Pendekatan Penemuan Terbimbing Kajian Teori

34 2 = 2 + 2 − 2 cos 2 = 2 + 2 − 2 cos 2 = 2 + 2 − 2 cos h. Luas Segitiga 1 Luas segitiga dengan dua sisi dan satu sudut diketahui � ∆ = 1 2 sin � ∆ = 1 2 sin � ∆ = 1 2 sin 2 Luas segitiga dengan sebuah sisi dan dua buah sudut diketahui � ∆ = 2 . sin . sin 2 sin � ∆ = 2 . sin . sin 2 sin � ∆ = 2 . sin . sin 2 sin 3 Luas segitiga dengan ketiga sisinya diketahui � ∆ = − − −

4. Pendekatan Penemuan Terbimbing

Salah satu model belajar yaitu model dari Bruner dalam Ratna Wilis Dahar 2011: 79 yang sangat berpengaruh dalam pembelajaran adalah belajar penemuan. Belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan sehingga menghasilkan pembelajaran yang bermakna. Dalam belajar penemuan, siswa belajar melalui partisipasi aktif untuk menemukan 35 konsep dan prinsip-prinsip agar memperoleh pengalaman. Namun menurut Bruner belajar penemuan murni memerlukan waktu sehingga ia menyarankan agar penggunaan metode penemuan hanya diimplementasikan sampai batas-batas tertentu, yaitu dengan pengarahan atau yang disebut penemuan terbimbing. Menurut Bruner dalam Ratna Wilis D. 2011: 103 belajar dengan penemuan terbimbing akan membuat pengetahuan yang didapat bertahan lama, dan lebih mudah diingat dibandingkan dengan belajar dengan cara lain. Strategi dalam penemuan terbimbing disajikan dengan mengadakan mengadakan contoh-contoh pada siswa, kemudian guru memandu mereka saat siswa menemukan pola. Selama pembelajaran, guru masih perlu memberikan susunan, dan bimbingan untuk memastikan bahwa abstraksi yang sedang dipelajari sudah akurat dan lengkap. Menurut Setiawan 2008: 31 terdapat dua macam penemuan yaitu penemuan murni dan penemuan terbimbing. Pada penemuan murni ini dianggap kurang tepat untuk siswa sekolah atau menengah karena masalah ditemukan oleh siswa dan jalan penemuannya. Oleh karena itu dipilihlah penemuan terbimbing untuk diterapkan di siswa sekolah atau menengah yang lebih bermanfaat dalam pembelajaran matematika. Selain itu penemuan terbimbing dapat meningkatkan minat siswa untuk mempelajari matematika Herman Hudojo, 2003: 113. 36 Didalam model penemuan terbimbing, guru dapat menggunakan strategi penemuan yaitu secara induktif, deduktif atau keduanya. Berikut merupakan penjelasannya. a. Strategi Penemuan Induktif Menurut Cooney Davis dalam Markaban 2006: 11 Sebuah argumen induktif meliputi dua komponen, yang pertama terdiri dari pernyataan atau fakta yang mengakui untuk mendukung kesimpulan dan yang kedua bagian dari argumentasi itu. Untuk mengambil kesimpulan dalam strategi penemuan induktif ini perlu berhati-hati karena fakta yang benar dan dapat dipercaya belum tentu membuktikan dalil untuk mendukung. b. Strategi Penemuan Deduktif Dalam strategi penemuan deduktif ini, siswa dijelaskan konsep dan prinsip materi tertentu untuk mendukung perolehan pengetahuan matematika yang tidak dikenalnya dan guru cenderung untuk menanyakan suatu urutan pertanyaan untuk mengarahkan pemikiran siswa ke arah penarikan kesimpulan yang menjadi tujuan dari pembelajaran Markaban, 2006: 13. c. Strategi Penemuan Induktif-Deduktif Proses induktif-deduktif dapat digunakan untuk mempelajari konsep matematika. Pembelajaran dan pemahaman konsep diawali secara induktif melalui peristiwa nyata atau intuisi. Kegiatan dimulai dengan beberapa contoh atau fakta yang teramati, 37 membuat daftar sifat yang muncul sebagai gejala, memperkirakan hasil baru yang diharapkan, yang kemudian dibuktikan secara deduktif. Dengan demikian cara belajar induktif dan deduktif dapat digunakan dan sama-sama berperan penting dalam mempelajari matematika. Dalam pembelajaran dengan cara penemuan terbimbing, peran siswa cukup besar karena pembelajaran tidak lagi terpusat pada guru tetapi pada siswa. Guru memulai kegiatan belajar dengan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan siswa dan mengkondisikan kelas untuk kegiatan seperti memecahkan masalah, investigasi, pembuktian maupun kegiatan lainnya. Disini siswa dilibatkan dalam berpikir matematika pada saat bereksperimen menggunakan intuisi mereka untuk mencoba-coba trial and error dan kemudian menarik kesimpulan. Guru sebagai fasilitator dalam membantu siswa agar mempergunakan ide, konsep dan keterampilannya yang sudah dipelajari untuk menemukan pengetahuan yang baru. Markaban 2006: 16 agar pelaksanaan model penemuan terbimbing ini berjalan dengan efektif maka langkah yang perlu dilakukan oleh guru matematika sebagai berikut: a. Merumuskan masalah yang akan diberikan kepada siswa dengan data yang cukup. b. Dari data yang diberikan guru, siswa menyusun, memproses, mengorganisir, dan menganalisis data tersebut. 38 c. Siswa menyusun konjektur prakiraan dari hasil analisis yang dilakukan. d. Bila dipandang perlu konjektur yang telah dibuat siswa diperiksa oleh guru. e. Apabila telah diperoleh kepastian tentang kebenaran konjektur tersebut, maka verbalisasi konjektur sebaikanya diserahkan kepada siswa. f. Setelah siswa menemukan apa yang dicari, hendaknya guru menyediakan soal latihan atau soal tambahan untuk memeriksa hasil penemuan itu benar. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan penemuan terbimbing dapat ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. Guru memberikan perumusan masalah dengan jelas, hindari pernyataan yang menimbulkan salah tafsir sehingga arah yang ditempuh siswa tidak salah. b. Dari data yang diberikan guru, siswa melakukan kegiatan, misalnya mencoba-coba , membuat diagram, mengumpulkan data, membuat tabel, menentukan pola menyusun dugaan, mencari data dari buku pegangan lain yang dapat mendukung proses penemuan dan proses penyusunan kesimpulan. Dalam hal ini, guru membimbing melalui pertanyaan-pertanyaan sehingga arah yang ditempuh siswa tidak salah. 39 c. Siswa menyusun prakiraannya dari hasil analisis yang dilakukannya. Guru membimbing dengan memeriksa alur proses penemuan siswa untuk meyakinkan bahwa pemikiran siswa ini benar. d. Setelah diperoleh kepastian tentang kebenaran pemikiran siswa tersebut, siswa menyatakan secara lisan hasil prakiraannya yang kemudian oleh siswa disajikan atau dipresentasikan. e. Setelah siswa menemukan apa yang dicari, sebaiknya guru menyediakan latihan soal untuk memeriksa apakah hasil penemuan siswa tersebut benar. Melihat pendekatan penemuan terbimbing tersebut menurut Marzano 1992 dalam Markaban 2006: 16 terdapat kekurangan dan kelebihannya. Kelebihan dari pendekatan penemuan terbimbing adalah sebagi berikut: a. Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang disajikan b. Menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap inquiry mencari- temukan c. Mendukung kemampuan problem solving siswa. d. Memberikan wahana interaksi antar siswa, maupun siswa dengan guru, dengan demikian siswa juga terlatih untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 40 e. Materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi dan lebih lama membekas karena siswa dilibatkan dalam proses menemukannya. Sementara itu kekurangannya adalah sebagai berikut: a. Untuk materi tertentu, waktu yang tersita lebih lama. b. Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini. c. Tidak semua topik cocok disampaikan dengan model ini.

5. Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY PADA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS X.

11 79 403

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LOGIKA UNTUK SMA KELAS X.

2 5 61

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI TURUNAN UNTUK SISWA SMA KELAS XI SEMESTER II.

0 0 52

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KELAS X DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING.

1 0 37

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK SISWA SMA KELAS X SEMESTER 2 PADA MATERI PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING.

0 2 68

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK PESERTA DIDIK KELAS XI SMA.

0 2 17

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA INTERAKTIF BERBANTUAN GEOGEBRA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) PADA MATERI PERSAMAAN LINGKARAN UNTUK SISWA SMA KELAS XI.

0 2 16

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) Materi Prisma dan Limas untuk Siswa SMP Kelas VIII Semester II.

0 1 468

Pengembangan perangkat pembelajaran pada materi relasi dan fungsi untuk siswa kelas III dengan pendekatan penemuan terbimbing.

0 2 342

View of PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TEKS PROSEDURAL KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS X SMA

0 0 10