Ekosistem Mangrove Analisis hubungan antara beban pencemaran dan konsentrasi limbah sebagai dasar pengelolaan kualitas lingkungan perairan Teluk Ambon Dalam

sumber beban sedimen dan pencemaran ke ekosistem pesisir. Akibatnya banyak terjadi perubahan pada beberapa ekosistem produktif yang ada di perairan pesisir. Adapun ekosistem-ekosistem yang terkena dampak tersebut adalah mangrove, padang lamun dan terumbu karang. Ketiga ekosistem ini memiliki fungsi ekologis maupun dapat dimanfaatkan untuk banyak kebutuhan.

a. Ekosistem Mangrove

Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis dan sub tropis, yang didominasi oleh beberapa jenis pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut. Hutan mangrove banyak ditemukan di pantai-pantai teluk yang dangkal, estuaria, delta, dan daerah pantai yang terlindung. Tumbuhan mangrove merupakan sumber makanan potensial, dalam berbagai bentuk, bagi semua biota yang hidup di ekosistem hutan mangrove. Berbeda dengan ekosistem pesisir lainnya, komponen dasar dari rantai makanan di ekosistem mangrove bukanlah tumbuhan mangrove itu sendiri tetapi serasah yang berasal dari tumbuhan mangrove daun, ranting, buah, batang, dan lain-lain. Sebagai serasah mangrove didekomposisi oleh bakteri dan fungi menjadi zat hara terlarut yang dimanfaatkan langsung oleh fitoplankton, algae ataupun oleh tumbuhan mangrove sendiri dalam proses fotosintesa, sebahagian lagi sebagai partikel serasah detritus dimanfaatkan oleh ikan, udang dan kepiting sebagai makanan Bengen 2004. Adapun fungsi dan manfaat hutan mangrove, sebagai berikut; sebagai peredam gelombang dan angin badai, pelindung dari abrasi, penahan lumpur dan perangkap sedimen, penghasil sejumlah besar detritus, daerah asuhan, mencari makan dan sebagai daerah pemijahan berbagai jenis ikan, udang dan biota laut lainnya. Sebagai penghasil kayu, sebagai tempat pemasok larva ikan, udang dan biota laut lainnya dan sebagai tempat pariwisata. Adapun dampak kegiatan manusia dalam hal ini, yang menyebabkan terjadinya sedimentasi di daerah hutan mangove yaitu bahwa apabila pengendapan sedimen secara berlebihan pada daerah ini maka dapat mengakibatkan terlapisnya pneumatopora oleh sedimen yang pada akhirnya dapat mematikan tumbuhan mangrove. Selain itu kemungkinan lain yaitu dapat mematikan semua larva yang berada pada hutan ini, akibat terlapisinya lapisan permukaan tanah disekitar tumbuhan mangrove dengan lapisan sedimen yang tebal, sehingga mengacam regenerasi stok ikan dan udang serta dapat terjadi pendangkalan perairan di depan ekosistem ini. Secara umum mangrove cukup tahan terhadap berbagai tekanan lingkungan. Namun demikian, mangrove sangat peka terhadap pengendapan atau sedimentasi, tinggi rata-rata permukaan air, pencucian serta tumpahan minyak. Keadaan ini menyebabkan penurunan kandungan oksigen dengan cepat untuk kebutuhan respirasi, dan dapat menyebabkan kematian mangrove.

b. Ekosistem Lamun