Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.13 dapat diketahui bahwa mayoritas responden
atau lebih separuh menyatakan puas atas hasil kegiatan perencanaan program CSR di desa mereka. Adapun jumlah responden yang menyatakan puas adalah 19 orang 54,29.
Selanjutnya, responden yang menyatakan sangat puas mencapat 8 orang 22,86. Namun demikian, ternyata masih terdapat responden yang justru tidak menyatakan sangat puas maupun
puas. Mereka menyatakan biasa saja. Adapun jumlah responden yang menyatakan biasa saja atas perencanaan program CSR di desa mereka adalah sebanyak 6 orang 17,14. Tentu jawaban
mereka menunjukkan, bahwa menurut mereka perencanaan program CSR tersebut tidak memuat hal-hal yang sangat penting bagi mereka. Hal lain yang perlu diketahui adalah, bahwa ternyata
ada responden yang menyatakan kecewa atas kegiatan perencanaan program yang dilakukan. Adapun jumlah responden yang menyatakan kecewa adalah dua orang 5,71. Hal ini
menunjukkan, bahwa pada masa awal program terdapat potensi penolakan atas program CSR yang akan dilaksanakan di desa Banua Rakyat. Hasil penelusuran penulis atas jawaban yang
menunjukkan kekecewaan atas perencanaan program sesungguhnya mereka bukan kecewa atas program yang direncanakan, tetapi keduanya menyatakan bahwa masih terdapat masyarakat
yang menolak kehadiran PT. Sorikmas Mining di lingkungan mereka.
5.2.3. Implementasi Program CSR
Setelah program dalam berbagai bentuk kegiatan direncanakan, maka tahap berikutnya adalah implementasi program. Bermanfaat tidaknya program CSR yang direncanakan, tentu sangat
tergantung pada implementasi program. Penulis mencoba menyajikan implementasi program CSR yang dilakukan oleh PT. Sorikmas Mining berdasarkan bidang pelaksanaan, seperti bidang
Universitas Sumatera Utara
peningkatan sosial ekonomi, bidang keagamaan, bidang kesehatan, bidang pendidikan, bidang lingkungan, dan bidang infrastruktur.
5.2.3.1. Program Peningkatan Sosial Ekonomi
Bidang atau aspek sosial ekonomi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Hal mana aspek ini sangatlah mudah dirasakan masyarakat dalam kehidupan sehari-
hari. Pada Tabel 5.14 berikut penulis menyajikan jenis-jenis kegiatan yang dilakukan sehubungan dengan implementasi program di bidang peningkatan sosial ekonomi masyarakat.
Tabel 5.14 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kegiatan yang
Diimplementasikan di Bidang Peningkatan Sosial Ekonomi
No Jenis Kegiatan
Frekuensi F Persentase
1 2
3 4
5 6
7 8
9 Pemberdayaan masyarakat
Pertanian sayur mayor Pertanian buah-buahan
Peternakan Pembuatan kompos
Budidaya coklat Pengembangan karet
Perikanan Olahan makanan
26 30
32 29
34 31
29 29
19 74,29
85,71 91,43
82,86 97,14
88,57 82,86
82,86 54,29
Sumber: Data Primer 2013
Universitas Sumatera Utara
Melalui penyebaran kuesioner penulis memberikan kebebasan secara mutlak kepada responden untuk menuliskan jenis program apa yang mereka ketahui yang diimplementasikan atau
dilaksanakan di bidang peningkatan sosial ekonomi masyarakat. Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.14 dapat diketahui bahwa
PT. Sorikmas Mining melaksanakan berbagai program CSR di desa Banua Rakyat. Hal yang paling menonjol dalam sajian jenis kegiatan yang diimplementasikan adalah bahwa terdapat variasi
tentang jenis dan jumlah kegiatan yang disebutkan responden. Selain itu, penulis menyortir jawaban responden, karena ada kalanya tumpang tindih. Misalnya, ada yang menyebutkan
budidaya coklat dan pembibitan coklat secara terpisah, padahal kegiatan itu sama, yakni berkenaan dengan budidaya coklat. Hal yang utama dari informasi tentang jenis-jenis kegiatan
yang dilaksanakan dalam bidang peningkatan sosial ekonomi masyarakat adalah bahwa pihak perusahaan berupaya mengembangkan jenis-jenis kegiatan sosial ekonomi yang selama ini sudah
dilakukan masyarakat. Dengan kata lain, perusahaan mencoba mengembangkan apa yang selama ini sudah memasyarakat di sana. Hal ini dapat dipahami, karena akan lebih mudah
mengembangkan apa yang selama ini sudah dikenal masyarakat. Hal yang sangat penting dalam pengembangan suatu kegiatan dalam masyarakat adalah
kesesuaian kegiatan yang diimplementasikan. Tentu sangat lebih mudah mengimplementasikan program jika program itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Bagaimanapun juga, masyarakat
akan lebih mudah menerima suatu kegiatan atau program jika memang sesuai dengan kebutuhan mereka. Pada Tabel 5.15 ini akan disajikan perihal kesesuaian kegiatan yang dilakukan dengan
kebutuhan masyarakat. Tabel 5.15
Universitas Sumatera Utara
Distribusi Responden Berdasarkan Sesuai Tidaknya Kegiatan Bidang Peningkatan Sosial Ekonomi dengan Kebutuhan Mereka
No Tingkat Kesesuaian
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Sangat sesuai
Sesuai Biasa saja
3 28
4 8,57
80,00 11,43
Total 35
100,00
Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.15 dapat diketahui bahwa hanya tiga orang
responden 8,57 yang menyatakan bahwa berbagai kegiatan peningkatan sosial ekonomi sehubungan dengan implementasi program CSR di desa mereka sangat sesuai dengan kebutuhan
mereka. Sedangkan mayoritas responden, yakni 28 orang 80,00 menyatakan bahwa berbagai program atau kegiatan di bidang peningkatan sosial ekonomi tersebut sudah sesuai dengan
kebutuhan mereka. Namun terdapat empat orang responden 11,43 yang menyatakan bahwa berbagai kegiatan bidang sosial ekonomi yang dilakukan biasa saja. Hal ini menunjukkan bahwa
kegiatan itu tidak terlalu sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal yang juga perlu diketahui adalah, bahwa tidak ada responden yang menyatakan bahwa berbagai kegiatan dalam rangka
peningkatan sosial ekonomi yang dilakukan itu kurang sesuai maupun tidak sesuai. Berdasarkan distribusi jawaban responden tersebut, menurut penulis bahwa secara umum berbagai kegiatan
yang disajikan pada Tabel 5.14 sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sudah barang tentu tingkat kesesuaian dari berbagai jenis kegiatan yang dilakukan itu berbeda-
beda. Hal ini dimungkinkan jika terdapat kebutuhan yang berbeda-beda dari masyarakat, yang dalam hal ini diwakili oleh responden penelitian. Oleh karena itu melalui Tabel 5.16 berikut
Universitas Sumatera Utara
penulis menyajikan data atau informasi tentang pernyataan responden tentang kegiatan sosial ekonomi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka dari berbagai kegiatan tersebut.
Tabel 5.16 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kegiatan Bidang Peningkatan Sosial Ekonomi yang
“Paling Sesuai” dengan Kebutuhan Mereka
No Jenis Kegiatan
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Pertanian
Peternakan Perikanan
29 5
1 82,86
14,28 2,86
Total 35
100,00
Sumber: Data Primer 2013 Melalui kuesioner, penulis mengharuskan responden untuk menuliskan hanya satu jenis kegiatan
yang telah dilakukan sehubungan dengan upaya peningkatan sosial ekonomi masyarakat yang oleh mereka dianggap paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Berdasarkan data yang disajikan
pada Tabel 5.16 dapat diketahui bahwa pada umumnya, tegasnya 29 orang responden 82,86 yang menyatakan bahwa jenis kegiatan yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka adalah di
bidang pertanian. Selanjutnya terdapat responden lima orang responden 14,28 yang menyatakan bahwa kegiatan yang paling sesuai dari apa yang sudah diimplementasikan di desa
Universitas Sumatera Utara
mereka adalah kegiatan di bidang peternakan. Hanya ada satu orang responden 2,86 yang menyatakan bahwa kegiatan yang paling sesuai adalah kegiatan perikanan. Distribusi jawaban
responden tersebut tentu sesuai dengan jenis kegiatan sosial ekonomi atau tegasnya, mata pencaharian atau pekerjaan yang dilakoni mayoritas masyarakat di desa tersebut. Dengan
demikian jawaban tersebut adalah bersifat prioritas.
Setelah diarahkan memilih hanya satu kegiatan yang mereka anggap paling sesuai, penulis mencoba mengarahkan responden untuk memilih hanya satu kegiatan yang telah dilakukan
sehubungan dengan implementasi CSR oleh PT PT. Sorikmas Mining di desa Banua Rakyat yang menurut mereka berada pada tingkat sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Data perihal
kegiatan yang sesuai ini disajikan pada tabel 5.17 berikut. Tabel 5.17
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kegiatan Bidang Peningkatan Sosial Ekonomi yang “Sesuai” dengan Kebutuhan Mereka
No Jenis Kegiatan
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Peternakan
Pertanian Perikanan
28 5
2 80,00
14,29 5,71
Total 35
100,00
Sumber: Data Primer 2013 Melalui kuesioner yang dibagikan, penulis mengharuskan responden untuk menuliskan hanya
satu jenis kegiatan yang telah dilakukan sehubungan dengan upaya peningkatan sosial ekonomi masyarakat yang oleh mereka dianggap “sesuai” dengan kebutuhan mereka atau masyarakat di
sana. Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.17 dapat diketahui bahwa pada umumnya,
Universitas Sumatera Utara
tegasnya 28 orang responden 80,00 yang menyatakan bahwa jenis kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka adalah di bidang peternakan. Selanjutnya terdapat responden lima
orang responden 14,28 yang menyatakan bahwa kegiatan yang paling sesuai dari apa yang sudah diimplementasikan di desa mereka adalah kegiatan di bidang pertanian. Hanya ada dua
orang responden 5,71 yang menyatakan bahwa kegiatan yang sesuai adalah kegiatan perikanan. Distribusi jawaban responden tersebut tentu sesuai dengan jenis kegiatan sosial
ekonomi atau tegasnya, mata pencaharian atau pekerjaan yang dilakoni mayoritas masyarakat di desa tersebut. Dengan demikian jawaban tersebut adalah bersifat prioritas. Jika dikaitkan dengan
pertanyaan sebelumnya, yakni kegiatan yang dianggap paling sesuai, berdasarkan distribusi data yang ada, maka tidak ada perbedaan atau penyimpangan yang signifikan. Adapun pergeseran
yang terjadi hanya satu orang responden, yakni dari 29 orang menjadi 28 orang dan dari satu orang menjadi dua orang. Artinya, saat mereka menjawab pertanyaan yang khusus menanyakan
kegiatan yang sesuai, mereka tidak lupa atas jawaban mereka atas kegiatan yang menurut mereka paling sesuai, yang sebelumnya telah mereka jawab.
Selanjutnya penulis mencoba mengarahkan perhatian responden pada kegiatan yang sudah diimplementasikan di desa mereka, yang menurut mereka tidak sesuai dengan kebutuhan
masyarakat di sana. Sama dengan jenis pertanyaan sebelumnya, penulis mengharuskan responden hanya memberikan satu jenis kegiatan yang dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan
mereka, dimana data tentang hal tersebut disajikan pada Tabel 5.18. Tabel 5.18
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kegiatan Bidang Peningkatan Sosial Ekonomi yang “Tidak Sesuai” dengan Kebutuhan Mereka
No Jenis Kegiatan
Frekuensi F Persentase
Universitas Sumatera Utara
1 2
Tidak ada Olahan makanan
29 6
82,86 17,14
Total 35
100,00
Sumber: Data Primer 2013 Selanjutnya melalui kuesioner yang dibagikan, penulis mengharuskan responden untuk
menuliskan hanya satu jenis kegiatan yang telah dilakukan sehubungan dengan upaya peningkatan sosial ekonomi masyarakat yang oleh mereka dianggap “tidak sesuai” dengan
kebutuhan mereka atau masyarakat di sana. Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.18 dapat diketahui bahwa pada umumnya, tegasnya 29 orang responden 82,86 yang menyatakan
bahwa jenis tidak ada kegiatan yang telah dilakukan yang masuk kategori tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal yang cukup menarik adalah, terdapat enam orang responden 17,14
yang menyatakan bahwa ada kegiatan dari apa yang sudah diimplementasikan di desa mereka yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka, yaitu kegiatan di bidang olah makanan. Jawaban
tersebut tentu muncul karena menurut mereka, kegiatan tersebut tidak sesuai dengan kondisi masyarakat setempat, atau mungkin mereka merasa tidak tertarik dengan kegiatan itu, tanpa
memperhatikan bahwa ada orang yang merasa tertarik untuk mengembangkan usaha di bidang pengolahan makanan. Fakta bahwa mayoritas responden menyatakan tidak ada kegiatan yang
tidak sesuai menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan atau penyimpangan yang signifikan atas jawaban dari dua pertanyaan sebelumnya, yakni tentang jenis kegiatan yang sesuai dan
paling sesuai. Melalui satu pertanyaan dalam kuesioner, penulis juga memberikan kesempatan kepada
responden untuk mencantumkan kegiatan yang menurut mereka “sangat tidak sesuai” dengan kebutuhan mereka. Data yang diperoleh memberikan informasi bahwa tidak terdapat satu pun
Universitas Sumatera Utara
responden menuliskan kegiatan yang menurut mereka “sangat tidak sesuai”. Keseluruhan responden menuliskan “tidak ada”. Jawaban ini tentu menunjukkan adanya signifikansi dengan
jawaban responden dalam pertanyaan sebelumnya, yakni perihal jenis kegiatan yang sangat sesuai dengan sesuai.
Pertanyaan selanjutnya ditujukan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat, yang dalam kasus ini diwakili oleh responden sehubungan dengan implementasi program di bidang
peningkatan sosial ekonomi masyarakat. Data mengenai tingkat kepuasan ini disajikan pada Tabel 5.19 berikut.
Tabel 5.19 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan
atas Pelaksanaan Program Di Bidang Peningkatan Sosial Ekonomi
No Tingkat Kepuasan
Frekuensi F Persentase
1 2
3 4
Sangat puas Puas
Biasa saja Kecewa
7 20
5 3
20,00 57,14
14,29 8,57
Total 35
100,00
Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.19 dapat diketahui bahwa mayoritas
responden atau lebih separuh menyatakan puas atas hasil pelaksanaan kegiatan bidang peningkatan sosial ekonomi sebagai bagian dari program CSR di desa mereka. Adapun jumlah
responden yang menyatakan puas adalah 20 orang 57,14. Selanjutnya, responden yang menyatakan sangat puas mencapat 7 orang 20,00. Namun demikian, ternyata masih terdapat
Universitas Sumatera Utara
responden yang merasa tidak menyatakan sangat puas maupun puas. Mereka menyatakan biasa saja. Adapun jumlah responden yang menyatakan biasa saja atas pelaksanaan kegiatan bidang
peningkatan sosial ekonomi di desa mereka adalah sebanyak lima orang 14,29. Tentu jawaban mereka menunjukkan, bahwa menurut mereka tidak ada kegiatan peningkatan sosial
ekonomi yang tidak penting bagi mereka. Hal lain yang perlu diketahui adalah, bahwa ternyata ada responden yang menyatakan kecewa atas kegiatan bidang peningkatan sosial ekonomi yang
dilakukan. Adapun jumlah responden yang menyatakan kecewa adalah tiga orang 8,57. Jika kita kaitkan dengan tingkat kepuasan responden sehubungan dengan perencanaan
kegiatan dapat disimpulkan bahwa terdapat sedikit pergeseran tingkat kepuasan responden, yakni bahwa terjadi penurunan tingkat kepuasan mereka, walaupun hanya sedikit atau tidak signifikan.
Jika pada tahap perencanaan, terdapat delapan orang responden yang menyatakan sangat puas, maka pada implementasi berkurang menjadi tujuh orang responden. Sebaliknya, responden yang
menyatakan puas bertambah, dari 19 menjadi 20 orang. Selain itu, jumlah responden yang menyatakan kecewa bertambah dari dua menjadi tiga orang. Sebaliknya responden yang
menyatakan biasa saja berkurang dari enam menjadi lima orang. Sama halnya dengan tingkat kepuasan pada tahap perencanaan kegiatan, tidak terdapat responden yang menyatakan sangat
kecewa atas implementasi program CSR di bidang peningkatan sosial ekonomi.
5.2.3.2. Program di Bidang Keagamaan
Masyarakat Kabupaten Mandailing Natal, termasuk masyarakat desa Banua Rakyat Kecamatan Naga Juang dikenal bersikap agamis. Hal ini berarti, masyarakat desa tersebut
juga mengharapkan partisipasi PT. Sorikmas Mining melalui program CSR-nya menunjang aktivitas keagamaan masyarakat setempat. Sehubungan dengan hal ini, penulis memberikan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan kepada responden untuk menuliskan kegiatan apa saja yang telah dilaksanakan sebagai implementasi program CSR di bidang keagamaan. Data menyangkut hal tersebut
disajikan pada Tabel 5.20 berikut ini. Tabel 5.20
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kegiatan yang Diimplementasikan di Bidang Peningkatan Sosial Ekonomi
No Jenis Kegiatan
Frekuensi F
Persentase
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Perbaikan mesjid Pembangunan musollah
Perbaikan musollah Perbaikan saluran air mesjid
Pemberian bantuan kemesjid Perbaikan gereja
Pemberian bantuan ke gereja Pemberian bantuan pada acara keagamaan
Pengadaan Alquran Pengadaan Alkitab
30 21
24 20
28 19
14 29
17 14
85,71 60,00
68,57 57,14
80,00 54,29
40,00 82,86
48,57 40,00
Sumber: Data Primer 2013 Perlu ditambahkan, penulis memberikan kebebasan kepada responden untuk menuliskan
kegiatan tersebut dengan cara mereka sendiri. Berdasarkan Tabel 5.20 dapat diketahui adanya 10 kegiatan yang berkenaan dengan keagamaan, yaitu perbaikan mesjid,
Universitas Sumatera Utara
pembangunan musollah, perbaikan musollah, perbaikan saluran air mesjid, pemberian bantuan kemesjid, perbaikan gereja, pemberian bantuan ke gereja,
pemberian bantuan pada acara keagamaan, pengadaan Alquran, dan pengadaan Alkitab. Terdapat variasi jumlah responden yang mengajukan masing-masing kegiatan, dimana kegiatan yang
terbanyak diajukan responden adalah perbaikan mesjid yang diajukan oleh 30 orang responden 85,71. Kegiatan ini disusul oleh pembangunan musollah, yang diajukan oleh
29 orang responden 82,86. Sedangkan pemberian bantuan ke mesjid diajukan oleh 28 orang 80,00. Sedangkan kegiatan yang diajukan oleh respon dalam jumlah paling sedikit
adalah pemberian bantuan ke gereja dan pengadaan Alkitab, yang masing-masing diajukan hanya oleh 14 orang responden 40,00. Berdasarkan data yang disajikan dapat
dikemukakan bahwa PT. Sorikmas Mining berupaya melakukan pendekatan kepada masyarakat melalui keterlibatan mereka dalam mendukung aktivitas keagamaan, tentu
dengan harapan terbangunnya harmonisasi antara perusahaan dengan masyarakat setempat, sehingga pada gilirannya dapat dikembangkan citra perusahaan yang positif di tengah-
tengah masyarakat. Kesesuaian kegiatan dengan kebutuhan masyarakat merupakan hal yang sangat penting. Tentu
sangat lebih mudah mengimplementasikan program jika program itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Bagaimanapun juga, masyarakat akan lebih mudah menerima suatu kegiatan atau
program jika memang sesuai dengan kebutuhan mereka. Pada Tabel 5.21 ini akan disajikan perihal kesesuaian kegiatan di bidang keagamaan yang dilakukan dengan apa yang dibutuhkan
masyarakat. Tabel 5.21
Distribusi Responden Berdasarkan Sesuai Tidaknya
Universitas Sumatera Utara
Kegiatan Bidang Keagamaan dengan Kebutuhan Mereka
No Tingkat Kesesuaian
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Sangat sesuai
Sesuai Biasa saja
15 14
6 42,86
40,00 17,14
Total 35
100,00
Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.21 dapat diketahui bahwa tidak ada jawaban
responden yang mencapai mayoritas. Jawaban yang paling banyak adalah sangat sesuai, namun hanya mencapai 15 orang responden 42,86. Sedangkan mayoritas responden yang
menyatakan sesuai adalah 14 orang 40,00. Namun terdapat enam orang responden 17,14 yang justru menyatakan bahwa berbagai kegiatan bidang keagamaan yang dilakukan sebagai
implementasi CSR oleh perusahaan tersebut tergolong biasa saja. Jawaban ini menunjukkan bahwa tidak ada kegiatan yang bersifat spektakuler atau menjadi hal yang sangat momentum.
Artinya, semua kegiatan itu, walaupun sesuai, namun sudah biasa mereka jalani. Harus diakui bahwa tingkat kesesuaian dari berbagai jenis kegiatan di bidang keagamaan yang
dilakukan itu berbeda-beda, sebagai perbedaan pendapat atau penekanan kegiatan yang ada. Oleh karena itu melalui Tabel 5.22 berikut penulis menyajikan data atau informasi tentang pernyataan
responden tentang kegiatan bidang keagamaan yang dianggap “paling sesuai” dengan kebutuhan mereka yang telah dijadikan sebagai kegiatan CSR bidang keagamaan dari PT. Sorikmas Mining.
Tabel 5.22 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kegiatan Bidang Keagamaan
yang “Paling Sesuai” dengan Kebutuhan Mereka
Universitas Sumatera Utara
No Jenis Kegiatan
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Pembangunan musollah
Perbaikan mesjid Pemberian bantuan ke gereja
18 15
2 51,43
42,86 5,71
Total 35
100,00
Sumber: Data Primer 2013 Melalui kuesioner, penulis mengharuskan responden untuk menyebutkan hanya satu jenis
kegiatan yang telah dilakukan sehubungan dengan program CSR bidang keagamaan yang oleh mereka dianggap “paling sesuai” dengan kebutuhan mereka. Berdasarkan data yang disajikan
pada Tabel 5.22 dapat diketahui bahwa tidak terdapat satu jawaban yang diberikan oleh mayoritas responden secara mutlak, yang ada hanya jawaban dari lebih lebih sedikit dari separuh
responden, yakni sebanyak 18 orang responden 51,43, yang menyatakan bahwa kegiatan di bidang keagamaan yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka adalah perbaikan mesjid.
Selanjutnya terdapat 15 orang responden 42,86 yang menyatakan pembangunan musollah sebagai kegiatan bidang keagamaan yang paling sesuai. Sedangkan dua orang responden
5,71 menyatakan pemberian bantuan ke gereja sebagai kegiatan bidang keagamaan yang paling sesuai. Distribusi jawaban responden tersebut menunjukkan bahwa kegiatan keagamaan
yang dilakukan sudah sesuai, hanya saja terdapat kegiatan yang menurut mereka prioritas.
Setelah diarahkan memilih hanya satu kegiatan yang mereka anggap paling sesuai di bidang keagamaan, penulis mencoba mengarahkan responden untuk memilih hanya satu kegiatan yang
telah dilakukan sehubungan dengan implementasi CSR oleh PT PT. Sorikmas Mining di desa Banua Rakyat yang menurut mereka berada pada tingkat “sesuai” dengan kebutuhan masyarakat.
Data perihal kegiatan yang sesuai ini disajikan pada tabel 5.23 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.23 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kegiatan Bidang Keagamaan
yang “Sesuai” dengan Kebutuhan Mereka
No Jenis Kegiatan
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Pembangunan musollah
Perbaikan mesjid Perbaikan gereja
18 15
2 51,43
42,86 5,71
Total 35
100,00
Sumber: Data Primer 2013 Melalui kuesioner yang dibagikan, penulis mengharuskan responden untuk menuliskan hanya
satu jenis kegiatan yang telah dilakukan sehubungan dengan bidang keagamaan di tengah-tengah masyarakat yang oleh mereka dianggap “sesuai” dengan kebutuhan mereka atau masyarakat di
sana. Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.23 dapat diketahui bahwa terdapat 18 orang responden 51,43 yang menyatakan bahwa pembangunan musollah adalah kegiatan
keagamaan yang menurut mereka “sesuai”. Jumlah ini disusul oleh kegiatan perbaikan mesjid yang oleh 15 orang responden 42,86 dianggap sebagai kegiatan bidang keagamaan yang
sesuai. Sedangkan jumlah responden yang menyatakan perbaikan gereja sebagai kegiatan bidang keadamaan yang sesuai adalah sebanyak 2 orang 5,71. Jika dikaji lebih mendalam, dapat
Universitas Sumatera Utara
diketahui, bahwa ternyata terdapat distribusi jumlah responden yang sama dengan jawaban responden dalam penentuan kegiatan yang dianggap paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dari corak distribusi tersebut, besar kemungkinan, bahwa responden yang menyatakan perbaikan mesjid sebagai kegiatan keagamaan yang paling sesuai cenderung menyatakan pembangunan
musollah sebagai kegiatan yang sesuai. Sebaliknya, responden yang menyatakan pembangunan musollah sebagai kegiatan yang paling sesuai justru cenderung menyatakan kegiatan perbaikan
mesjid sebagai kegiatan yang sesuai. Demikian halnya dengan responden yang menyatakan pemberian bantuan kepada gereja sebagai kegiatan yang paling sesuai cenderung menyatakan
perbaikan gereja sebagai kegiatan yang sesuai. Sebaliknya, responden yang menyatakan perbaikan gereja sebagai kegiatan yang paling sesuai cenderung menyatakan pemberian bantuan
kepada gereja sebagai kegiatan yang sesuai. Dalam hal ini, saat mereka menjawab pertanyaan yang khusus menanyakan kegiatan yang sesuai, mereka tidak lupa atas jawaban mereka atas
kegiatan yang menurut mereka paling sesuai, yang sebelumnya telah mereka jawab. Selanjutnya penulis mencoba mengarahkan perhatian responden pada kegiatan keagamaan yang
sudah diimplementasikan di desa mereka, yang menurut mereka tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat di sana. Sama halnya dengan jenis pertanyaan sebelumnya, penulis mengharuskan
responden hanya memberikan satu jenis kegiatan yang dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Perihal pertanyaan ini ternyata tidak ada responden yang menuliskan suatu kegiatan
yang oleh mereka dianggap sebagai kegiatan yang tidak sesuai. Hal ini berarti bahwa tidak ada kegiatan bidang keagamaan yang telah dilakukan yang tergolong tidak sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Melalui satu pertanyaan dalam kuesioner, penulis juga memberikan kesempatan kepada
responden untuk menyebutkan kegiatan yang menurut mereka “sangat tidak sesuai” dengan
Universitas Sumatera Utara
kebutuhan mereka. Data yang diperoleh memberikan informasi bahwa tidak terdapat satu pun responden menuliskan kegiatan yang menurut mereka “sangat tidak sesuai”. Keseluruhan
responden menuliskan “tidak ada”. Jawaban ini tentu menunjukkan adanya signifikansi dengan jawaban responden dalam pertanyaan sebelumnya, yakni perihal jenis kegiatan yang sangat
sesuai dengan sesuai. Perlu ditambahkan bahwa Terdapat 12 responden yang mencantumkan alasan mereka
dalam memberikan jawaban sehubungan dengan kegiatan yang paling sesuai dan yang sesuai, yakni bahwa sering kali kegiatan keagamaan di desa Banua Rakyat terbentur dengan kekurangan
dana. Oleh karena itu, kehadiran PT. Sorikmas Mining secara nyata sedikit banyak dapat membantu penyelesaian masalah anggaran yang dihadapi.
Adapun pertanyaan selanjutnya ditujukan untuk mengetahui tingkat kepuasan responden sehubungan dengan implementasi program di bidang keagamaan. Data mengenai tingkat
kepuasan ini disajikan pada Tabel 5.24 berikut. Tabel 5.24
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan atas Pelaksanaan Program Di Bidang Keagamaan
No Tingkat Kepuasan
Frekuensi F Persentase
1 2
3 4
Sangat puas Puas
Biasa saja Kecewa
8 18
6 3
22,86 51,43
17,14 8,57
Total 35
100,00
Sumber: Data Primer 2013
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.24 dapat diketahui bahwa mayoritas responden atau lebih separuh menyatakan puas atas hasil kegiatan perencanaan program CSR di
desa mereka. Adapun jumlah responden yang menyatakan puas adalah 18 orang 51,43. Sedangkan responden yang menyatakan sangat puas atas kegiatan bidang keagamaan sebagai
bagian CSR PT. Sorikmas Mining adalah delapan orang 22,86. Hal yang cukup menarik, bahwa terdapat enam orang responden 17,14 yang menyatakan bahwa kegiatan bidang
keagamaan itu biasa saja. Bahkan ada tiga orang responden 8,57 yang menyatakan kecewa atas pelaksanaan kegiatan bidang keagamaan. Perlu ditambahkan bahwa tidak terdapat
responden yang menyatakan sangat kecewa atas kegiatan bidang keagamaan sehubungan dengan implementasi CSR perusahaan. Adanya masyarakat yang menyatakan kecewa atas kegiatan
bidang keagamaan ini menunjukkan adanya potensi munculnya citra negatif dari masyarakat atas kegiatan CSR perusahaan.
5.2.3.3. Program di Bidang Kesehatan
Kurangnya sarana dan prasarana kesehatan di desa-desa merupakan gambaran umum di Indonesia. Oleh karena itu kehadiran perusahaan melalui program CSR di bidang kesehatan
diharapkan sedikit banyak dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang tergolong minim. Adapun informasi pertama yang penulis sajikan tentang implementasi program CSR oleh
PT. Sorikmas Mining di desa Banua Rakyat di bidang kesehatan ini adalah perihal jenis- jenis kegiatan yang sudah berjalan di bidang kesehatan. Data mengenai hal ini disajikan
pada Tabel 5.25 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.25 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kegiatan yang
Diimplementasikan di Bidang Kesehatan
No Jenis Kegiatan
Frekuensi F Persentase
1 2
3 4
5 Berobat gratis
Membantu kegiatan Posyandu Perbaikan MCK
Penyuluhan kesehatan Pengembangan Polindes
25 24
21 19
17 71,43
68,57 60,00
54,29 48,57
Sumber: Data Primer 2013 Melalui penyebaran kuesioner penulis memberikan kebebasan secara mutlak kepada
responden untuk menuliskan jenis program apa yang mereka ketahui yang selama ini telah diimplementasikan atau dilaksanakan di bidang kesehatan. Dengan demikian masing-
masing responden dapat mencantumkan beberapa jenis kegiatan yang jumlahnya tidak terbatas. Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.25 dapat diketahui bahwa terdapat
lima jenis kegiatan di bidang kesehatan yang selama ini telah berjalan, yakni berobat gratis, membantu kegiatan Posyandu, perbaikan MCK, penyuluhan kesehatan, dan pengembangan
Polindes.
Universitas Sumatera Utara
Adapun kegiatan berobat gratis adalah disebutkan oleh paling banyak responden, yakni sebanyak 25 orang 71,43. Sedangkan kegiatan membantu kegiatan Posyandu disebutkan
oleh 24 responden 68,57. Kedua kegiatan ini disusul oleh kegiatan perbaikan MCK yang disebutkan oleh sebanyak 21 orang responden 60,00, selanjutnya diikuti kegiatan
penyuluhan kesehatan yang disebutkan oleh sebanyak 19 orang responden atau 54,29 , dan pengembangan Polindes yang disebutkan oleh 17 orang responden atau 48,57. Tentu
distribusi jawaban tersebut tergantung dari wawasan, ingatan, dan pengalaman responden. Bagaimana pun juga, jika responden pernah menerima pelayanan dari jenis kegiatan
tersebut, tentu mereka cenderung tidak akan lupa. Hal yang sangat penting dalam pengembangan suatu kegiatan dalam masyarakat adalah
kesesuaian kegiatan yang diimplementasikan dengan kebutuhan masyarakat. Tentu sangat lebih mudah mengimplementasikan program jika program itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
karena masyarakat akan lebih mudah menerima suatu kegiatan jika memang sesuai dengan kebutuhan mereka. Pada Tabel 5.26 ini akan disajikan perihal kesesuaian kegiatan yang
dilakukan dengan kebutuhan masyarakat. Tabel 5.26
Distribusi Responden Berdasarkan Sesuai Tidaknya Kegiatan Bidang Kesehatan dengan Kebutuhan Mereka
No Tingkat Kesesuaian
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Sangat sesuai
Sesuai Biasa saja
12 21
2 34,29
60,00 5,71
Total 35
100,00
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.26 dapat diketahui bahwa mayoritas responden,
yakni 21 orang 60,00 menyatakan bahwa berbagai program atau kegiatan di bidang kesehatan tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan mereka. Bahkan terdapat 12 orang responden
34,29 yang menyatakan sangat sesuai. Sedangkan responden yang menyatakan hanya tiga orang responden 8,57 yang menyatakan bahwa berbagai kegiatan peningkatan sosial
ekonomi sehubungan dengan implementasi program CSR di desa mereka sangat sesuai dengan kebutuhan mereka. Sedangkan responden yang menyatakan bahwa berbagai kegiatan bidang
kesehatan yang dilakukan itu tergolong biasa saja hanya 2 orang 5,71. Hal yang juga perlu diketahui adalah, bahwa tidak ada responden yang menyatakan bahwa berbagai kegiatan di
bidang kesehatan yang dilakukan itu kurang sesuai maupun tidak sesuai. Berdasarkan distribusi jawaban responden tersebut, menurut penulis bahwa secara umum berbagai kegiatan di bidang
kesehatan yang disajikan pada Tabel 5.26 sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Terdapat kemungkinan bahwa tingkat kesesuaian dari berbagai jenis kegiatan yang dilakukan itu
berbeda-beda. Oleh karena itu melalui Tabel 5.27 berikut penulis menyajikan data atau informasi tentang pernyataan responden tentang CSR di bidang kesehatan yang paling sesuai dengan
kebutuhan mereka dari berbagai kegiatan tersebut. Tabel 5.27
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kegiatan Bidang Kesehatan yang “Paling Sesuai” dengan Kebutuhan Mereka
No Jenis Kegiatan
Frekuensi F
Persentase
Universitas Sumatera Utara
1 2
3 Berobat gratis
Membantu kegiatan Posyandu Pengembangan Polindes
22 9
4 62,86
25,71 11,43
Total 35
100,00
Sumber: Data Primer 2013 Melalui kuesioner, penulis mengharuskan responden untuk menuliskan hanya satu jenis kegiatan
di bidang keagamaan yang telah dilakukan yang oleh mereka dianggap sebagai kegiatan paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.27 dapat
diketahui bahwa mayoritas responden, tegasnya 22 orang responden 62,86 yang menyatakan bahwa jenis kegiatan yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka adalah di bidang kesehatan
adalah Berobat gratis. Selanjutnya terdapat sembilan orang responden 25,71 yang menyatakan membantu kegiatan Posyandu sebagai kegiatan kesehatan yang paling sesuai.
Sedangkan responden yang menyatakan kegiatan pengembangan Polindes sebagai kegiatan di bidang kesehatan yang paling sesuai adalah empat orang 11, 43. Seperti halnya dengan
kegiatan di bidang lainnya, maka penetapan kegiatan bidang kesehatan yang paling sesuai dengan kebutuhan masyarakat adalah menyangkut masalah prioritas, bukan pembagian kegiatan
yang sangat sesuai dan sesuai. Setelah diarahkan memilih hanya satu kegiatan yang mereka anggap paling sesuai, penulis
mencoba mengarahkan responden untuk memilih hanya satu kegiatan yang telah dilakukan sehubungan dengan implementasi CSR oleh PT PT. Sorikmas Mining di desa Banua Rakyat
yang menurut mereka berada pada tingkat sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Data perihal kegiatan yang sesuai ini disajikan pada tabel 5.28 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.28 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kegiatan
Bidang Kesehatan yang “Sesuai” dengan Kebutuhan Masyarakat
No Jenis Kegiatan
Frekuensi F
Persentase
1 2
3 4
Membantu kegiatan Posyandu Berobat gratis
Pengembangan Polindes Penyuluhan kesehatan
19 7
5 4
54,29 20,00
14,28 11,43
Total 35
100,00
Sumber: Data Primer 2013 Selanjutnya penulis mengarahkan responden untuk menuliskan hanya satu jenis kegiatan
yang telah dilakukan di bidang kesehatan yang menurut mereka “sesuai” dengan kebutuhan masyarakat di sana. Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.28 dapat diketahui bahwa
19 orang responden 54,29 yang menyatakan bahwa jenis kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka adalah membantu kegiatan Posyandu. Selanjutnya terdapat responden
Universitas Sumatera Utara
tujuh orang responden 20,00 yang menyatakan bahwa kegiatan yang paling sesuai di bidang kesehatan adalah berobat gratis. Terdapat lima orang responden 14,28 yang
menyatakan bahwa kegiatan yang sesuai adalah kegiatan Pengembangan Polindes. Sedangkan empat orang responden 11,43 menyatakan penyuluhan kesehatan sebagai
kegiatan yang sesuai di bidang kesehatan. Jika dikaitkan dengan kegiatan yang dianggap paling sesuai, berdasarkan distribusi data yang ada, ternyata muncul satu kegiatan, yakni
penyuluhan kesehatan. Jika kita dalami, dapat disimpulkan terjadi pergeseran dari kegiatan membantu kegiatan Posyandu dan berobat gratis ke kegiatan penyuluhan kesehatan.
Selanjutnya penulis mencoba mengarahkan perhatian responden pada kegiatan di bidang kesehatan yang menurut mereka tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sama dengan jenis
pertanyaan sebelumnya, penulis mengharuskan responden hanya memberikan satu jenis kegiatan yang dianggap tidak sesuai. Melalui kuesioner diperoleh data bahwa tidak ada kegiatan di bidang
kesehatan yang selama ini dilaksanakan menurut mereka tidak sesuai. Pertanyaan selanjutnya berkenaan dengan kegiatan di bidang kesehatan yang menurut mereka
sangat tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sama dengan jenis pertanyaan sebelumnya, penulis mengharuskan responden hanya memberikan satu jenis kegiatan yang dianggap tidak
sesuai. Melalui kuesioner diperoleh data bahwa tidak ada kegiatan di bidang kesehatan yang sangat tidak sesuai. Hal ini berarti, setidaknya, kegiatan-kegiatan di bidang kesehatan sebagai
bagian program CSR perusahaan sudah menyentuh kebutuhan masyarakat. Pertanyaan selanjutnya ditujukan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat di bidang
kesehatan, sebagaimana disajikan pada Tabel 5.29 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.29 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan
atas Pelaksanaan Program Di Bidang Kesehatan
No Tingkat Kepuasan
Frekuensi F Persentase
1 2
3 4
Sangat puas Puas
Biasa saja Kecewa
9 21
4 1
25,71 60,00
11,43 2,86
Total 35
100,00
Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.29 dapat diketahui bahwa mayoritas
responden atau lebih separuh menyatakan puas atas kegiatan di bidang kesehatan di desa mereka, yang dalam hal ini mencapai 21 orang responden 60,00. Sedangkan responden yang
menyatakan sangat puas mencapai 9 orang 25,71. Jumlah responden yang menyatakan biasa saja adalah empat orang 11,43. Dalam kasus ini hanya seorang responden 2,86 yang
menyatakan kecewa atas pelaksanaan program CSR perusahaan di bidang kesehatan. Walaupun sudah mayoritas responden menyatakan puas atas kegiatan kesehatan ini, namun keberadaan
Universitas Sumatera Utara
responden yang menyatakan biasa saja dan kecewa menunjukkan bahwa kegiatan kesehatan belum memuaskan semua pihak.
5.2.3.4. Program di Bidang Pendidikan
Kegiatan di bidang pendidikan sangat penting bagi generasi muda. Masyarakat Mandailing Natal, termasuk masyarakat desa Banua Rakyat senantiasa memperhatikan pendidikan
generasi muda. Oleh karena itu, program CSR yang dilaksanakan PT. Sorikmas Mining tentu diharapkan dapat mendukung pendidikan masyarakat. Pada tabel 5.30 berikut
disajikan data tentang kegiatan di bidang pendidikan yang selama ini telah dilaksanakan. Tabel 5.30
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kegiatan yang Diimplementasikan di Bidang Pendidikan
No Jenis Kegiatan
Frekuensi F Persentase
1 2
3
4 5
6 Kursus computer
Kursus Bahasa Inggris Mengembangkan
Pusat Kegiatan Masyarakat
PKM Lomba melukis Anak-anak
Pemberian beasiswa 20
18 15
24 12
9 57,14
51,43 42,86
68,57 34,29
25,71 Sumber: Data Primer 2013
Melalui penyebaran kuesioner penulis memberikan kebebasan secara mutlak kepada responden untuk menuliskan jenis program apa yang mereka ketahui yang selama ini
Universitas Sumatera Utara
diimplementasikan di bidang pendidikan. Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.14 dapat diketahui bahwa terdapat enam jenis kegiatan pendidikan yang dilaksanakan, yakni
lomba melukis Anak-anak yang dinyatakan oleh 24 orang responden 68,57, kursus computer yang dinyatakan oleh 20 orang responden 57,14, kursus Bahasa Inggris yang
dinyatakan oleh 18 orang responden 51,43, mengembangkan Pusat Kegiatan Masyarakat PKM yang dinyatakan oleh 15 orang responden 42,86, pemberian beasiswa yang
dinyatakan oleh 12 orang responden 34,29, dan pengadaan sarana sekolah yang dinyatakan oleh 9 orang responden 25,71. Jika didalami berbagai jenis kegiatan tersebut,
dapat dikemukakan bahwa berbagai kegiatan itu tergolong penting dalam pelaksanaan pembangunan pendidikan. Bagaimana pun juga, jika hanya mengandalkan anggaran yang
ada di APBD tidak semua kegiatan itu dapat berjalan dengan baik. Dukungan pihak swasta melalui program CSR diharapkan dapat meningkatkan pendidikan di desa penelitian.
Hal yang sangat penting dalam pengembangan suatu kegiatan dalam masyarakat adalah kesesuaian kegiatan. Bagaimanapun juga, masyarakat akan lebih mudah menerima suatu
kegiatan atau program jika memang sesuai dengan kebutuhan mereka. Pada Tabel 5.31 berikut ini akan disajikan perihal kesesuaian kegiatan di bidang pendidikan yang dilakukan dengan
kebutuhan masyarakat. Tabel 5.31
Distribusi Responden Berdasarkan Sesuai Tidaknya Kegiatan Bidang Pendidikan dengan Kebutuhan Mereka
No Tingkat Kesesuaian
Frekuensi F Persentase
Universitas Sumatera Utara
1 2
3 Sangat sesuai
Sesuai Biasa saja
10 23
2 28,57
65,71 5,72
Total 35
100,00
Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.31 dapat diketahui bahwa mayoritas responden,
yakni 23 orang 65,71 menyatakan bahwa kegiatan di bidang pendidikan sebagai bagian dari program CSR perusahaan telah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Bahkan terdapat 10 orang
responden 28,57 yang menyatakan bahwa kegiatan di bidang pendidikan sehubungan dengan implementasi program CSR di desa mereka sangat sesuai dengan kebutuhan mereka. Hanya ada
dua orang responden 5,72 yang menyatakan kegiatan di bidang pendidikan yang dilakukan biasa saja. Hal yang juga perlu diketahui adalah, bahwa tidak ada responden yang menyatakan
kegiatan di bidang pendidikan yang dilakukan itu kurang sesuai, tidak sesuai, dan sangat tidak sesuai. Berdasarkan distribusi jawaban responden tersebut, menurut penulis bahwa secara umum
berbagai kegiatan yang disajikan pada Tabel 5.31 sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dari berbagai kegiatan di bidang pendidikan tentu ada satu di antaranya yang merupakan
kegiatan yang paling sesuai menurut masyarakat yang dalam hal ini diwakili responden. Pada Tabel 5.32 berikut penulis menyajikan data atau informasi tentang pernyataan responden perihal
kegiatan di bidang pendidikan yang paling sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tabel 5.32
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kegiatan Bidang Pendidikan yang “Paling Sesuai” dengan Kebutuhan Mereka
Universitas Sumatera Utara
No Jenis Kegiatan
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Pemberian beasiswa
Kursus komputer Kursus Bahasa Inggris
25 5
5 71,42
14,29 14,29
Total 35
100,00
Sumber: Data Primer 2013 Melalui kuesioner, penulis mengharuskan responden untuk menuliskan hanya satu jenis
kegiatan di bidang pendidikan yang telah dilakukan yang oleh responden dianggap paling sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.32
dapat diketahui bahwa pada umumnya, tegasnya 25 orang responden 71,42 yang menyatakan bahwa jenis kegiatan yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka adalah
pemberian beasiswa. Sedangkan responden yang menyatakan kegiatan di bidang pendidikan yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka adalah kursus computer dan kursus Bahasa
Inggris masing-masing terdiri dari lima orang responden 14,29. Walaupun hanya dinyatakan 12 orang responden, namun pemberian beasiswa menjadi kegiatan di bidang
pendidikan yang dianggap paling sesuai oleh mayoritas responden. Hal ini dilandasi oleh manfaat beasiswa yang memang secara langsung membantu siswamahasiswa dan keluarga.
Setelah diarahkan memilih hanya satu kegiatan yang mereka anggap paling sesuai, selanjutnya penulis mengarahkan responden untuk memilih hanya satu kegiatan bidang pendidikan yang
telah dilakukan sehubungan dengan implementasi CSR oleh PT PT. Sorikmas Mining di desa Banua Rakyat yang menurut mereka berada pada tingkat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Data perihal kegiatan yang sesuai ini disajikan pada tabel 5.33 berikut. Tabel 5.33
Universitas Sumatera Utara
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kegiatan Bidang Pendidikan yang “Sesuai” dengan Kebutuhan Mereka
No Jenis Kegiatan
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Kursus Bahasa Inggris
Pemberian beasiswa Kursus komputer
20 10
5 57,14
28,57 14,29
Total 35
100,00
Sumber: Data Primer 2013
Melalui kuesioner yang dibagikan, penulis mengharuskan responden untuk menuliskan hanya satu jenis kegiatan di bidang pendidikan yang dianggap “sesuai” dengan kebutuhan masyarakat.
Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.33 dapat diketahui bahwa 20 orang responden 57,14 menyatakan bahwa jenis kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka adalah kursus
bahasa Inggris. Selanjutnya terdapat responden 10 orang responden 28,57 yang menyatakan bahwa kegiatan yang sesuai dari apa yang sudah diimplementasikan di desa mereka adalah
kegiatan berupa pemberian beasiswa. Hanya ada lima orang responden 14,29 yang menyatakan bahwa kegiatan yang sesuai di bidang pendidikan adalah kegiatan kursus komputer.
Dengan demikian jawaban tersebut adalah bersifat prioritas. Jika dikaitkan dengan pertanyaan sebelumnya, yakni kegiatan yang dianggap paling sesuai, berdasarkan distribusi data yang ada,
maka ada perbedaan atau penyimpangan yang signifikan. Adapun pergeseran yang terjadi adalah lima orang responden, yakni dari 25 orang menjadi 20 orang dan dari lima orang menjadi 10
orang. Artinya, saat mereka menjawab pertanyaan yang khusus menanyakan kegiatan yang sesuai, terdapat lima orang responden yang tidak konsekwen mengalihkan jawaban mereka dari
sangat sesuai ke yang sesuai untuk satu jenis kegiatan tertentu. Namun mayoritas responden
Universitas Sumatera Utara
cenderung tidak lupa atas jawaban mereka saat menetapkan jenis kegiatan yang paling sesuai di bidang pendidikan.
Selanjutnya penulis mencoba mengarahkan perhatian responden pada kegiatan pendidikan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat di sana. Sama dengan jenis pertanyaan sebelumnya, penulis
mengharuskan responden hanya memberikan satu jenis kegiatan di bidang pendidikan yang dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dimana data tentang hal tersebut disajikan
pada Tabel 5.34.
Tabel 5.34 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kegiatan Bidang Pendidikan yang “Tidak Sesuai”
dengan Kebutuhan Mereka
No Jenis Kegiatan
Frekuensi F Persentase
1 2
Tidak ada Pengadaan sarana sekolah
32 3
91,43 8,57
Total 35
100,00
Sumber: Data Primer 2013 Selanjutnya melalui kuesioner yang dibagikan, penulis mengharuskan responden untuk
menuliskan hanya satu jenis kegiatan yang telah dilakukan sehubungan dengan upaya peningkatan sosial ekonomi masyarakat yang oleh mereka dianggap “tidak sesuai” dengan
kebutuhan mereka atau masyarakat di sana. Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.34 dapat diketahui bahwa pada umumnya, tegasnya 32 orang responden 91,43 yang menyatakan
tidak ada kegiatan di bidang pendidikan yang telah dilakukan yang masuk kategori tidak sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan kebutuhan mereka. Hal yang cukup menarik adalah, terdapat tiga orang responden 8,57 yang menyatakan bahwa ada kegiatan yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka,
yaitu Pengadaan sarana sekolah. Jawaban tersebut muncul karena menurut mereka kegiatan tersebut merupakan tanggung jawab Pemerintah sebagai penyelenggara sekolah. Kemungkinan
responden tersebut antara lain yang menyatakan biasa saja atas berbagai kegiatan di bidang pendidikan.
Melalui satu pertanyaan dalam kuesioner, penulis juga memberikan kesempatan kepada responden untuk menyebutkan kegiatan yang menurut mereka “sangat tidak sesuai” dengan
kebutuhan mereka. Data yang diperoleh memberikan informasi bahwa tidak terdapat satu pun responden menuliskan kegiatan yang menurut mereka “sangat tidak sesuai”. Keseluruhan
responden menuliskan “tidak ada”. Jawaban ini tentu menunjukkan adanya signifikansi dengan jawaban responden dalam pertanyaan sebelumnya, yakni perihal jenis kegiatan di bidang
pendidikan yang sangat sesuai dengan sesuai. Pertanyaan selanjutnya ditujukan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat atas
implementasi program CSR di bidang pendidikan. Data mengenai tingkat kepuasan ini disajikan pada Tabel 5.35 berikut.
Tabel 5.35 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan
atas Pelaksanaan Program di Bidang Pendidikan
No Tingkat Kepuasan
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Sangat puas
Puas Biasa saja
8 23
4 22,86
65,71 11,43
Universitas Sumatera Utara
Total 35
100,00
Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.35 dapat diketahui bahwa mayoritas responden, yakni
23 orang 65,71 menyatakan puas atas hasil kegiatan CSR di bidang pendidikan. Adapun jumlah responden yang menyatakan sangat puas mencapat 8 orang 22,86. Namun demikian,
ternyata masih terdapat responden yang menyatakan biasa saja, yakni empat orang 11,43. Hal lain yang perlu diketahui adalah, bahwa ternyata tidak ada responden yang menyatakan kecewa
atas kegiatan di bidang pendidikan yang telah dilakukan. Jika kita kaitkan dengan sikap responden atas kesesuaian program dapat disimpulkan
bahwa terdapat sedikit pergeseran, yakni bahwa terjadi penurunan tingkat kepuasan mereka, walaupun hanya sedikit atau tidak signifikan. Jika pada tingkat kesesuaian, terdapat 10 orang
responden yang menyatakan sangat sesuai, maka hanya delapan orang yang menyatakan sangat puas. Sedangkan responden yang menyatakan sesuai sama jumlahnya dengan responden yang
menyatakan puas. Sebaliknya responden yang menyatakan biasa saja meningkat dari dua orang menjadi lima orang.
5.2.3.5. Program di Bidang Lingkungan
Selanjutnya kita analisis implementasi program CSR di bidang lingkungan. Pada tabel 5.36 berikut disajikan data tentang berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan di bidang
lingkungan. Tabel 5.36
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kegiatan yang Diimplementasikan di Bidang Lingkungan
Universitas Sumatera Utara
No Jenis Kegiatan
Frekuensi F
Persentase
1 2
3 4
Penanaman lahan kritis Pembersihan saluran air
Survey lapangan di lahan kritis Pembersihan lingkungan
24 22
22 22
68,57 62,86
62,86 62,86
Sumber: Data Primer 2013 Melalui penyebaran kuesioner penulis memberikan kebebasan secara mutlak kepada
responden untuk menuliskan jenis program apa yang mereka ketahui yang diimplementasikan di bidang lingkungan. Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.36
dapat diketahui bahwa jumlah responden tergolong hampir merata untuk semua jenis kegiatan. Hanya kegiatan penanaman lahan kritis yang dinyatakan oleh 24 orang responden
68,57, sedangkan tiga kegiatan lainnya, yakni pembersihan saluran air, survey lapangan di lahan kritis, dan pembersihan lingkungan masing-masing dikemukakan oleh 22 orang
responden 62,86. Hasil penelusuran data pada kuesioner yang dibagikan ternyata terdapat empat orang responden yang tidak menuliskan satu pun jenis kegiatan di bidang
lingkungan. Artinya, cukup banyak responden yang tidak mengetahui kegiatan yang ada. Terdapat kemungkinan, bahwa fenomena ini muncul karena responden merasa bahwa
kegiatan di bidang lingkungan tidak secara langsung berkaitan dengan kepentingan pribadi atau keluarga, sehingga perhatian mereka terhadap kegiatan itu rendah.
Hal yang sangat penting dalam pengembangan suatu kegiatan dalam masyarakat adalah kesesuaian kegiatan yang diimplementasikan. Tentu sangat lebih mudah mengimplementasikan
program jika program itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Bagaimanapun juga, masyarakat
Universitas Sumatera Utara
akan lebih mudah menerima suatu kegiatan atau program jika memang sesuai dengan kebutuhan mereka. Pada Tabel 5.37 ini akan disajikan perihal kesesuaian kegiatan yang dilakukan dengan
kebutuhan masyarakat.
Tabel 5.37 Distribusi Responden Berdasarkan Sesuai Tidaknya Kegiatan
Bidang Lingkungan dengan Kebutuhan Mereka
No Tingkat Kesesuaian
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Sangat sesuai
Sesuai Biasa saja
7 20
4 20,00
57,14 11,43
Total 31
88,57
Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.37 dapat diketahui bahwa hanya tujuh orang
responden 20,00 yang menyatakan bahwa berbagai kegiatan di bidang lingkungan sehubungan dengan implementasi program CSR di desa mereka sangat sesuai dengan kebutuhan
Universitas Sumatera Utara
mereka. Sedangkan 20 orang responden 57,14 menyatakan sesuai. Namun terdapat empat orang responden 11,43 yang menyatakan bahwa berbagai kegiatan bidang lingkungan yang
dilakukan biasa saja. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan itu tidak terlalu sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal yang juga perlu diketahui adalah, bahwa tidak ada responden yang
menyatakan bahwa berbagai kegiatan dalam rangka peningkatan sosial ekonomi yang dilakukan itu kurang sesuai maupun tidak sesuai. Berdasarkan distribusi jawaban responden tersebut,
menurut penulis bahwa secara umum berbagai kegiatan yang disajikan pada Tabel 5.37 sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Melalui Tabel 5.38 berikut penulis menyajikan data atau informasi tentang pernyataan responden tentang kegiatan di bidang lingkungan yang menurut mereka paling sesuai dengan
kebutuhan mereka dari berbagai kegiatan tersebut.
Tabel 5.38 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kegiatan Bidang Peningkatan Sosial Ekonomi yang
“Paling Sesuai” dengan Kebutuhan Mereka
No Jenis Kegiatan
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Pembersihan lingkungan
Pembersihan saluran air Penanaman lahan kritis
21 7
3 60,00
20,00 8,57
Total 31
88,57
Sumber: Data Primer 2013 Melalui kuesioner, penulis mengharuskan responden untuk menuliskan hanya satu jenis
kegiatan di bidang lingkungan yang oleh mereka dianggap paling sesuai dengan kebutuhan
Universitas Sumatera Utara
mereka. Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.38 menunjukkan tidak adanya jawaban yang tergolong mayoritas mutlak. Sebanyak 21 responden orang responden
60,00 menyatakan pembersihan lingkungan sebagai kegiatan yang paling sesuai, selanjutnya tujuh orang responden 20,00 mengemukakan pembersihan saluran air
sebagai kegiatan paling sesuai, dan tiga orang responden 8,57 mengemukakan penanaman lahan kritis sebagai kegiatan yang paling sesuai. Jika dianalisis lebih mendalam,
dapatlah dikemukakan bahwa penetapan jenis kegiatan yang paling tepat ini didasarkan atas kedekatan kegiatan dengan kebutuhan mereka sendiri. Bagaimanapun juga, kebersihan
lingkungan sangat dekat dengan kebutuhan masyarakat, demikian halnya dengan pembersihan saluran air. Sedangkan penanaman lahan kritis mungkin dianggap sudah agak
jauh, terlebih dengan kegiatan lainnya, yakni survey lapangan di lahan kritis. Selain itu, jawaban responden memiliki signifikansi dengan jawaban tentang jenis kegiatan yang ada,
dimana terdapat empat orang responden yang tidak mengemukakan kegiatan, dan kondisi ini juga terjadi dalam mengemukakan jenis kegiatan yang paling sesuai, dimana terdapat empat
orang responden tidak mengemukakan pendapatnya. Setelah diarahkan memilih hanya satu kegiatan yang mereka anggap paling sesuai, selanjutnya
penulis mengarahkan responden untuk memilih hanya satu kegiatan di bidang lingkungan yang menurut mereka berada pada tingkat sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Data perihal kegiatan
yang sesuai ini disajikan pada tabel 5.39 berikut. Tabel 5.39
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kegiatan Bidang Lingkungan yang “Sesuai” dengan Kebutuhan Masyarakat
No Jenis Kegiatan
Frekuensi F Persentase
Universitas Sumatera Utara
1 2
3 Pembersihan saluran air
Penanaman lahan kritis Pembersihan lingkungan
17 8
6 48,57
22,86 17,14
Total 31
88,57
Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.39 dapat diketahui bahwa tidak terdapat
mayoritas jawaban responden. Sebanyak 17 orang responden 48,57 menyetakan pembersihan saluran air sebagai kegiatan lingkungan yang sesuai. Sedangkan yang menyatakan penanaman
lahan kritis sebagai kegiatan yang sesuai adalah delapan orang 22,86. Selanjutnya enam orang responden 17,14 mengemukakan pembersihan lingkungan sebagai kegiatan yang
sesuai. Jika dikaitkan dengan pertanyaan sebelumnya, yakni kegiatan lingkungan yang dianggap paling sesuai, berdasarkan distribusi data yang ada, maka terdapat pergeseran. Dimana responden
yang sebelumnya menyatakan pembersihan lingkungan sebagai kegiatan yang paling sesuai sebagian bergeser pada dua kegiatan lainnya, sehingga dukungan terhadap kedua kegiatan lain
menjadi lebih merata, yakni delapan dan enam orang, dimana sebelumnya adalah tujuh dan tiga orang responden. Artinya, saat mereka menjawab pertanyaan yang khusus menanyakan kegiatan
yang sesuai, mereka tidak lupa atas jawaban mereka atas kegiatan yang menurut mereka paling sesuai, yang sebelumnya telah mereka jawab.
Selanjutnya penulis mencoba mengarahkan perhatian responden pada kegiatan yang sudah diimplementasikan di desa mereka, yang menurut mereka tidak sesuai dengan kebutuhan
masyarakat di sana. Sama dengan jenis pertanyaan sebelumnya, penulis mengharuskan responden hanya memberikan satu jenis kegiatan yang dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan
Universitas Sumatera Utara
mereka. Data lapangan menyatakan tidak ada responden yang mengemukakan adanya kegiatan di bidang lingkungan yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
Demikian halnya dengan pertanyaan tentang kegiatan di bidang lingkungan yang menurut mereka sangat tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Ternyata tidak terdapat
responden yang menyatakan adanya kegiatan di bidang lingkungan yang tergolong kategori sangat tidak sesuai. Dengan demikian, sebanyak empat responden yang tidak mengemukakan
pendapat tentang jenis kegiatan di bidang lingkungan menyadari dirinya sebagai orang yang tidak mengetahui program CSR di bidang lingkungan, sehingga tidak memberikan pendapatnya
tentang kegiatan yang tidak sesuai maupun sangat tidak sesuai. Pertanyaan selanjutnya ditujukan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat sehubungan
dengan implementasi program CSR di bidang lingkungan. Data mengenai tingkat kepuasan ini disajikan pada Tabel 5.40 berikut.
Tabel 5.40 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan
atas Pelaksanaan Program Di Bidang Lingkungan
No Tingkat Kepuasan
Frekuensi F Persentase
1 2
3 4
Sangat puas Puas
Biasa saja Kecewa
4 18
7 2
11,43 51,43
20,00 5,71
Total 31
88,57
Sumber: Data Primer 2013
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.40 dapat diketahui bahwa distribusi jawaban responden tidak memiliki mayoritas mutlak. Adapun jumlah responden yang menyatakan puas
adalah 18 orang 51,43. Selanjutnya, responden yang menyatakan sangat puas hanya empat orang 11,43. Namun demikian, terdapat tujuh orang responden 20,00 yang merasa tidak
menyatakan sangat puas maupun puas. Mereka menyatakan biasa saja. Hal lain yang perlu diketahui adalah, bahwa ternyata ada responden yang menyatakan kecewa atas kegiatan
perencanaan program yang dilakukan. Adapun jumlah responden yang menyatakan kecewa adalah dua orang 5,71.
Jika dikaitkan dengan data tentang tingkat kesesuaian program dengan kebutuhan masyarakat, maka terdapat penurunan pada tingkat kepuasan masyarakat. Jika responden yang
menyatakan kegiatan lingkungan sangat sesuai dengan kebutuhan mereka berjumlah tujuh orang, maka responden yang menyatakan sangat puas hanya empat orang. Jika jumlah responden yang
menyatakan sesuai adalah 20 orang, maka jumlah responden yang menyatakan puas menurun menjadi 18 orang. Selanjutnya responden yang menyatakan biasa saja meningkat dari empat
menjadi tujuh orang. Jika dalam data tingkat kesesuaian kegiatan dengan kebutuhan tidak ada responden yang menyatakan adanya program yang tidak sesuai, maka pada tingkat kepuasan
masyarakat terhadap kegiatan lingkungan justru terdapat dua orang responden yang menyatakan kecewa atau hasil kegiatan di bidang lingkungan. Selanjutnya perlu ditambahkan, bahwa tidak
terdapat responden yang menyatakan sangat kecewa atas kegiatan di bidang lingkungan.
5.2.3.6. Program di Bidang Infrastruktur
Aktivitas kehidupan sehari-hari masyarakat, termasuk roda perekonomian masyarakat sangat terkait dengan infrastruktur. Mobilitas masyarakat sangat tergantung pada
Universitas Sumatera Utara
infrastruktur. Salah satu fenomena infrastruktur di Sumatera Utara adalah kerusakan jalan yang cukup merata. Fenomena ini sering dimuat di berbagai media massa. Hal ini
menunjukkan bahwa dana yang ada pada APBD baik di tingkat provinsi maupun kabupaten tidak cukup dalam mendukung perbaikan infrastruktur. Oleh karena itu diperlukan
dukungan dana di luar APBD, antara lain melalui program CSR. Pada tabel 5.41 berikut disajikan data tentang jenis kegiatan yang telah dilakukan di bidang infrastruktur.
Tabel 5.41 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kegiatan yang
Diimplementasikan di Bidang Infrastruktur
No Jenis Kegiatan
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Perbaikan jalan
Perbaikan jembatan Pembersihanperbaikan
sungai gajah 27
26 25
77,14 74,29
71,43
Sumber: Data Primer 2013
Universitas Sumatera Utara
Melalui penyebaran kuesioner penulis memberikan kebebasan secara mutlak kepada responden untuk menuliskan jenis program apa yang mereka ketahui yang diimplementasikan atau
dilaksanakan di bidang peningkatan sosial ekonomi masyarakat. Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.41 dapat diketahui bahwa
PT. Sorikmas Mining melaksanakan program CSR di desa Banua Rakyatdi bidang infrastruktur, yakni berupa perbaikan jalan, perbaikan jembatan, pembersihanperbaikan sungai gajah.
Dibandingkan dengan kegiatan di bidang lainnya, maka kegiatan di bidang infrastruktur adalah kegiatan yang paling sedikit jumlahnya.
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.41 dapat diketahui bahwa kegiatan perbaikan jalan dikemukakan 27 orang responden 77,14. Selanjutnya kegiatan perbaikan jembatan
dikemukakan 26 orang responden 74,29, dan kegiatan pembersihanperbaikan sungai gajah dikemukakan 25 orang responden 71,43. Perlu ditambahkan semua responden
mencantumkan kegiatan yang telah dilaksanakan di bidang infrastruktur. Hal yang sangat penting dalam pengembangan suatu kegiatan dalam masyarakat adalah
kesesuaian kegiatan yang diimplementasikan. Tentu sangat lebih mudah mengimplementasikan program jika program itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Bagaimanapun juga, masyarakat
akan lebih mudah menerima suatu kegiatan atau program jika memang sesuai dengan kebutuhan mereka. Pada Tabel 5.42 ini akan disajikan perihal kesesuaian kegiatan yang dilakukan dengan
kebutuhan masyarakat. Tabel 5.42
Distribusi Responden Berdasarkan Sesuai Tidaknya Kegiatan Bidang Lingkungan dengan Kebutuhan Mereka
No Tingkat Kesesuaian
Frekuensi F Persentase
Universitas Sumatera Utara
1 2
3 Sangat sesuai
Sesuai Biasa saja
11 20
4 31,43
57,14 11,43
Total 35
100,00
Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.42 dapat diketahui bahwa sebanyak 11 orang
responden 31,43 yang menyatakan bahwa berbagai kegiatan di bidang infrastruktur sehubungan dengan implementasi program CSR di desa mereka sangat sesuai dengan kebutuhan
mereka. Sedangkan 20 orang responden 57,14 menyatakan kegiatan di bidang infrastruktur tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Namun terdapat empat orang responden 11,43
yang menyatakan kegiatan di bidang infrastruktur yang dilakukan biasa saja. Hal yang juga perlu diketahui adalah, bahwa tidak ada responden yang menyatakan
bahwa berbagai kegiatan di bidang infrastruktur yang dilakukan itu kurang sesuai maupun tidak sesuai. Berdasarkan distribusi jawaban responden tersebut, menurut penulis bahwa secara umum
berbagai kegiatan yang disajikan pada Tabel 5.42 sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Melalui Tabel 5.43 berikut penulis menyajikan data atau informasi tentang pernyataan
responden tentang kegiatan di bidang infrastruktur yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka dari berbagai kegiatan tersebut.
Tabel 5.43 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kegiatan di bidang infrastruktur
yang “Paling Sesuai” dengan Kebutuhan Masyarakat
No Jenis Kegiatan
Frekuensi F Persentase
Universitas Sumatera Utara
1 2
Perbaikan jalan Perbaikan jembatan
24 11
68,57 31,43
Total 35
100,00
Sumber: Data Primer 2013 Melalui kuesioner, penulis mengharuskan responden untuk menuliskan hanya satu jenis kegiatan
di bidang infrastruktur yang telah dilakukan, yang oleh mereka dianggap paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.43 dapat diketahui bahwa
pada umumnya, tegasnya 24 orang responden 68,57 yang menyatakan bahwa jenis kegiatan yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka adalah perbaikan jalan. Selanjutnya terdapat 11
orang responden 31,43 yang menyatakan bahwa kegiatan yang paling sesuai di bidang infrastruktur adalah perbaikan jembatan. Distribusi jawaban responden tersebut tentu sesuai
dengan kebutuhan mereka sehari-hari, dimana jalan dan jembatan merupakan unsur vital dalam
transportasi.
Setelah diarahkan memilih hanya satu kegiatan yang mereka anggap paling sesuai, penulis mencoba mengarahkan responden untuk memilih hanya satu kegiatan di bidang infrastruktur
yang telah dilakukan sehubungan dengan implementasi CSR oleh PT PT. Sorikmas Mining di desa Banua Rakyat yang menurut mereka berada pada tingkat sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Data perihal kegiatan yang sesuai ini disajikan pada tabel 5.44 berikut. Tabel 5.44
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kegiatan di Bidang Infrastruktur yang “Sesuai” dengan Kebutuhan Mereka
No Jenis Kegiatan
Frekuensi F Persentase
Universitas Sumatera Utara
1 2
Perbaikan jembatan Perbaikan jalan
24 11
68,57 31,43
Total 35
100,00
Sumber: Data Primer 2013 Melalui kuesioner yang dibagikan, penulis mengharuskan responden untuk menuliskan hanya
satu jenis kegiatan yang telah dilakukan di bidang infrastruktur yang oleh mereka dianggap “sesuai” dengan kebutuhan masyarakat di sana. Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.44
dapat diketahui bahwa 24 orang responden 68,57 yang menyatakan bahwa jenis kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka adalah perbaikan jembatan. Selanjutnya terdapat 11 orang
responden 31,43 yang menyatakan bahwa kegiatan yang paling sesuai di bidang infrastruktur adalah perbaikan jalan. Jika dikaitkan dengan pertanyaan sebelumnya, yakni kegiatan yang
dianggap paling sesuai, berdasarkan distribusi data yang ada dapat diketahui bahwa tidak terjadi penyimpangan data. Artinya, responden yang menyatakan perbaikan jalan sebagai kegiatan yang
paling sesuai kemudian menyatakan perbaikan jembatan sebagai kegiatan yang sesuai. Sebaliknya, responden yang menyatakan perbaikan jembatan sebagai kegiatan yang paling sesuai
kemudian mengemukakan perbaikan jalan sebagai kegiatan yang paling sesuai. Artinya, saat mereka menjawab pertanyaan yang khusus menanyakan kegiatan yang sesuai, mereka tidak lupa
atas jawaban mereka atas kegiatan yang menurut mereka paling sesuai, yang sebelumnya telah mereka jawab.
Selanjutnya penulis mencoba mengarahkan perhatian responden pada kegiatan di bidang infrastruktur yang sudah diimplementasikan di desa mereka, yang menurut mereka tidak sesuai
dengan kebutuhan masyarakat di sana. Sama dengan jenis pertanyaan sebelumnya, penulis mengharuskan responden hanya memberikan satu jenis kegiatan yang dianggap tidak sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan kebutuhan mereka. Data lapangan menyatakan tidak ada responden yang mengemukakan adanya kegiatan di bidang infrastruktur yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
Demikian halnya dengan pertanyaan tentang kegiatan di bidang infrastruktur yang menurut mereka sangat tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Ternyata tidak terdapat
responden yang menyatakan adanya kegiatan di bidang infrastruktur yang tergolong kategori sangat tidak sesuai.
Pertanyaan selanjutnya ditujukan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat sehubungan dengan implementasi program di bidang infrastruktur. Data mengenai tingkat kepuasan ini
disajikan pada Tabel 5.45 berikut.
Tabel 5.45 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan
atas Pelaksanaan Program di bidang infrastruktur
No Tingkat Kepuasan
Frekuensi F Persentase
1 2
3 4
Sangat puas Puas
Biasa saja Kecewa
10 17
5 3
28,57 48,57
14,29 8,57
Total 35
100,00
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.45 dapat diketahui bahwa tidak terdapat
jawaban responden yang bersifat mayoritas. Adapun jumlah responden yang menyatakan sangat puas adalah 10 orang 28,57. Selanjutnya, responden yang menyatakan puas adalah 17 orang
48,57. Sedangkan jumlah responden yang menyatakan biasa saja adalah lima orang 14,29. Hal lain yang perlu diketahui adalah, bahwa ternyata ada responden yang menyatakan
kecewa atas kegiatan di bidang infrastruktur, yakni tiga orang 8,57. Jika dikaitkan dengan data tentang tingkat kesesuaian program dengan kebutuhan
masyarakat, maka terdapat penurunan pada tingkat kepuasan masyarakat dalam bidang yang sama, yakni bidang infrastruktur, dapat dikemukakan terjadi penurunan pada tingkat kepuasan.
Jika responden yang menyatakan kegiatan di bidang infrastruktur dalam kategori sangat sesuai dengan kebutuhan mereka berjumlah 11 orang, maka responden yang menyatakan sangat puas
adalah 10 orang. Selanjutnya jika jumlah responden yang menyatakan sesuai adalah 20 orang, maka jumlah responden yang menyatakan puas menurun menjadi 17 orang. Selanjutnya
responden yang menyatakan biasa saja meningkat dari empat menjadi lima orang. Jika dalam data tingkat kesesuaian kegiatan dengan kebutuhan tidak ada responden yang menyatakan
adanya program yang tidak sesuai, maka pada tingkat kepuasan masyarakat terhadap kegiatan di bidang infrastruktur justru terdapat tiga orang responden yang menyatakan kecewa atau hasil
kegiatan di bidang infrastruktur. Selanjutnya perlu ditambahkan, bahwa tidak terdapat responden yang menyatakan sangat kecewa atas kegiatan di bidang infrastruktur.
5.3. Analisis Kuantitatif Implementasi Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT. Sorikmas Mining di Desa Banua Rakyat
Universitas Sumatera Utara
Pada bagian 5.2 telah dilakukan analisis statistik deskriptif yang menghasilkan proporsi dalam bentuk persentase atas data lapangan, mulai dari sosialisasi, perencanaan dan implementasi di
bidang peningkatan sosial ekonomi, keagamaan, kesehatan, pendidikan, lingkungan dan infrastruktur. Melalui analisis tersebut sudah dapat diketahui kecenderungan bagaimana
implementasi program CSR di desa Banua Rakyat Kecamatan Naga Juang Kabupaten Mandailing Natal. Seperti telah disinggung setiap sajian data dalam bentuk tabel, implementasi
program CSR dari PT. Sorikmas Mining tergolong baik. Hal ini terlihat dari kecenderungan persentase yang cukup tinggi dari aspek-aspek yang diharapkan.
Namun demikian, analisis statistik deskriptif dalam bentuk sederhana tersebut belum secara tegas menyatakan atau menggambarkan bagaimana implementasi program CSR tersebut di desa
penelitian. Untuk itu, penulis melengkapi analisis data penelitian dengan menggunakan skala likert. Kuantifikasi data kualitatif melalui skala likert menggunakan kriteria sebagai berikut:
f. Nilai 1,2 sampai dengan 2
: Implementasinya sangat baik g.
Nilai 0,4 sampai dengan 1,2 : Implementasinya baik
h. Nilai -0,4 sampai dengan 0,4
: Implementasinya biasa saja netral i.
Nilai -1,2 sampai dengan -0,4 : Implementasinya buruk
j. Nilai -2 sampai dengan -1,2
: Implementasinya sangat buruk
5.3.1 Sosialisasi program