26
semakin terwujudnya lingkungan pembinaan yang menggambarkan proyeksi nilai-nilai masyarakat ke dalam lembaga pemasyarakatan dan
sebaliknya semakin berkurangnya nilai-nilai subkultur penjara dan lembaga pemasyarakatan.
32
7. Pengertian sistem pemasyarakatan
Sistem pemasyarakatan memandang pidana sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang bermamfaat dengan mengadakan pembinaan terhadap
narapidana dan mengembalikan kesatuan hidup dari narapidana, jadi lebih dititikberatkan pada prevensi spesial. Oleh karena merupakan kenyataan, bahwa
gagasan pemasyarakatan itu telah menjadi dasar pembinaan para narapidana yang dijatuhi pidana pencabutan kemerdekaan.
33
Di dalam sistem pemasyarakatan, terdapat proses pemasyarakatan yang diartikan sebagai suatu proses sejak seseorang narapidanaanak didik masuk ke
lembaga pemasyarakatan sampai lepas kembali ke tengah-tengah masyarakat. Berdasarkan Pasal 1 Ayat 2 UU NO. 12 Tahun 1995 Sistem
pemasyarakatan adalah suatu tatanan mengenai arah dan batas serta cara pembinaan warga binaan pemasyarakatan berdasarkan pancasila yang
dilaksanakan secara terpadu antara pembina, yang dibina, dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas warga binaan pemasyarakatan agar menyadari kesalahan,
memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan,
dan dapat hidup secara wajar sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab.
32
Maidin Gultom, Op.Cit, hlm 155.
33
Sudarto, Kapita Selekta Hukum Pidana Masalah Penghukuman dan Gagasan Pemasyarakatan, Bandung : Penerbit Alumni, 1981, hlm 111.
Universitas Sumatera Utara
27
Pembinaan narapidana menurut sistem pemasyarakatan terdiri dari pembinaan di dalam lembaga yang meliputi pendidikan agama, pendidikan umum, kursus
keterampilan, rekreasi, olahraga, kesenian, kepramukaan, latihan kerja, asimilasi. Sedangkan, pembinaan di luar lembaga antara lain bimbingan selama terpidana
mendapat pidana bersyarat, penelitian kemasyarakatan. Sistem pemasyarakatan di samping bertujuan untuk mengembalikan
warga binaan pemasyarakatan sebagai warga yang baik, juga bertujuan untuk melindungi masyarakat terhadap kemungkinan diulanginya tindak pidana oleh
warga binaan pemasyarakatan, serta merupakan penerapan dan bagian yang tidak terpisahkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Harus diakui, narapidana sewaktu menjalani pidana di lembaga
pemasyarakatan dalam berbagai hal kurang mendapat perhatian, khususnya perlindungan hak-hak asasinya sebagai manusia. Dengan pidana yang dijalani
narapidana itu, bukan berarti hak-haknya dicabut. Pemidanaan pada hakikatnya mengasingkannya dari lingkungan masyarakat serta sebagai pembebasan rasa
bersalah dan sebagai penjeraan. Penghukuman bukan bertujuan mencabut hak-hak asasi yang melekat pada diri narapidana sebagai manusia.
Untuk itu, sistem pemasyarakatan secara tegas menyatakan, narapidana mempunyai hak-hak seperti hak untuk surat menyurat, hak untuk dikunjungi atau
mengunjungi, remisi, cuti, asmilasi, serta lepas bersyarat, melakukan ibadah
Universitas Sumatera Utara
28
sesuai dengan agamanya, menyampaikan keluhan, mendapatkan pelayanan kesehatan, mendapat upah atas pekerjaan, memperoleh bebas bersyarat.
34
8. Pengertian Lembaga Pemasyarakatan