Perhitungan Koefisien Tampungan Cs Analisis Intensitas Curah Hujan

5 Blok C Tersier 15,36 84,7 0,013 0,67 0,4 1,35 3,53 4,88 6 Blok D Tersier 15,18 133,8 0,013 0,42 0,4 1,39 5,58 6,97 Sumber : Hasil Perhitungan

4.1.4 Perhitungan Koefisien Tampungan Cs

Koefisien tampungan diperoleh dengan rumus: C s = 2 t c 2t c +t d Dimana: Cs = koefisien tampungan Tc = waktu konsentrasi jam Td = waktu aliran air mengalir di dalam saluran dari hulu hingga ke tempat pengukuran jam Tabel 4.11 Perhitungan Koefisien Tampungan Cs No Nama Drainase Fungsi Saluran tc td Cs 1 Jalan 1 Sekunder 4,9 4,33 0,754 2 Jalan 2 Sekunder 4,54 4,04 0,749 3 Blok A Tersier 4,68 3,07 1,016 4 Blok B Tersier 4,61 3,25 0,946 5 Blok C Tersier 4,88 3,53 0,922 6 Blok D Tersier 6,97 5,58 0,833 Sumber : Analisis Data Universitas Sumatera Utara

4.1.5 Analisis Intensitas Curah Hujan

Waktu yang diperlukan oleh hujan yang jatuh untuk mengalir dari titik terjauh sampai ketempat keluarannya titik control disebut dengan Waktu konsentrasi suatu daerah aliran.Dalam hal ini diasumsikan bahwa jika durasi hujan sama dengan waktu konsentrasi maka setiap bagian daerah aliran secara serentak telah menyumbangkan aliran terhadap titik kontrol. Intensitas hujan adalah tinggi atau kedalaman air hujan persatuan waktu.Sifat umum hujan adalah semakin singkat hujan berlangsung, intensitasnya cenderung makin tinggi dan makin besar periode ulangnya makin jauh pula intensitasnya.Hubungan antara intensitas hujan, lamanya hujan dan frekuensi hujan biasanya dinyatakan dalam lengkung Intensitas-Durasi-Frekuensi IDF yaitu Intensity, Duration, Frequency Curve.Diperlukan data hujan jangka pendek misalnya 5 menit, 10 menit, 30 menit, 60 menit dan jam-jaman untuk membentuk lengkung IDF.Data hujan jenis ini hanya dapat diperoleh dari stasiun penakar otomatis, selanjutnya berdasarkan hujan jangka pendek tersebut lengkung IDF dapat dibuat.Dari tabel dibawah dan divasiasikan terhadap waktu konsentrasi serta fungsi dari drainase itu sendiri sekunder atau primer. Untuk saluran drainase primer curah hujan rencana yang diperkirakan untuk 5 tahunan sedangkan untuk saluran drainase sekunder diambil curah hujan rencana untuk 2 tahunan, sehingga didapatlah analisa perhitungan intensitas dan waktu konsentrasi. Intensitas hujan dengan tc tertentu dapat dihitung dengan Rumus Mononobe. I = R 24 24 � 24 t � 2 3 Dimana I = Intensitas Hujan mmjam t = waktu konsentrasi jam Universitas Sumatera Utara R 24 = curah hujan maksimum harian selama 24 jam mm Contoh Perhitungan Intensitas Hujan Nama Drainase : Jalan-1 Jenis saluran : Sekunder Periode Ulang : 5 tahun R 24 : 513 mmjam Distribusi Gumbel T : 0,0817 jam Maka: I = 513 24 � 24 0,0817 � 2 3 = 943,99 mmjam Tabel 4.12 Perhitungan Intensitas Hujan No Nama Drainase Fungsi Saluran t c menit t c jam Periode Ulang Tahun R 24 mmjam I mmjam 1 Jalan 1 Sekunder 4,90 0,0817 5 513 943,99 2 Jalan 2 Sekunder 4,54 0,0756 5 513 994,47 3 Blok A Tersier 4,68 0,0780 2 412 782,75 4 Blok B Tersier 4,61 0,0768 2 412 790,56 5 Blok C Tersier 4,88 0,0814 2 412 760,60 6 Blok D Tersier 6,97 0,1161 2 412 600,20 Sumber : Analisis Data Universitas Sumatera Utara

4.1.6 Analisis Debit Rencana