29
maksimal, yaitu bekas narapidana itu menjadi warga masyarakat yang taat pada hukum. Penilaian itu dapat negatif, kalau bekas narapidana yang pernah dibina itu
menjadi penjahat kembali.
36
Lembaga Pemasyarakatan berperan dalam menerima terpidana yang telah diputus bersalah oleh pengadilan dengan pidana penjara, melakukan
pembinaan dalam lembaga pemasyarakatan, melakukan berbagai upaya agar proses pembinaan dapat terlaksana dengan baik, memproses
pemberian remisi kepada yang layak menerima, melakukan koordinasi dengan subsistem kepolisian atau kejaksaan manakala terjadi peserta
didik pemasyarakatan tengah menjalani proses peradilan pidana, menerima dan meneruskan permintaan grasi, menyiapkan pembebasan
apabila waktu menjalankan pidana penjara telah selesai, menyiapkan pembebasan bersyarat, menjaga dan memenuhi hak-hak narapidana yang
diatur berdasarkan aturan perundang-undangan.
37
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian merupakan usaha atau pekerjaan untuk mencari kembali yang dilakukan dengan suatu metode tertentu dengan cara hati-hati, sistematis serta
sempurna terhadap permasalahan, sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan atau menjawab problemnya.
38
Penelitian hukum pada dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika,dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk
mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisnya kecuali itu, maka juga diadakan pemeriksaan yang mendalam
terhadap fakta hukum tersebut untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan
36
Petrus Irwan Panjaitan Pandapotan Simorangkir, Op.Cit, hlm 65.
37
Eva Achjani Zulfa dan Indriyanto Seno Adji, Pergesaran Paradigma Pemidanaan, Bandung, Lubuk Agung, 2011, hlm 25.
38
Joko P. Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta, 1997, hlm 2.
Universitas Sumatera Utara
30
atau permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala yang bersangkutan.
39
Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian deskriptif Deskriptif research yaitu penelitian yang bersifat menemukan fakta-fakta seadanya fact
finding.
40
a. Pendekatan yuridis normatif adalah membahas doktrin-doktrin atau
asas-asas dalam ilmu hukum. Penemuan gejala-gejala ini tidak sekedar menunjukkan distribusinya
tetapi termasuk usaha mengemukakan hubungan satu sama lain dalam aspek- aspek yang sedang diteliti. Hubungan-hubungan yang dimaksud adalah yang
berkaitan dengan proses pembinaan narapidana berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas II B Kota Langsa. Dalam melakukan langkah-langkah penelitian deskriptif tersebut perlu
diterapkan pendekatan masalah sehingga masalah yang akan dikaji menjadi lebih jelas dan tegas. Pendekatan masalah tersebut dilakukan melalui cara Yuridis
Normatif dan Yuridis Empiris.
41
39
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007, hlm 38.
40
Winarno Surakhmad, Dasar dan Teknik Research, Bandung : Tarsito,1978, hlm 132.
41
H. Zainuddin Ali, Op.Cit, hlm 24.
Pendekatan yuridis normatif dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap perundang-undangan dalam
kerangka hukum nasional Indonesia sendiri. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif, yakni penelitian yang
difokuskan untuk mengkaji penerapan kaidah-kaidah atau norma- norma dalam hukum positif mengenai pengaturan proses pembinaan
Universitas Sumatera Utara
31
narapidana di lembaga pemasyarakatan. Hal ini ditempuh dengan melakukan penelitian kepustakaan. Oleh karena tipe penelitian yang
digunakan adalah yuridis normatif maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan yang berhubungan dengan
proses pembinaan terhadap narapidana di Lembaga Pemasyarakatan. b.
Pendekatan Empiris adalah penelitian terhadap identifikasi hukum hukum tidak tertulis dan penelitian terhadap efektivitas hukum.
42
2. Lokasi Penelitian