5 PT. A
V
1
0,93655
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Hierarki Kepentingan
Penyusunan hierarki kepentingan penentuan pemasok gula murni terdiri dari 3 level yaitu goal, kriteria, sub kriteria. Pada penentuan pemasok gula murni ini, goal yang ingin
dicapai adalah pemasok terbaik yang akan diprioritaskan dalam pemenuhan kebutuhan gula murni. Kriteria dan sub kriteria yang digunakan untuk menentukan prioritas diperoleh dari
diskusi dengan pihak perusahaan. Kriteria tersebut adalah : kriteria harga price dengan sub kriteria kesesuaian tingkatan harga dengan tingkatan kualitas P1, kemampuan untuk
memberikan potongan harga diskon pada pemesanan dalam jumlah tertentu P2, kelonggaran pembayaran dan pelunasan P3; kriteria kualitas quality dengan sub kriteria
kesesuaian gula murni dengan standar yang berlaku Q1, penyediaan gula murni tanpa cacat Q2, konsisten dalam pemenuhan kualitas Q3; kriteria pengiriman delivery dengan sub
kriteria kemampuan untuk mengirimkan barang sesuai dengan tanggal yang telah disepakati D1, kemampuan dalam hal penanganan sistem transportasi D2, ketepatankesesuaian
jumlah dalam pengiriman D3; Kriteria pelayanan service dengan sub kriteria kemudahan untuk dihubungi S1, kemampuan memberikan informasi secara jelas dan mudah dimengerti
S2, kecepatan dalam hal menanggapi permintaan pelanggan S3; kriteria garansi
Universitas Sumatera Utara
warranty dengan sub kriteria kesediaan pemasok dalam penggantian produk cacat W1, kecepatan respon dalam penggantian produk cacat W2.
6.2 Hasil Kuisioner AHP
Dari Hasil perhitungan konsistensi tingkat kepentingan dan validitas tingkat
kesesuaian diketahui bahwa jawaban responden konsisten dan seluruh kriteria dinyatakan valid dikarenakan koefisien korelasi product moment bernilai lebih besar dari nilai r tabel.
Hal ini berarti bahwa kuisioner yang digunakan sebagai instrumen pengumpulan data telah benar dan tidak perlu diganti.
Dari hasil perhitungan reliabilitas tingkat kesesuaian juga didapatkan hasil yang reliabel. Hal ini dilihat dari nilai koefisiennya yang lebih besar dari nilai batas koefisien reliabel untuk
penilaian reliabilitas kuisioner. Hal ini berarti bahwa keseluruhan data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner telah layak digunakan dan diolah lebih lanjut.
Hasil pengumpulan data yang menggunakan instrumen kuisioner masih menghasilkan data berupa skala likert yang berupa skala ordinal, maka terlebih dahulu diubah menjadi skala
interval dengan menggunakan Method of Successive Interval MSI sebab skala ordinal memiliki nilai yang bias. Skala akhir hasil trasformasi skala ordinal menjadi skala interval
untuk masing-masing tingkat kesesuaian dapat dilihat pada Tabel 6.1
Tabel 6.1 Transformasi Skala Ordinal Menjadi Skala Interval dengan Method of
Successive Interval MSI Nilai Persepsi
Nilai Skala Akhir Hasil
Universitas Sumatera Utara
Skala Awal TransformasiTingkat Kesesuaian
1
1
2 2,1852
3 3,3159
4 4,3168
5 5,3820
6.3 Bobot Sub kriteria dan Kriteria Hasil AHP