Teori Belajar Behavioristik KAJIAN PUSTAKA

32 senada dengan pendapat Maman Rachman 1999: 67 yang mengemukakan bahwa kontrak perilaku merupakan suatu persetujuan antara guru dan peserta didik yang berperilaku menyimpang. Persetujuan tersebut menentukan perilaku yang disetujui oleh peserta didik untuk ditampilkan dan kemungkinan- kemungkinan konsekuensi yang akan diterima apabila peserta didik tidak menampilkan perilaku tersebut. Pembuatan kontrak adalah mengatur kondisi sehingga anak akan menampilkan perilaku yang diinginkan berdasarkan kontrak antara anak dan guru Gantina Komalasari, Eka Wahyuni, Karsih 2011: 172. Lutfi Fauzan 2009 menyatakan bahwa kontrak perilaku behavior contract merupakan perjanjian dua orang ataupun lebih untuk berperilaku dengan cara tertentu dan untuk menerima hadiah bagi perilaku itu. Perjanjian merupakan alat agar anak lebih mengerti dan menghayati kewajiban-kewajibannya dalam rangka mengembangkan kebiasaan hidup sosial yang baik. Dodson Maria J.Wantah, 2005: 226 mengemukakan bahwa surat perjanjian adalah surat persetujuan formal yang tertulis antara pendidik dan anak. Bentuk surat perjanjian tergantung kesepakatan antara pendidik dan anak. Anak berjanji untuk melakukan sesuatu dan pendidik berjanji untuk memberikan sesuatu apabila anak melaksanakan kewajibannya. Berdasarkan berbagai pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kontrak perilaku merupakan kesepakatan atau perjanjian baik lisan maupun tertulis yang telah disetujui antara dua pihak anak dan guru atau lebih untuk mengubah 33 perilaku tertentu pada diri anak dengan memberikan penghargaan atas perubahan perilaku tersebut.

2. Prinsip dasar Kontrak Perilaku

Behavior Contract Gantina Komalasari, Eka Wahyuni, Karsih 2011: 172 mengemukakan prinsip-prinsip dasar penerapan kontrak perilaku yaitu kontrak disertai dengan penguatan, reinforcement diberikan dengan segera, kontrak harus dinegosiasikan secara terbuka dan bebas serta disepakati antara guru dan anak, kontrak harus fair , kontrak harus jelas target perilaku, frekuensi, lamanya kontrak, kontrak dilaksanakan secara terintegrasi dengan program sekolah. Dodson Maria J. Wantah, 2005: 227 menguraikan sistem perjanjian yang dibuat antara anak dengan guru, meliputi: a. Perjanjian adalah persetujuan saling menguntungkan antara pendidik dan anak serta hasil negosiasi di antara keduanya. b. Proses negosiasi menghasilkan komitmen pada kedua belah pihak. Anak berjanji untuk melaksanakan tugasnya, pendidik berjanji untuk memberinya sesuatu. c. Komitmen adalah bentuk tertulis walaupun perjanjian dapat berupa lisan. Alasan suatu perjanjian harus tertulis yaitu mencegah adanya salah pengertian pada waktu mendatang. Dengan demikian, kedua belah pihak diberikan salinan dari surat perjanjian tersebut. d. Perjanjian harus konkrit dan spesifik sehingga semua tindakan yang disebutkan dalam perjanjian tersebut dapat diamati dan dihitung. Hindari 34 butir-butir yang kurang jelas sehingga tidak terjadi salah pengertian antara pendidik dan anak. e. Perjanjian harus bersifat positif di mana anak setuju untuk melakukan sesuatu. Dengan membuat perjanjian maka lebih mudah untuk mendapatkan motivasi dan kerjasama. f. Perjanjian harus adil di mana kedua belah pihak harus puas atas keputusan bersama yang diambil. g. Perjanjian harus dirancang agar berhasil. Artinya pendidik jangan mengharapkan suatu hasil yang sangat baik dari anak. Jika ada salah satu pihak yang gagal memenuhi perjanjian tersebut, maka dapat dikatakan bahwa ada sesuatu yang salah secara psikologis dari proses negosiasi. h. Pendidik dan anak harus belajar bernegosiasi. Hal ini disebabkan karena pendidik memiliki kekuasaan, sehingga pendidik harus belajar untuk menghilangkan kekuasaan tersebut dan mengembangkan seni berkompromi. Alberto Troutman 2009 menyarankan aturan dasar untuk penggunaan reinforcer dalam kontrak, yaitu : a. Rewa rd harus segera diberikan. Hal ini merupakan salah satu unsur penting dari reinforcer yang efektif, yaitu harus diberikan segera setelah munculnya perilaku yang diinginkan b. Kontrak awal harus berisi hal-hal yang ringan, dan berikan rewa rd pada hal- hal tersebut. Terutama bagi perilaku baru yang belum pernah dilakukan anak, kriterianya jangan terlalu tinggi atau terlalu luas.

Dokumen yang terkait

MENGEMBANGKAN PENGENDALIAN EMOSI MELALUI BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ABA Mengembangkan Pengendalian Emosi Melalui Bercerita Pada Anak Kelompok B Di TK ABA Tawangmangu, Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 12

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN KEPINGAN GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Permainan Kepingan Geometri Pada Anak Kelompok B di TK ABA Jemawan IV Jatinom Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 15

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN KEPINGAN GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Permainan Kepingan Geometri Pada Anak Kelompok B di TK ABA Jemawan IV Jatinom Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 17

PENINGKATAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK MELALUI MENGGAMBAR BEBAS PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA Peningkatan Kecerdasan Visual Spasial Anak Melalui Menggambar Bebas Pada Anak Kelompok B Tk Aba Sawahan Bonyokan Jatinom Tahun 2012/2013.

0 1 16

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ABA GADING IV Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Permainan Balok Pada Anak Kelompok B Di Tk ABA Gading IV Belangwetan Klaten Utara Klaten Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE BERCERITA DI TK ABA KELOMPOK B Peningkatan Kemampuan Kognitif Melalui Metode Bercerita Di Tk Aba Kelompok B Nglinggi Klaten Selatan Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 16

PENINGKATAN PERILAKU ALTRUISTIK MELALUI BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA BAKTI I SLEMAN.

0 2 147

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH MELALUI TOKEN ECONOMIC PADA ANAK KELOMPOK A TK TAMAN INDRIA DLINGO.

0 1 126

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK MELALUI TOKEN EKONOMI DI KELOMPOK B TK ABA DUKUH GEDONGKIWO YOGYAKARTA.

0 3 167

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI TK ABA PAKIS DLINGO BANTUL TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 46