Pengertian pidana Tinjauan Kepustakaan

17

E. Keaslian Penulisan

Keaslian penelitian Pembinaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Kota Langsa, sepanjang pengetahuan peneliti belum ada yang membahasnya, begitu juga setelah diteliti di perpustakaan Universitas Sumatera Utara di Medan belum ada yang meneliti tentang judul ini, jadi baru peneliti yang melaksanakan penelitian. Dengan demikian keaslian penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuwan.

F. Tinjauan Kepustakaan

1. Pengertian pidana

Pidana berasal dari kata straf Belanda, yang pada dasarnya dapat dikatakan sebagai suatu penderitaan nestapa yang sengaja dikenakan atau dijatuhkan kepada seseorang yang telah terbukti bersalah melakukan suatu tindak pidana. 17 Sehubungan dengan pengertian pidana Soedarto mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan pidana ialah penderitaan yang sengaja dibebankan kepada orang yang melakukan perbuatan yang memenuhi syarat-syarat tertentu. Menurut pendapat Roeslan Saleh menyatakan bahwa pidana merupakan reaksi atas delik Dalam kepustakaan hukum pidana, menurut alam pemikiran yang normatif murni, maka pembicaraan tentang pidana akan selalu terbentur pada suatu titik pertentangan yang paradoxal, yaitu bahwa pidana di satu pihak diadakan untuk melindungi kepentingan seseorang, akan tetapi di pihak lain ternyata memperkosa kepentingan seseorang yang lain dengan memberikan hukuman berupa penderitaan kepada narapidana. 17 Mohammad EkaPutra Abul Khair, Op.Cit, hlm 11 Universitas Sumatera Utara 18 dan ini berwujud suatu nestapa yang sengaja ditimpalkan negara pada pembuat delik itu. Selanjutnya Roeslan Saleh menyatakan bahwa memang nestapa ini bukanlah suatu tujuan yang terakhir dicita-citakan masyarakat. 18 Beberapa defenisi di atas dapatlah disimpulkan bahwa pidana mengandung unsur-unsur atau ciri-ciri sebagai berikut : Pidana itu pada hakikatnya merupakan suatu pengenaan penderitaan atau nestapa atau akibat- akibat lain yang tidak menyenangkan, pidana itu diberikan dengan sengaja oleh orang atau badan yang mempunyai kekuasaan oleh yang berwenang, Pidana itu dikenakan kepada seseorang atau badan hukum korporasi yang telah melakukan tindak pidana menurut undang-undang. 19 Menurut Van Hamel mengemukakan bahwa arti pidana atau straf menurut hukum positif dewasa kini, ialah “suatu penderitaan yang bersifat khusus, yang telah dijatuhkan oleh kekuasaan yang berwenang untuk menjatuhkan pidana atas nama negara sebagai penanggung jawab dari ketertiban hukum umum bagi seorang pelanggarnya, yaitu semata- mata karena orang tersebut telah melanggar suatu peraturan hukum yang harus ditegakkan oleh negara.” 20

2. Pengertian Tindak Pidana