ecolabelling , suatu tanda bukti bahwa kayunya diambil secara bijaksanan dengan memperhatikan lingkungan, seperti tidak menebang kayu seenaknya tanpa upaya
peremajaan.
Ketiga, bukan lagi sekedar compliance tapi beyond compliance. CSR dipraktekkan
karena memang ada dorongan yang tulus dari dalam internal driven. Perusahaan meyakini bahwa program CSR merupakan investasi demi pertumbuhan dan keberlanjutan usaha.
Dengan demikian, CSR bukan lagi sekedar aktifitas tempelan yang kalau terpaksa bisa dikorbankan demi mencapai efisiensi, namun CSR merupakan nyawa korporasi. CSR
disikapi secara strategis dengan melakukan alignment antara inisiatif CSR dengan strategi korporasi.
2.4 Triple Bottom Line
Upaya membatasi meluasnya sikap egosentris dari para pelaku usaha secara tajam datang dari Jhon Elkington. Melalui Cannibals with Forks, the Triple Bottom line of
Twentieth Century Business, Engkilton 1997 mengenalkan konsep tiga garis dasar Triple Bottom Line Dalam bukunya tersebut Engkilton mencoba menyadarkan para pelaku usaha,
bahwa jika para pelaku ingin aktivitas ekonomi perusahaannya berkesinambungan dan berjalan baik, maka para pelaku usaha tidak boleh hanya berorientasi pada satu fokus berupa
keuntungan, melainkan harus menjadikan tiga fokus sebagai orientasi aktivitas ekonomi, yang oleh Engkilton dinamakan konsep ”3P”.Cakupan yang menjadi pusat perhatian para
pelaku usaha adalah, selain mengejar keuntungan perusahaan profit, Pihak pelaku usaha juga harus memperhatikan dan terlibatnya secara sungguh – sungguh dalam upaya
Universitas Sumatera Utara
pemenuhan kesejahteraan masyarakat People , Serta turut berperan aktif dalam menjamin pemeliharaan dan pelestarian lingkungan Planet.
Elkington menegaskan , ketiga unsur tersebut senantiasa berada dalam kondisi kait- mengakait. Interaksi saling terkait di antara ketiga unsur tersebut selanjutnya dilukiskan
Elkington dalam bentuk segitiga sebagai berikut:
People
Planet Profit
Lukisan ini menegaskan bahwa suatu perusahaan tidak boleh lagi dihadapkan pada unsur tanggung jawab yang berpijak pada suatu garis saja, yaitu berupa aspek ekonomi yang
senantiasa hanya diukur berdasarkan keadaan keuangan sebagai gambaran dari tingkat dan besarnya keuntungan perusahaan. Bagaimanapun perusahaan senantiasa dihadapkan pada
tanggung jawab lainya adalah memperhatikan aspek sosial, khususnya kesejahteraan masyarakat lokal dan pemeliharaan serta pelestarian lingkungan sebagai umpan balik dari
eksploitasi terhadap sumber daya alam Elkington,1998. Keuntungan memang bagian terpenting dan juga sebagai tujuan utama dari tiap-tiap
aktivitas ekonomi perusahaan.Bukanlah suatu hal yang mengherankan jika semua aktivitas ekonomi perusahaan terfokus pada pencapaian keuntungan sekaligus meningkatkan harga
saham yang setinggi – tingginya, baik secara langsung ataupun secara tidak langsung.
Universitas Sumatera Utara
Mencapai keuntungan memang selalu menjadi tanggung jawab ekonomi yang utama dari menajemen jajaran eksekutif perusahaan yang senantiasa harus di pertanggung jawabkan
kepada pemegang saham Nugroho,2006. Selain pemegang saham bagi perusahaan mmng sangan penting dalam upaya
menjamin keberlangsungnya hidup perusahaan, terutama dalam rangka ekpensi usaha yang selama ini menjadi unsur filosopis setiap pelaku usaha.Dalam upaya meningkatkan
keuntungan, maka perusahaan dituntut maupun meningkatkan produtivitas dan melakukan pula penghematan. Dengan cara seperti ini perusahaan akan memperoleh nilai tambah
optimum dan memiliki keuntungan keunggulan dalam kancah persaingan yang makin ketat sebagai syarat bagi pengembangan perusahaan tersebut Nugroho,2006:74.
Masyarakat disekitar perusahaan adalkah salah satu pemangku kepentingan utama dari sestem perusahaan. Dikemukakan demikian , pada hakekatnya dukungan dari
masyarakat setempat sangat diperlukan dalam rangka perwujudan , kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan. Sebagai suatu pemangku kepentingan Stakeholder utama,
masyarakat setempat harus dipandangi sebagai bagian dari pada perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus memilki komitmen dan tekat untuk memperbaiki kehidupan masyarakat.
Aktivitas ekonomi atau operasional perusahaan berpeluang memberikan dampak negatif terhadap kehidupan masyarakat setempat. Apa yang ditegaskan atas menunjukan bahwa
kehadiran suatu perusahaan di lingkungan suatu komunitas tidak luput dari perhatian komunitas. Hal ini terjadi karena kehadiran perusahaan itu secara pasti mempengaruhi
kehidupan masyarakat setempat Komunitas . Kelompok komunitas akan lebih rasional dalam menyikapi kehadiran perusahaan tersebut di lingkungan mereka. Inti dari sikap
Universitas Sumatera Utara
rasional disisni adalah pemikiran komporatif seputar Cost dan benefit atas kehadiran suatu perusahaan terhadap kehidupan masyarakat lokal.
Lingkungan adalah satu unsur yang senantiasa terkait dengan kehidupan kita. Semua aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh semua mahluk di bumi ini senantiasa
baerkaitan dengan lingkungan. Bahkan semua sumber daya yang digunakan oleh semua unsur dalam tiap – tiap aktivitas ekonominya secara pasti bersumber dan terdapat pada
lingkungan. Manusia merupakan mahluk ciptaan tuhan yang maha Esa paling sempurna, karena diperlengkapi dengan akal atau pikiran, perasaan dan kehendak. Sebagai mahluk
tuhan paling sempurna, maka manusia memilki kuasa untuk mengelola lingkungan. Sebagai manusia dengan lingkungan adalah berupa kaitan sebab – akibat. Hal ini jika berarti
manusia memelihara lingkungan maka lingkungan pun akan memberikan manfaat bagi kehidupan manusia itu. Sebaiknya jika manusia merusak lingkungan maka manusia pun
akan menerima dampak neghatifnya. Dengan demikian, apa yang dilakukan oleh manusia, sepadan dengan perilaku manusia tadi. Apakah manusia akan menerim,a manfaat atau justru
menderita, segalanya tergantung kepada bagaimana manusia memperlakukannya Siagian,2008:76.
Di tingkat global pada bulan September 2004, ISO International Organization for standardization sebagai induk organisasi internasional, berinisiatif mengundang berbagai
pihak untuk membentuk tim working group yang merintis lahirnya panduan standarisasi untuk tanggung jawab sosnama ISO 26000 : Guidance standard on social responsibility.
dengan ISO 26000 ini akan memberikan tambahan nilai terhadap aktivitas tanggung jawab sosial yang berkembang saat ini dengan cara:
Universitas Sumatera Utara
1. Mengembangkan suatu konsensus terhadap pengertian tanggung jawab sosial dan isunya
2. Menyediakan pedoman tentang penerjemahan prinsip-prinsip menjadi kegiatan- kegiatan yang efektif
3. Memilih praktek-praktek terbaik yang sudah berkembang dan disebarluaskan untuk kebaikan komunitas atau masyarakat internasional. ISO 26000 Guidance standard on
social responsibility secara konsisten mengembangkan tanggung jawab sosial maka masalah social responsibility akan mencakup 7 tujuh isu pokok yaitu:
1. Pengembangan masyarakat 2. Konsumen
3. Praktek kegiatan institusi yang sehat 4. Lingkungan
5. Ketenagakerjaan 6. Hak asasi manusia
7. Organizational governanceial perusahaan yang diberi Prinsip-prinsip dasar tanggung jawab sosial yang menjadi dasar bagi pelaksanaan
yang menjiwai atau menjadi informasi dalam pembuatan keputusan dan kegiatan tanggung jawab sosial menurut ISO 26000 meliputi:
1. Kepatuhan kepada hukum 2. Menghormati kepada instrument badan-badan internasional
3. Menghormati stakeholders dan kepentingannya 4. Akuntabilitas
5. Transparansi
Universitas Sumatera Utara
6. Perilaku yang beretika 7. Melakukan tindakan pencegahan
8. Menghormati dasar-dasar hak asasi manusia Terkait dengan ISO 26000 ini, pada proses sebelumnya telah ada pula pihak yang
menyebarluaskan asas-asas utama yang dapat digunakan sebagai acuan implementasi program tanggung jawab sosial perusahaan. Asas-asas utama tersebut dirangkum oleh
Alyson dari University of Bath Inggris pada tahun 1998 menjadi 16 asas meliputi: a. Pengutamaan oleh perusahaan
Artinya pengakuan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan sebagai prioritas tertinggi perusahaan sekaligus dijadikan sebagai penentu utama pembangunan berkesinambungan.
Berdasarkan asas ini, maka perusahaan seharusnya membuat kebijakan program dalam menjalankan operasi ekonomi perusahaannya dengan cara yang bertanggung jawab
sosial. b. Pengelolaan terpadu
Pihak perusahaan dituntut memadukan kebijakan program, dan aktivitas ekonomi sebagai implementasi program ke dalam setiap aktivitas ekonominya sebagai suatu unsur
pengelolaan dalam semua fungsi pengelolaan. c. Proses perbaikan dan penyempurnaan
Pihak perusahaan dituntut melakukan penyempurnaan atas kebijakan, program, dan implementasi program dan kinerja sosial perusahaan itu secara berkesinambungan.
Penyempurnaan dimaksud harus didasarkan pada hasil penelitian terkini dan memahami kepentingan sosial serta mengimplementasikan indikator sosial yang bersifat
internasional.
Universitas Sumatera Utara
d. Pendidikan pekerja Pihak perusahaan tidak hanya memanfaatkan tenaga dan ketrampilan para pekerja. Lebih dari
itu, pihak perusahaan harus meningkatkan ketrampilan para karyawan, dengan melaksanakan secara bertahap dan sistematis pendidikan dan pelatihan serta senantiasa
meningkatkan motivasi karyawan agar terciptanya hubungan yang baik antara perusahaan dengan karyawan.
e. Pengkajian Pihak perusahaan dituntut melakukan kajian berkenaan dengan dampak social sebelum
memulai suatu aktivitas ekonomi atau proyek baru dan sebelum menutup lokasi pabrik. Kajian ini ditekankan karena setiap aktivitas ekonomi yang dilakukan pihak perusahaan
senantiasa terkait atau berpengaruh, baik ke arah perusahaan maupun ke luar dari perusahaan. Perusahaan diharapkan mengkaji segala resiko yang akan dan telah terjadi di
sekitar perusahaan dan segera menanggulangi keadaan tersebut. f. Produk dan pelayanan
Pihak perusahaan dituntut untuk senantiasa mengembangkan produk dan pelayanan yang tidak berdampak negatif secara sosial maupun lingkungan. Berdampak negatif kepada
lingkungan dapat menyebabkan keruskan pada lingkungan hidup sekitar perusahaan dan mengakibatkan terjadinya masalah terhadap kehidupan masyaraat sekitar.
g. Informasi publik Apapun produk yang dihasilkan dan apapun jasa atau pelayanan yang ditawarkan oleh
perusahaan secara pasti diarahkan dan berkaitan dengan publik. Oleh karena itu perusahaan berkewajiban memberikan informasi yang lengkap dan akurat mengenai
produk yang dihasilkan kepada publik.
Universitas Sumatera Utara
h. Fasilitas dan operasi Pihak perusahaan harus mengembangkan, merancang, dan mengoperasikan fasilitas serta
menjalankan aktivitas ekonomi yang mempertimbangkan hasil penelitian dan kajian berkenaan dengan dampak social. Hal ini dianggap perlu, karena setiap kajian itu, hasil
kajian terkini harus diketahui dan digunakan oleh perusahaan dalam semua praktek ekonominya.
i. Penelitian Perusahaan diharapkan tidak hanya sebagai pengguna hasil penelitian yang dilakukan oleh
berbagai pihak, melainkan harus mendukung atau melakukan penelitian tentang dampak sosial bahan baku yang akan digunakan pada proses produksi.
j. Pencegahan Dampak dari suatu aktivitas ekonomi sering harus dibayar mahal oleh masyarakat melalui
bencana yang ditimbulkan oleh perusahaan. Oleh karena itu tindakan pencagahan terhadap bencana harus selalu diutamakan.
k. Mitra kerja dan pemasok Pihak perusahaan tidak cukup hanya mengimplementasikan tanggung jawab social dalam
aktivitas ekonomi mereka. Lebih jauh lagi, perusahaan harus secara aktif mendorong pihak lain untuk ikut serta dalam pengimplementasian tanggung jawab sosial perusahaan
ini, termasuk mitra kerja dan pemasok. l. Siap menghadapi keadaan darurat
Walaupun mekanisme dan prosedur kerja sudah dirancang dengan baik, namun keadaan yang tidak terduga dapat saja terjadi. Untuk mengatasi hal ini, maka perusahaan diharuskan
siap dalam menghadapi keadaan darurat yang setiap saat bias saja terjadi.
Universitas Sumatera Utara
m. Implementasi pengalihan yang terbaik Kesempatan bagi suatu perusahaan untuk melakukan aktivitas ekonomi di suatu tempat ada
kalanya terbatas. Keadaan seperti ini biasanya terjadi bagi perusahaan yang menggunakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Pada situasi
seperti ini perusahaan melakukan pengembangan dan pengalihan kegiatan ekonomi yang bertanggung jawab terhadap sosial dan lingkungan sekitar.
n. Memberi kontribusi Perusahaan harus memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait dengan
keberlangsungan perusahaan tersebut o. Keterbukaan
Pihak perusahaan harus mengembangkan sifat keterbukaan baik kepada pekerjanya dan masyarakat sekitar. Sifat keterbukaan ini sangat diperlukan guna memberikan efek
percaya di depan karyawan dan masyarakat setempat. p. pencapaian dan pelaporan
Perusahaan harus melakukan penilaian atas kualitas aktivitas ekonomi dan sosial. Untuk itu, audit sosial secara berkala sangat diperlukan agar tidak terjadi benturan terhadap
kepentingan pihak lain. Adanya ketidakseragaman dalam penerapan CSR di berbagai negara menimbulkan adanya kecenderungan yang berbeda dalam proses pelaksanaan
CSR itu sendiri di dalam masyarakat. Oleh karena itu diperlukan suatu pedoman umum dalam penerapan CSR di manca negara. Dengan disusunnya ISO 26000 sebagai panduan
guideline atau dijadikan rujukan utama dalam pembuatan pedoman social responsibility.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Kerangka Pemikiran