beroperasi selama ini di TAD, sehingga kapabilitas perairan TAD mungkin tidak tercukupi untuk menampung seluruh beban masukan tersebut. Untuk mempelajari
kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi dalam kaitan dengan masukan beban limbah ke perairan teluk, berikut ini diperlihatkan skenario tentang kondisi
produksi limbah padat dan cair terhadap laju pertumbuhan penduduk. Gambar 82, menggambarkan bahwa jika diasumsikan laju pertumbuhan penduduk setiap tahun
sebesar 0,5 dan jika produksi limbah padatnya dari 150 m
3
orgtahun diturunkan sekitar 147 m
3
orgtahun atau sekitar 2 , maka dapat dilihat bahwa ternyata dengan laju pertumbuhan demikian laju produksi limbah dapat
juga dikendalikan, sehingga pada tahun 2011-2015 kemungkinan limbah padatnya tetap konstan yaitu sekitar 135 kgorgthn atau sekitar 0,36 kgorghari.
Skenario kedua adalah jika diasumsikan bahwa laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,5 , dan jika produksi limbah cair katakanlah 80 m
3
orgthn diturunkan menjadi ± 75 m
3
orgthn atau sekitar 6,15 , maka dapat dilihat bahwa dengan laju pertumbuhan penduduk yang demikian kemungkinan produksi
limbah cair dapat dikendalikan hingga pada suatu waktu dapat mencapai ± 60 m
3
orgthn dan tetap konstan hingga tahun 2015. Dengan demikian kemungkinan produksi limbah cair tiap orang dalam sehari dapat mencapai ± 0,16 m
3
orghr Gambar 83. Kondisi limbah padat dan cair pada kedua skenario ini dapat dicapai
yaitu apabila program pemerintah seperti penyuluhan tentang keluarga berencana dengan maksud mengendalian pertumbuhan penduduk, program penyuluhan
tentang kesehatan lingkungan, serta penerapan kebijakan pengelolaan lingkungan yang terkoordinasi antara semua elemen masyarakat penduduk setempat,
pemerintah, stakeholder dan LSM, termasuk penerapan metodologi secara benar dan tepat.
6.4 Sedimentasi dan
Flushing Time Waktu Dirus 6.4.1 Pola dan Tingkat Sedimentasi
Sedimentasi sering mengakibatkan pendangkalan di perairan sungai, muara sungai atau pelabuhan. Pendangkalan tersebut dapat diakibatkan oleh erosi
pantai maupun run off yang terbawa oleh air hujan, melalui sungai, mengendap di muara sungai atau jauh dari muara. Selanjutnya penyebaran partikel sedimen
tersebut di perairan tergantung pada karakteristik material serta gerakan arus. Kecepatan arus di TAD yang 0,5 mdet memungkinkan lambatnya penyebaran
partikel sedimen dalam kolom air. Pola dan tingkat sedimentasi yang diamati dalam penelitian ini terlihat pada debit sedimen yang dihasilkan dari masing-
masing sungai.
Gambar 82 Skenario kondisi produksi limbah padat terhadap laju pertumbuhan penduduk
Gambar 83 Skenario kondisi produksi limbah cair terhadap laju pertumbuhan penduduk
Skenario 1
74000 75000
76000 77000
78000 79000
80000
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Tahun Ju
m lah
pe nduduk
or g
125 130
135 140
145 150
155
Li mb
ah p
ad at k
g or
g th
n
Jumlah penduduk Limbah p adat
Skenario 2
74000 75000
76000 77000
78000 79000
80000
2006 2007 2008 2009 2010
2011 2012 2013 2014 2015
Tahun Ju
m lah
pe nduduk
or g
10 20
30 40
50 60
70 80
90
L im
ba h c
a ir
m 3
o r
g t
hn
Jumlah penduduk Limbah cair
Penyebaran spasial tiap sungai dan penyebaran menurut waktu musim menunjukkan variasi debit sedimen yang relatif tinggi. Debit sedimen pada musim
timur berkisar antara 403,18–1754,89 tonhari Gambar 84, dan debit sedimen yang tertinggi berada pada sungai Waerekan 1754,89 tonhari diikuti oleh sungai
Waetonahitu 1605,34 tonhari, sungai Waeheru 1191,67 tonhari dan sungai Air Besar Halong 403,18 tonhari. Kondisi pada saat pengambilan sampel,
dengan volume total hujan di sungai Waerekan yang tinggi, memungkinkan debit sedimen sungai ini lebih tinggi dibanding yang lainnya. Disamping itu debit
aliran Waerekan juga termasuk besar dibanding yang lainnya, sehingga daya dorong muatan juga lebih besar.
Selanjutnya pada Gambar 84, terlihat bahwa debit sedimen tertinggi pada musim pancaroba II ditemukan pada sungai Waetonahitu 1693,61 tonhari,
diikuti sungai Waeheru 1036,93 tonhari, sungai Air Besar Halong 626,09 tonhari dan sungai Waerekan 422,89 tonhari. Diketahui bahwa debit sedimen,
selain tergantung pada karakteristik sungai juga pada besarnya curah hujan. Akan tetapi justru pada pada musim pancaroba II curah hujannya rendah, dengan
demikian kemungkinan lama waktu hujan waktu berlangsungnya hujan turut mempengaruhi debit sedimen di sungai Waetonahitu.
Debit sedimen pada musim barat dengan curah hujan relatif tinggi justru hanya berkisar antara 26,155–728,67 tonhari Gambar 84. Debit sedimen
tertinggi dihasilkan dari sungai Waeheru 728,67 tonhari dan yang terendah justru dari sungai Waetonahitu 26,155 tonhari. Sungai Waetonahitu secara fisik
merupakan DAS dengan luas terbesar, rata-rata kecepatan aliran serta debit aliran yang relatif besar dibanding sungai lainnya. Akan tetapi hal ini tidak menjamin
debit sedimen sungai Waetonahitu juga besar. Hal ini kemungkinan berhubungan dengan aktivitas penambangan pasir dan batu di sekitar sungai Waeheru yang
sering dilakukan selama musim ini, sehingga kemungkinan terjadi pengikisan baik pada dasar maupun pinggiran sungai.
Selanjutnya debit sedimen pada musim pancaroba I berkisar antara 53,26 – 4434,90 tonhari Gambar 84, dan debit sedimen tertinggi diperoleh pada sungai
Waetonahitu 4434,90 tonhari, diikuti oleh sungai Waeheru 1160,54 tonhari, sungai Waerekan 255,73 tonhari dan sungai Air Besar Halong 53,26 tonhari.
Gambar 84 Debit sedimen di perairan TAD pada tiap musim
De bi t S e di me n Pe rai ran S u n gai di TAD pada Mu si m Ti mu r Agu stu s 2006
403.18 1754.89
1605.34 1191.67
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800 2000
S.Air Bsr Halong
S.Waerekan S.Waetonahitu
S.Waeheru
Sungai D
ebi t s
edi m
en to
n ha
ri
Debit S edimen Perairan S ungai TAD pada Musim Pancaroba II Oktober 2006
626.09 422.89
1693.61 1036.93
0.00 200.00
400.00 600.00
800.00 1000.00
1200.00 1400.00
1600.00 1800.00
S.Air Bsr Halong S.Waerekan
S.Waet onahit u S.Waeheru
Sungai D
ebi t s
edi m
en to
n ha
ri
De bi t Se di me n Pe rai ran Sungai di TAD pada Musi m Barat Januari 2007
464.04 328.04
26.155 728.67
0.00 100.00
200.00 300.00
400.00 500.00
600.00 700.00
800.00
S.Air Bsr Halong
S.Waerekan S.Waetonahitu
S.Waeheru
Sungai D
eb it s
ed ime
n ton
h ar
i
De bit Se dime n Pe rairan Sungai di TAD pada Musim Pancaroba I Mare t 2007
53.26 255.73
4434.90
1160.54
-1000.00 0.00
1000.00 2000.00
3000.00 4000.00
5000.00
S.Air Bsr Halong
S.Waerekan S.Waetonahitu
S.Waeheru
S ungai
D e
bi t s
e di
m e
n to
n ha
r i