002004 dan No.2012004.
Pengambilan sampel contoh lamun dilakukan dengan menggunakan petak contoh pada Gambar 6 dan perhitungan luas tutupan suatu jenis berdasarkan Tabel
4, sedangkan pengambilan sampel mangrove dilakukan seperti pada Gambar 7.
ke arah hulu sungai
Bagian muara sungai
Gambar 5 Cara pengambilan sampel air sungai pada salinitas nol
Gambar 6 Petak contoh untuk pengambilan contoh lamun
Tabel 4 Pengukuran luas area penutupan jenis lamun tertentu dibandingkan dengan total area penutupan seluruh jenis lamun menggunakan
metode Saito dan Adobe diacu dalam Kepmen LH.No.2002004
Kelas Luas area penutupan
Persen penutupan area
Persen titik tengah M
5 ½-penuh
50-100 75
4 ¼-12
25-50 37.5
3 18-14
12.5-25 18.75
2 116-18
6.25-12.5 9.38
1 116
6.25 3.13
Tidak ada
Gambar 7 Transek garis dan petak contoh plot pengukuran mangrove pada
setiap zona dari pinggir laut ke arah darat Bengen 2002 Jenis mangrove yang tidak diketahui diidentifikasi langsung dilapangan
menurut Bengen 2002, sedangkan jenis lamun diidentifikasi menurut Den Hartoc 1970.
Komunitas makro fauna bentos juga diambil menggunakan metode transek line quadrat dan selanjutnya identifikasi jenis dilakukan berdasarkan
Dharma 1988 1992; Kay 1979; Abbott 1991 dan Kenneth 1997. Selain itu untuk kepentingan analisis kandungan PAH dalam biota, maka
makro fauna bentos yang dipilih adalah filum moluska klas bivalvia. Beberapa individu bivalvia dikoleksi dalam botol kaca dan dimasukkan dalam cool box.
Untuk memperoleh data kandungan PAH sampel dianalisis di Laboratorium
Kimia Organik P3O LIPI Ancol dengan prosedur analisis seperti pada Lampiran 2. Titik pengambilannya yaitu berada di bagian perairan sekitar PLN poka.
3.4.3 Sedimen