Masyarakat setempat pada Perusahaan Perusahaan pada masyarakat setempat
Reputasi yang lebih baik Izin beroperasi secara sosial
Mampu menggunakan pengetahuan dan tenaga kerja lokal
Keamanan yang lebih terjamin Infrastruktur dan lingkungan sosial ekonomi
yang lebih baik Menarik dan menjaga pribadi yang efisien
dan memiliki komitmen yang tinggi Menarik pekerja, pemasok, pemberi
pelayanan dan konsumen setempat yang berkualitas
Laboratorium kajian pembaruan organisasi Peluang pencipta kesempatan kerja,
pengalaman kerja dan program latihan Pembagian penanaman modal bagi
masyarakat, pengembangan rangka asas Keterampilan perdagangan
Efesiensi teknik dan pribadi pekerja yang terlibat
Keterwakilan ekonomi sebagai strategi ptomosi bagi prakarsa masyarakat setempat
2.2.3 Konsekwensi penerapan Model implementasi
Model implementasi tanggung jawab social perusahaan hanyalah suatu kerangka berpikir. Hal yang utama dari model tersebut adalah efektivitas pelaksanaan tanggung jawab
social perusahaan sehingga membawa manfaat yang sebesar- besarnya bagi masyarakat setempat sebagai stakeholder utama perusahaan. Pelaksanaan tanggung jawab social
perusahaan diharapkan menciptakan relasi yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat setempat. Capaian ini diharapkan bersinergi dalam menciptakan citra yang baik
bagi perusahaan dalam mengembangkan dirinya dimasa mendatang. Sehubung dengan apa
Universitas Sumatera Utara
yang dikemukakan, Model tanggung jawab sosial perusahaan setidaknya ada dua alas an dari argumentasi seperi ini, yakni:
Model yang terbaik diterpkan adala model yang sesuai dengan kondisi masyarakat setempat. Sementara masyarakat Indonesia sangat beraneka ragam, baik ditinjau dari aspek
budaya, wawasan dan pendidikan keterampilan sosial ekonomi maupun kohesi sosialnya. Semuanya merupakan variable pengaruh terhadap model implementasi program tanggung
jawab social. Penerapan suatu model implementasi program tanggung jawab social menuntut berbagai konsekwensi logis yang justru menjadi prasyarat implementasi dari
model tersebut. Oleh karena itu hal terpenting bukanlah penetapan model yang bagaimana yang dianut dalam model implementasi program tanggung jawab social. Hal ini yang paling
penting adalah berbagai konsekwensi logis yang mengikuti penetapan implementasi model dimaksud. Berikut ini diuraikan contoh – contoh model implementasi program tanggung
jawab sosial dengan konsekwensi logisnya :
1. Model perusahaan- Msyarakat
Penerapan model ini mengikutsertakan organisasi perusahaan. Intinya: dalam struktur organisasi perusahaan harus ada Unit Corporate Social Responsibility CSR,
Comminity Development atau unit pemberdayaan masyarakat. Unit tersebut harus setingkat manager, yang diisi oleh sederetan staf yang terampil dalam perencanaan hingga evaluasi
pengembangan, masyarakat. Dari kalangan profesi yang ada, maka kalangan profesi yang paling tepat mengisi unit ini adalah profesi pekerja sosial, khususnya pekerja sosial industry.
Survey yang pernah dilakukan antara lain menyimpilkan bahwa mayoritas perusahaan di Indonesia cenderung menetapkan bahwa penanggung jawab implementasi program
Universitas Sumatera Utara
tanggung jawab sosial ditumpangkan pada unit manager hubungan masyarakat. Kecenderungan ini menimbulkan image negative bagi masyarakat atau setidaknya kalangan
yang paham, bahwa pelaksanaan program tanggung jawab sosial hanya sebagai lipstik. Sesungguhnya perusahaan tersebut tidak memiliki niat yang tulus dalam
memberikan khidmat atas kehadiran perusahaan tersebut bagi kehidupan masyarakat setempat. Disamping itu kebijakan menjadi program dan aktivitas tanggung jawab sosial
perusahaan merupaka wujud dari sikap mental instan dari pelaku usaha. Cara berpikir tersebut sangat keliru, karena image masyarakat terhadap perusahaan tidak boleh di iringi
dan dipaksa melalui media massa.Namun image sesungguhnya jauh lebih agung dari sekedar opini public Siagian, Suriadi, 2005-2011 :93-103.
2.3 Perusahaan 2.3.1 Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi
kebutuhan ekonomis manusia. Di antara kebutuhan ekonomis manusia yaitu sandang, pangan, papan, dan kesenangan. Kegiatan produksi dan distribusi dilakukan dengan cara menggabungkan
berbagai faktor produksi: alam tanah, air, hutan, laut, tenaga kerja manusia, dan modal uang, bangunan, mesin, peralatan, dan lain-lain. Kegiatan produksi dan distribusi pada umumnya
adalah untuk mendapatkan laba. Namun demikian ada juga bentuk perusahaan
yang tidak bertujuan mencari laba, misalnya yayasan sosial, yayasan keagamaan, yayasan pendidikan, dan
lain-lain.
Universitas Sumatera Utara