Pelaksanaan Tindakan acting Proses Tindakan Siklus 1

b. Guru lebih memperhatikan siswa pada saat proses memproduksi teks cerpen. c. Media berita yang digunakan mengalami variasi dengan mengganti tema berita yang akan diputar. d. Mengadakan tes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memproduksi teks cerpen, caranya adalah dengan memberikan tugas kepada siswa untuk menulis cerpen. e. Menyampaikan skenario pelaksanaan tindakan dan penyediaan sarana dan media yanag diperlukan dalam proses pembelajaran menulis cerpen seperti RPP, laptop, LCD, sound dan bahan serta peralatan lain yang diperlukan. f. Menyampaikan instrumen yang berupa angket, lembar pengamatan, lembar catatan lapangan, dan lembar penilaian.

3.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan acting

Pada pembelajaran siklus II ini, lebih banyak diberikan cara mengatasi hambatan yang dihadapi siswa dalam siklus I. Kesulitan yang dihadapi siswa saat memproduksi teks cerpen misalnya dalam membangun karakter tokoh, menciptakan latar, penggunaan majas.Tahap tindakan yang dilakukan pada siklus kedua ini adalah sebagai berikut. a. Guru menyajikan materi melalui power point, hal itu dimaksudkan agar siswa dapat lebih paham memahami materi yang sedang diberikan oleh guru. Apabila terdapat materi yang tidak dimengerti, siswa dapat menanyakannnya secara langsung kepada guru. Guru memberikan penjelasan lebih detail pada aspek bahasa tentang penggunaan majas. b. Siswa diajak berkonsentrasi untuk melihat dan menyimak paparan dari guru sebagai pemodelan karakter tokoh wayang Arjuna. Sebelumnya guru menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyimak berita terkait dengan penugasan yang akan diberikan. Penugasan yang diberikan kepada siswa berupa instrumen yang di dalamnya terdapat ketentuan dalam memproduksi teks cerpen. Ketentuan-ketentuan dalam memproduksi teks cerpen sebagai berikut. Menyimak paparan yang akan disampaikan, mengidentifikasi pokok-pokok isi paparan tersebut dengan memperhatikkan tokoh, latar, dan peristiwa penting dalam kehidupan tokoh, menyusun sebuah kerangka berdasarkan pokok-pokok cerita yang telah disimak, memproduksi teks sebuah cerpen berdasarkan kerangka yang telah dibuat dengan memperhatikkan penggunaan majas, penyusunan kata dan kalimat, dalam memproduksi teks siswa diperbolehkan berkreativitas menambahkan atau mengurangi peristiwa dan mengubah akhir cerita, Kegiatan memproduksi teks cerpen selama 60 menit. c. Siswa diberikan tugas untuk menceritakan kembali isi cerita yang telah disimak dengan sudut pandang siswa sendiri dalam bentuk cerita pendek. Siswa diberikan kebebasan dalam menuangkan dan mengembangkan ide yang mereka dapatkan setelah menyimak paparan dari guru. Kebebasan dalam memproduksi teks cerpen tidak lain ialah untuk mengubah cerita yang ada di dalam paparan dalam tulisan cerpen mereka, mengubah akhir cerita, mengubah atau menambahkan peristiwa dalam cerita. d. Dilakukan bimbingan secara berkala bertahap oleh guru untuk memperoleh hasil yang optimal. Bimbingan secara optimal dilakukan dengan menerapkan teknik yang digunakan, yaitu teknik pemodelan karakter . Pada saat pelajaran berlangsung, guru berkeliling kelas untuk mengetahui seberapa jauh siswa memproduksi teks cerpen, adakah kesulitan yang dihapadi siswa selama menulis cerpen. Guru memperhatikan setiap siswa dengan cara memantau siswa yang mengalami kesulitan dalam Siswa diberikan tugas untuk menceritakan kembali isi cerita tokoh wayang Arjuna yang telah disimak dengan sudut pandang siswa sendiri dalam bentuk cerita pendek. Siswa diberikan kebebasan dalam menuangkan dan mengembangkan ide yang mereka dapatkan setelah menyimak paparan guru. Kebebasan dalam memproduksi teks cerpen tidak lain ialah untuk mengubah cerita yang ada di dalam paparan guru dalam tulisan cerpen mereka, mengubah akhir cerita, mengubah atau menanmbahkan peristiwa dalam cerita. e. Dilakukan bimbingan secara berkala bertahap oleh guru untuk memperoleh hasil yang optimal. Bimbingan secara optimal dilakukan dengan menerapkan metode yang digunakan, yaitu metode latihan terbimbing. Pada saat pelajaran berlangsung, guru berkeliling kelas untuk mengetahui seberapa jauh siswa memproduksi teks cerpen, adakah kesulitan yang dihapadi siswa selama memproduksi teks cerpen. Guru memperhatikan setiap siswa dengan cara memantau siswa yang mengalami kesulitan memproduksi teks dengan media penokohan wayang Pandawa liwa, siswa lebih terampil dalam memproduksi teks cerpen. Keenam, pada saat pembelajaran berlangsung guru tersebut dapat membantu untuk menemukan ide-ide dalam memproduksi teks cerpen. Ketujuh, pada saat penggunaan media yang bermuatan karakter dapat bermanfaat pada siswa. Kedelapan,setelah diadakan pembelajaran memproduksi teks cerpen dengan memanfaatkan pemodelan tokoh Pandawa lima dapat mengatasi kesulitan memproduksi teks cerpen. Kesembilan, kegiatan menyimak paparan guru dapat dilakukan dalam pembelajaran memproduksi teks cerpen. Kesepuluh, penerapan pendidikan karakter dilakukan dalam pembelajaran memproduksi teks cerpen.

3.1.2.3 Pengataman