12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Matematika dan Pembelajaran Matematika
a. Matematika
Kata  “matematika”  berasal  dari  bahasa  Yunani  Kuno α
atau máthēma  yang  berarti  studi  besaran,  struktur,  ruang,  dan
perubahan.    Secara  khusus α
ατ ὴ  τ χ   atau  mathēmatikḗ tékhnē,  di  dalam  bahasa  Latin  ars  mathematica,  berarti  seni
matematika. Dalam  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  Tim  Penyusun  KBBI,
2007:  723  matematika  diartikan  se bagai:  “ilmu  tentang  bilangan,
hubungan  antara  bilangan,  dan  prosedur  bilangan  operasional  yang digunakan  dalam  penyelesaian  masalah  mengenai  bilangan”.
Matematika  digunakan  untuk  mendeskripsikan  dan  menjelaskan hubungan  antara  bilangan,  himpunan,  objek,  dan  konsep  baik  secara
visual,  simbolik,  lisan  maupun  dengan  tulisan.  Matematika  tidak hanya  sekedar  penerapan  keterampilan  numerasi  dasar  semata,
melainkan  juga  merupakan  kendaraan  utama  untuk  mengembangkan kemampuan  berpikir  logis  dan  keterampilan  kognitif  bagi  manusia
Muijs dan Reynolds, 2008: 333. Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung,
mengukur,  menurunkan,  dan  menggunakan  rumus  matematika  yang diperlukan
dalam kehidupan
sehari-hari. Matematika
juga
13 mengembangkan  kemampuan  mengkomunikasikan  gagasan  dengan
bahasa  melalui  model  matematika  yang  dapat  berupa  kalimat  dan persamaan matematika, diagram, grafik atau tabel.
Dari  uraian  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  matematika  adalah ilmu  tentang  bilangan-bilangan  yang  timbul  dari  pemikiran  manusia
yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran. Matematika juga merupakan  serangkaian  metode  untuk  menarik  kesimpulan  serta
mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa.
b. Belajar dan Pembelajaran
Belajar  dan  pembelajaran  merupakan  dua  istilah  yang  berbeda, namun  memiliki  keterkaitan  yang  sangat  erat  antara  satu  dengan
lainnya  terutama  dalam  proses  pendidikan.  Perbedaan  antara  belajar dan  pembelajaran  terletak  pada  penekanan  masalah  di  dalamnya.
Belajar  merupakan  sebuah  proses  dimana  siswa  secara  aktif membangun  pengetahuannya  sendiri  dengan  memasukkan  apa  yang
diperoleh dari luar kedalam pikirannya sehingga mampu memberikan makna  melalui  pengalaman  yang  nyata  Rusman,  2012:  193.
Sedangkan  pembelajaran  adalah  upaya  yang  yang  dilakukan  secara sengaja  oleh  pendidik  untuk  menyampaikan  ilmu  pengetahuan,
mengorganisasi, dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode  sehingga  siswa  dapat  melakukan  kegiatan  belajar  secara
efisien serta dengan hasil yang optimal Sugihartono, 2007: 81. Dalam proses pembelajaran melalui tiga pokok tahapan, yaitu:
14 1
Tahap perencanaan pembelajaran Perencanaan  merupakan  suatu  proses  yang  terencana
sebagai  dasar  untuk  melakukan  kegiatan  dimasa  mendatang. Perencanaan  pembelajaran  sangat  penting  dilakukan  untuk
mengkoordinasikan  komponen-komponen  yang  ada  dalam pembelajaran
meliputi tujuan
pembelajaran, bahan
pembelajaran,  kegiatan  pembelajaran,  metode  pembelajaran, media, sumber dan evaluasi.
Pengajaran  adalah  kegiatan  yang  dilakukan  oleh  guru dalam  menyampaikan  pengetahuan  kepada  siswa  Oemar
Hamalik,  2003:  54.  Jadi  dapat  disimpulkan  bahwa perencanaan  pembelajaran  selain  sebagai  alat  kontrol  juga
berguna  sebagai  pegangan  bagi  guru  dalam  pelaksanaan pembelajaran.  Seorang  guru  haruslah  memiliki  kemampuan
dalam  merencanakan  pembelajaran.  Oleh  karena  itu  seorang guru  sebelum  mengajar  hendaknya  menyusun  perencanaan
pembelajaran  yang  hendak  dilaksanakan  untuk  mencapai tujuan pembelajaran.
2 Tahap pelaksanaan pembelajaran
Guru  memegang  peranan  penting  dalam  proses  belajar mengajar  ditinjau  dari  segi  kegiatan  guru.  Pada  pelaksanaan
pembelajaran  guru  hendaknya  mengatur  kondisi  yang mempengaruhi  pembelajaran,  antara
lain  tentang isi,
15 menciptakan  suasana  yang  menyenangkan  dalam  proses
belajar mengajar. 3
Tahap pengevaluasian dan tindak lanjut Menurut  Muhibbin  Syah  2003:  141  menyatakan  bahwa
evaluasi  adalah  penilaian  terhadap  tingkat  keberhasilan  siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.
Dalam  kegiatan  evaluasi  ini,  yang  harus  dilakukan  oleh  guru yaitu sebagai berikut:
a Melaksanakan  penilaian  akhir  dan  mengkaji  hasil
penelitian. b
Melaksanakan  kegiatan  tindak  lanjut  dengan alternatif kegiatan.
c Mengalihkan  proses-proses  pembelajaran  dengan
menjelaskan  atau  memberikan  bahan  materi  pokok yang akan dibahas pada pelajaran selanjutnya.
c. Pembelajaran Matematika SMA