tampungan oleh cekungan ini terhadap debit rencana diperkirakan dengan koefisien tampungan yang diperoleh dengan rumus:
C
s
= 2 t
c
2t
c
+t
d
Dimana: Cs = koefisien tampungan
Tc = waktu konsentrasi jam Td = waktu aliran air mengalir di dalam saluran dari hulu hingga ke tempat pengukuran
jam
2.4.6 Perhitungan Waktu Konsentrasi
Waktu konsentrasi t
c
suatu DAS adalah waktu yang diperlukan oleh air hujan yang jatuh untuk mengalir dari titik terjauh sampai ke tempat keluaran DAS titik
kontrol setelah tanah menjadi jenuh dan depresi-depresi kecil terpenuhi. Dalam hal ini diasumsikan DAS adalah luasan atap rumah berdasarkan tipe rumah tersebut.
Waktu konsentrasi dihitung dengan membedakannya menjadi dua konponen, yaitu: • t
o
= waktu yang diperlukan air untuk mengalir di permukaan lahan sampaisaluran terdekat, dan
• t
d
= waktu perjalanan dari pertama masuk saluran sampai titik keluaran t
c
= to + td dimana
t
o
= �
2 3
x 3,28 x L x
n √S
�
menit
dan
Universitas Sumatera Utara
t
d
=
L
s
60 V
menit
dimana n
= koefisien kekasaran Manning, untuk aspal dan beton = 0,013 S
= perbandingan dari selisih tinggi antara tempat terjauh dan tempat pengamatan, diperkirakan sama dengan kemiringan rata-rata dari daerah aliran
V = kecepatan aliran di dalam saluran mdetik
L = Jarak aliran terjauh di atas tanah hingga saluran terdekat m
Ls = Jarak yang ditempuh aliran di dalam saluran ke tempat pengukuran m
Tabel 2.7 Nilai Kecepatan Berdasarkan Kemiringan Dasar Saluran
Kemiringan Rata-rata Dasar Saluran Kecepatan Rata-rata mdetik Kurang dari 1
0,4 1 – 2
0,66 2 – 4
0,9 4 – 6
1,2 6 – 10
1,5 10 - 15
2,4 Sumber : Drainase Perkotaan Wesli, 2008
Universitas Sumatera Utara
2.5 Analisis Intensitas Curah Hujan
Intensitas hujan adalah tinggi atau kedalaman air hujan per satuan waktu. Sifatumum hujan adalah makin singkat hujan berlangsung intensitasnya cenderung
makin tinggi dan makin besar periode ulangnya makin tinggi pula intensitasnya. Hubungan antara intensitas, lama hujan dan frekuensi hujan biasanya dinyatakan dalam
lengkung Intensitas-Durasi-Frekuensi IDF = Intensity-Duration-Frequency Curve. Diperlukan data hujan jangka pendek, misalnya 5 menit, 10 menit, 30 menit, 60
menit dan jam-jaman untuk membentuk lengkung IDF. Data hujan jenis ini hanya dapat diperoleh dari pos penakar hujan otomatis.Selanjutnya, berdasarkan data hujan
jangka pendek tersebut lengkung IDF dapat dibuat. Untuk menentukan debit banjir rencana design flood perlu didapatkan harga suatu intensitas curah hujan terutama
bila digunakan metode rasional. Intensitas curah hujan adalah ketinggian curah hujan yang terjadi pada suatu kurun waktu di mana air tersebut berkonsentrasi.Analisis
intensitas curah hujan ini dapat diproses dari data curah hujan yang telah terjadi pada masa lampau. Untuk menghitung intensitas curah hujan dapat digunakan beberapa
rumus empiris sebagai berikut :
2.5.1 Rumus Talbot 1881
Rumus ini banyak digunakan karena mudah diterapkan dan tetapan-tetapan a dan b ditentukan dengan harga-harga yang terukur.
I =
a t + b
di mana: I
= intensitas hujan mmjam t
= lamanya hujan jam a dan b = konstanta yan tergantung pada lamanya hujan yang terjadi di DAS
Universitas Sumatera Utara