4. Kesalahan-kesalahan yang ditimbulkan karena penilaian dapat dibedakan
menjadi: 1. Kesalahan hallo hallo error; penilaian dalam asfek-asfek yang terdapat
dalam formulir barang penilaian kinerja dipengaruhi oleh suatu asfek yang dianggap menonjol dan yang telah dinilai oleh penilai.
2. Kesalahan konstan costan error; kesalahan yang dilakukan oleh penilai secara konstan setiap kali menilai orang lain. Ada tiga macam kesalahan
konstan. a. Adanya kecenderungan untuk memberikan nilai yang terkumpul
sekitar nilai tengah. b. Kecenderungan untuk memberikan nilai terlalu tinggi.
c. Kecenderungan memberikan nilai terlalu rendah.
3.2.5 Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah perasaan menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi karyawan dalam memandang pekerjaan mereka Davis and Newstrom,
1996. Kepuasan kerja pada tingkat tertentu dapat mencegah karyawan untuk mencari pekerjaan di perusahaan lain. Apabila karyawan di perusahaan tersebut
mendapatkan kepuasan, karyawan cenderung akan bertahan pada perusahaan walaupun tidak semua aspek-aspek yang mempengaruhi kepuasan kerja terpenuhi.
Karyawan yang memperoleh kepuasan dari perusahaannya akan memiliki rasa keterikatan atau komitmen lebih besar terhadap perusahaan dibanding karyawan
yang tidak puas. Dengan demikian para ahli memberikan beberapa definisi tentang kepuasan kerja.
Universitas Sumatera Utara
Kepuasan kerja akan mendorong karyawan untuk berprestasi lebih baik. Prestasi yang lebih baik akan menimbulkan imbalan ekonomi dan psikologis yang
lebih tinggi. Apabila imbalan tersebut dipandang pantas dan adil maka timbul kepuasan yang lebih besar karena karyawan merasa bahwa mereka menerima
imbalan sesuai dengan prestasinya. Sebaliknya apabila imbalan dipandang tidak sesuai dengan tingkat prestasi maka cenderung timbul ketidakpastian.
Menurut Robbins 2001:179 menyatakan bahwa “ Kepuasan kerja sebagai suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya”.
Menurut Handoko 2000:193 menyatakan bahwa kepuasan kerja job satisfaction adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak
menyenangkan dengan mana karyawan memandang pekerjaan mereka. Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa karyawan harus ditempatkan pada
pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang ketrampilannya. Menurut Davis 2002:105 menyatakan bahwa “ kepuasan kerja merupakan
seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidak menyenangkan pekerjaan mereka”.
Jadi kepuasan kerja mengandung arti yang sangat penting, baik dari sisi pekerja maupun perusahaan serta bagi masyarakat secara umum. Oleh karena itu
maka menciptakan keadaan yang bernilai positif dalam lingkungan kerja suatu perusahaan mutlak merupakan kewajiban dari setiap jajaran pimpinan perusahaan
yang bersangkutan. Teori ini didasarkan pada hasil penelitian dimana ia membagi situasi yang
mempengaruhi sikap seseorang terhadap pekerjaannya menjadi dua kelompok yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Kelompok bukan pemuas dissatisfier merupakan faktor-faktor yang tidak adanya kepuasan yang terdiri dari upah, jaminan pekerjaan, kondisi kerja,
status, prosedur pekerjaan, mutu supervisi, mutu hubungan antar pribadi diantara rekan kerja, dengan atasan dan dengan bawahan.
2. Kelompok pemuas sastisfier merupakan faktor-faktor yang meliputi prestasi achievement, pengakuan recognition, tanggung jawab
responsibility, kemajuan advancement, pekerjaan itu sendiri the work it self dan kemungkinan berkembang the possibility of growth. Sedangkan
menurut Hasibuan 2005:202 menyatakan bahwa “ kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini
dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan dan kombinasi dalam dan
luar pekerjaan erdapat d bawah ini : 1.
Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan,
perlakuan, peralatan dan suasana lingkungan kerja yang baik. Karyawan yang lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih
mengutamakan pekerjaannya dari pada balas jasa walaupun balas jasa itu penting.
2. Kepuasan diluar pekerjaan adalah kepuasan kerja karyawan yang dinikmati
diluar pekerjaan dengan besarnya balas jasa yang akan diterima dari hasil kerjanya, agar dia dapat membeli kebutuhan-kebutuhannya. Karyawan yang
lebih suka menikmati kepuasannya diluar pekerjaan lebih mempersoalkan balas jasa dari pada pelaksanaan tugas-tugasnya.
Universitas Sumatera Utara
3. Kepuasan kerja kombinasi dalam dan luar pekerjaan adalah kepuasan kerja
yang dicerminkan oleh sikap emosional yang seimbang antara balas jasa dengan pelaksanaan pekerjaannya. Karyawan yang lebih menikmati
kepuasan kerja kombinasi dalam dan luar pekerjaan akan merasa puas jika hasil kerja dan balas jasanya dirasa adil dan layak.
3.2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja