Gambar 4.1 Grafik Curah Hujan Maksimum dan Periode Ulang
Dari hasil analisis distribusi frekuensi hujan dengan berbagai metode terlihat bahwa Metode Distribusi Gumbel yang paling extrim sehingga data inilah yang
digunakan untuk analisis berikutnya.
4.1.2 Analisis Koefisien Aliran Permukaan C
Koefisien C didefenisikan sebagai perbandingan antara jumlah air yang mengalir atau melimpas di permukaan tanah dengan jumlah air yang jatuh dari atmosfir.Nilai
Koefisien berkisar antara 0-1.Perhitungan Koefisien C ini dibagi berdasarkan tipe rumah yang ada di wilayah studi.
Luas total area perumahan A = 7836 m
2
= 0,7836 ha Halaman Ah
= 735 m
2
, dimana Ch = 0,1
100 200
300 400
500 600
700 800
900
2 5
10 20
50 100
C u
ra h
h u
ja n
re n
ca n
a mm
Curah Hujan Rencana Maksimum
Normal Log Normal
Log-Pearson III Gumbel
Periode ulang T tahun
Universitas Sumatera Utara
Atap Aa = 3149 m
2
, dimana Ca = 0,8 Jalan beton Aj
= 3952 m
2
, dimana Cj = 0,8 Perhitungan koefisien pengaliran rata-rata:
C =
∑ CA ∑ A
=
735 � 0,1+ 3149 � 0,8+ 3952 � 0,8
7836
= 0,734 Nilai ini sesuai dengan Tabel Koefisien Pengaliran untuk perumahan rapat 0,7-
0,8. Perhitungan koefisien pengaliran rata-rata per saluran berdasarkan tipe perumahan
adalah sebagai berikut: Luas 1 unit area rumah tipe 100160 A = 160 m
2
= 0,016 ha Halaman Ah = 73,435 m
2
, Ch = 0,1 Atap At
= 86,565 m
2
, Ca = 0,8 Perhitungan koefisien pengaliran rata-rata:
C =
∑ CA ∑ A
=
73,435 x 0,1+86,565 x 0,8 160
= 0,479 Luas 1 unit area rumah tipe 73120 A = 120 m
2
= 0,012 ha Halaman Ah = 46,6875 m
2
, Ch = 0,1 Atap At
= 72,3125 m
2
, Ca = 0,8 Perhitungan koefisien pengaliran rata-rata:
C =
∑ CA ∑ A
=
46,6875 x 0,1+72,3125 x 0,8 120
= 0,521 Luas 1 unit area rumah tipe 64105 A = 105 m
2
= 0,0105 ha Halaman Ah = 52 m
2
, Ch = 0,1 Atap At
= 53 m
2
, Ca = 0,8 Perhitungan koefisien pengaliran rata-rata:
C =
∑ CA ∑ A
=
52 � 0,1+53 � 0,8
105
= 0,45
Universitas Sumatera Utara
Luas 1 unit area rumah tipe 4890 A = 90 m
2
= 0,009 ha Halaman Ah = 50,5 m
2
, Ch = 0,1 Atap At
= 39,5 m
2
, Ca = 0,8 Perhitungan koefisien pengaliran rata-rata:
C =
∑ CA ∑ A
=
50,5 x 0,1+39,5 x 0,8 90
= 0,407
4.1.3 Perhitungan Waktu Konsentrasi
Waktu konsentrasi t
c
suatu DAS adalah waktu yang diperlukan oleh air hujan yang jatuh untuk mengalir dari titik terjauh sampai ke tempat keluaran DAS titik
kontrol setelah tanah menjadi jenuh dan depresi-depresi kecil terpenuhi. Dalam hal ini diasumsikan DAS adalah luasan atap rumah berdasarkan tipe rumah tersebut.
Waktu konsentrasi dihitung dengan membedakannya menjadi dua konponen, yaitu: • t
o
= waktu yang diperlukan air untuk mengalir di permukaan lahan sampaisaluran terdekat, dan
• t
d
= waktu perjalanan dari pertama masuk saluran sampai titik keluaran t
c
= to + td dimana
t
o
= �
2 3
x 3,28 x L x
n √S
�
menit dan
t
d
=
L
s
60 V
menit dimana
n = koefisien kekasaran Manning, untuk aspal dan beton = 0,013 S = perbandingan dari selisih tinggi antara tempat terjauh dan tempat pengamatan,
diperkirakan sama dengan kemiringan rata-rata dari daerah aliran
Universitas Sumatera Utara
V = kecepatan aliran di dalam saluran mdetik L = Jarak aliran terjauh di atas tanah hingga saluran terdekat m
Ls = Jarak yang ditempuh aliran di dalam saluran ke tempat pengukuran m Contoh Perhitungan Waktu Konsentrasi
Nama Drainase = Saluran Sekunder Jalan 1 L
= 5 m Ls
= 104 m n
= 0,013 S
= 0,03 V
= 0,4 untuk nilai S 1 Maka :
t
o
= �
2 3
x 3,28 x 5 x
0,013 �0,03
�= 0,57 menit
t
d
=
104 60 0,4
= 4,33 menit t
c
= 0,57 + 4,33 = 4,90 menit
Tabel 4.10 Perhitungan Waktu Konsentrasi
No Nama
Drainase Fungsi
Saluran Lo
m Ls
m n
S V
mdetik Waktu Konsentrasi
menit t
o
t
d
t
c
1 Jalan 1
Sekunder 5
104 0,013
0,03 0,4
0,57 4,33
4,90 2
Jalan 2 Sekunder
5 97
0,013 0,17
0,4 0,49
4,04 4,54
3 Blok A
Tersier 17,83 73,6
0,013 0,5
0,4 1,61
3,07 4,68
4 Blok B
Tersier 15,36 78,1
0,013 0,67
0,4 1,35
3,25 4,61
Universitas Sumatera Utara
5 Blok C
Tersier 15,36 84,7
0,013 0,67
0,4 1,35
3,53 4,88
6 Blok D
Tersier 15,18 133,8 0,013
0,42 0,4
1,39 5,58
6,97 Sumber : Hasil Perhitungan
4.1.4 Perhitungan Koefisien Tampungan Cs