2.2.2.1 Hakikat Bahan Ajar
Keberadaan bahan ajar mutlak diperlukan dalam pembelajaran. Majid 2007: 27 mendefinisikan bahan ajar sebagai segala bentuk bahan yang
digunakan untuk membantu guruinstruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis dan tidak tertulis.
Bahan ajar memungkinkan pembelajar dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu
menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Sejalan dengan pengertian tersebut, Depdiknas 2008: 4 mendefinisikan bahan ajar atau materi pembelajaran
instructional materials sebagai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari pembelajar dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah
ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri atas pengetahuan fakta, konsep, prinsip, prosedur, keterampilan, dan sikap atau nilai.
Selain kedua pengertian bahan ajar di atas, Sudrajat dalam Fauziah 2014: 41 juga mengemukakan mengenai pengertian bahan ajar. Bahan ajar merupakan
informasi, alat, atau teks yang diperlukan guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar juga dapat diartikan
sebagai segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu pengajar atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang
dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Selain itu, Sudrajat juga mendefinisikan bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun
secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan pembelajar untuk belajar.
Awasthi 2006:1 melalui penelitian yang berjudul Textbook and its Evaluation
menyimpulkan bahwa “A textbook is teaching material for the teacher and a learning material for the learner. It is one of the pivotal aspects of the total
teaching and learning process .” Secara sederhana, simpulan tersebut dapat
diterjemahkan bahwa buku teks atau bahan ajar adalah materi atau bahan mengajar untuk pengajar dan untuk pembelajar. Jadi, buku teks atau bahan ajar
merupakan salah satu aspek yang sangat penting dari keseluruhan proses belajar mengajar. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada
dasarnya bahan ajar memang dibutuhkan baik oleh pengajar maupun oleh pembelajar. Oleh karena itu, bahan ajar harus dirancang dan disusun sedemikian
rupa agar dapat digunakan oleh pengajar maupun pembelajar. Beberapa manfaat dari bahan ajar menurut Awasthi, yaitu dapat membantu menstandardisasi
instruksi atau arah pembelajaran, menyediakan sumber belajar yang bervariasi, serta menjadi pengaman, pengarah, dan pendukung pengajar dalam proses
pembelajaran. Sejalan dengan definisi tersebut, Efendi 2009:3 menjelaskan bahwa buku
pelajaran textbook adalah buku yang dijadikan pegangan pembelajar sebagai media pembelajaran instruksional. Peran buku pelajaran, baik di kelas maupun
di luar kelas sangat dominan dan memiliki fungsi yang sangat penting dalam suatu sistem pendidikan. Isi buku pelajaran dikembangkan berdasarkan kurikulum yang
berlaku. Berdasarkan teori bahan ajar yang dihimpun dari Majid 2005, Depdiknas
2006:4, Sudrajat 2007, Awasthi 2006, dan Efendi 2009 tersebut dapat
disimpulkan bahwa bahan ajar adalah media yang berisi materi pelajaran yang digunakan pengajar maupun pembelajar sebagai sarana untuk mencapai indikator
dari standar kompetensi yang telah ditentukan. Bahan ajar berbentuk tertulis maupun tidak tertulis.
Definisi bahan ajar tersebut berlaku juga untuk diterapkan sebagai bahan ajar BIPA. Bahan ajar BIPA merupakan media yang berisi pelajaran bahasa
Indonesia bagi penutur asing yang mencakup aspek mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan tata bahasa. Bahan ajar BIPA dapat digunakan oleh
pengajar BIPA maupun penutur asing sebagai sarana untuk mencapai indikator dari standar kompetensi BIPA.
Bahan ajar yang akan dikembangkan adalah buku BIPA yang bermuatan budaya Jawa bagi penutur asing tingkat pemula. Lebih khusus lagi, buku ini berisi
materi dasar BIPA yang dilengkapi dengan latihan empat aspek berbahasa dan latihan tata bahasa bagi penutur asing tingkat pemula. Buku ini juga berisi contoh-
contoh ungkapan sehari-hari serta wawasan budaya Jawa sehingga dapat menginspirasi dan menambah wawasan bagi penutur asing. Lebih lengkapnya
lagi, buku ini juga berisi kosakata yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari.
2.2.2.2 Bentuk-bentuk Bahan Ajar