Tabel 2.5Reduced Variate, sebagai Fungsi Periode Ulang
Periode ulang, Recuded variate,
Periode ulang, Recuded variate, Ytr
Tr tahun Ytr
Tr tahun 2
0,3668 100
4,6012 5
1,5004 200
4,2969 10
2,251 250
4,5206 20
2,9709 500
4,2149 25
3,1993 1000
4,9087 50
39,028 5000
4,5188 75
43,117 10000
4,2121 Sumber:Buku Sistem Drainase Perkotaan yang BerkelanjutanSuripin, 2004
2.4.4 Koefisien Pengaliran
Koefisien pengaliran runoff coefficient adalah perbandingan antara jumlah air yang mengalir atau melimpas di permukaan tanah surface runoff dengan jumlah air
hujan yang jatuh dari atmosfir. Nilai koefisien pengaliran berkisar antara 0 sampai dengan 1 dan bergantung dari jenis tanah, jenis vegetasi, karakteristik tataguna lahan
dan konstruksi yang ada di permukaan tanah seperti jalan aspal, atap bangunan, dan lain-lain yang menyebabkan air hujan tidak dapat sampai secara langsung ke permukaan
tanah sehingga tidak dapat berinfiltrasi maka akan menghasilkan limpasan permukaan hampir 100. Rumus untuk menentukan koefisien pengaliran sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
C =
Q R
Keterangan: C
= Koefisien pengaliran Q
= Jumlah limpasan R
= Jumlah curah hujan Besarnya nilai koefisien pengaliran C untuk daerah perumahan berdasarkan peneliti
para ahli diperlihatkan pada tabel berikut.
Tabel 2.6 Koefisien Pengaliran C
Tipe Daerah Aliran Kondisi
Koefisien Aliran C Rerumputan
Tanah pasir, datar 2 0,05-0,10
Tanah pasir, rata-rata, 2-7 0,10-0,15
Tanah pasir, curam, 7 0,15-0,20
Tanah gemuk, datar, 2 0,13-0,17
Tanah gemuk, curam, 7 0,18-0,22
Business Daerah kota lama
0,25-0,35 Daerah pinggiran
0,75-0,95 Perumahan
Daerah single family 0,30-0,50
Multi units terpisah-pisah 0,40-0,60
Universitas Sumatera Utara
Multi units tertutup 0,60-0,75
Suburban 0,25-0,40
Daerah rumah apartemen 0,50-0,70
Industri Daerah ringan
0,50-0,80 Daerah berat
0,60-0,90 Pertamanan, kuburan
0,10-0,25 Tempat bermain
0,20-0,35 Halaman kereta api
0,20-0,40 Daerah yang tidak
0,10-0,30 Jalan
Beraspal 0,70-0,75
Beton 0,80-0,95
Batu 0,70-0,85
Untuk berjalan naik 0,70-0,85
Atap 0,70-0,95
Sumber : Wesli, Drainase Perkotaan
2.4.5 Perhitungan Koefisien Tampungan Cs
Daerah yang memiliki cekungan untuk menampung air hujan realtif mengalirkan lebih sedikit air hujan dibandingkan yang tidak memiliki cekungan sama sekali. Efek
Universitas Sumatera Utara
tampungan oleh cekungan ini terhadap debit rencana diperkirakan dengan koefisien tampungan yang diperoleh dengan rumus:
C
s
= 2 t
c
2t
c
+t
d
Dimana: Cs = koefisien tampungan
Tc = waktu konsentrasi jam Td = waktu aliran air mengalir di dalam saluran dari hulu hingga ke tempat pengukuran
jam
2.4.6 Perhitungan Waktu Konsentrasi