47
3. Toponimi nama daerah yang berarti sama dengan nama sungai Candrabhaga yang ada di India
4. Selisih tahun Saka dan Masehi 5. Bukti kejayaan agama Buddha di Indonesia abad ke-7 M
6. Sikap tangan Buddha yang diartikan menolak bahaya 7. Bagian dari candi sebagai tempat menyimpan abu jenazah raja
8. Arca hindu yang dianggap sebagai dewa ilmu pengetahuan 9. Nama tokoh yang dianggap sebagai pendiri kerajaan Majapahit
10. Candi Hindu peninggalan akhir Majapahit di daerah Jawa Tengah Kartu:
No. A
B C
1. Brahmana
Ksatria Waisya
2. Tamra
Tamlang Logam
3. Bekasi
Citarum Bogor
4. 78
42 48
5. Sriwijaya
Mataram Kuno Majapahit
6. Abhaya mudra
Dharma cakra mudra Mudra
7. Peripih
Lingga yoni Bilik candi
8. Ganesha
Durgamahisasuramardhini Agastya
9. Raden wijaya
Kertanegara Hayam Wuruk
10. Candi sukuh
Candi Bajang ratu Candi Penataran
d. Masing-masing kelompok menempelkan jawaban pada papan satu soal satu jawaban
e. Melakukan cek jawaban satu persatu sambil memberikan keterangan materi f.
Diskusikanlah dengan mengangkat satu tema yang berlainan yang dianggap sebagai materi problematik
g. Presentasikan dan buatlah kesimpulan
F. RANGKUMAN
Agama Hindu sebenarnya merupakan lanjutan dari perkembangan agama Weda yang berdasarkan paham Brahmanisme dan menurut beberapa ahli bisa
jadi juga terdapat unsur perpaduan antara agama Weda dengan Buddhisme dan Jainisme, bahkan mungkin Yunani dan Persia. Ciri pertama agama ini adalah
kepercayaan terhadap sistem kedewataan, dimana terjadi pergeseran dari dewa
48
tunggal pada masa Weda menjadi sebuah hierarki kedewataan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
Agama Buddha diperkenalkan oleh Siddarta Gautama. Inti ajaran ini adalah kepercayaan terhadap dharmma atau ajaran Buddha, sangha atau kekuasaan
biara dan Sang Buddha itu sendiri. Dalam perkembangannya di Indonesia, muncul pergeseran konsep
kekuasaan dan politik dari para penguasa lokal Indonesia. Model kesukuan dan hidup berkelompok kemudian berkembang menjadi konsep kemaharajaan
dengan segala aturan dan keyakinan yang melekat padanya. Pengaruh Hindu dan Buddha ini kemudian diimbangi dengan berbagai peninggalan yang bercorak
kebudayaan tersebut.
G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Setelah kegiatan pembelajaran, Bapak Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
1. Apa yang BapakIbu pahami setelah mempelajari materi Kebudayaan Hindu- Buddha di Indonesia?
2. Makna penting apa yang BapakIbu peroleh setelah mempelajari materi Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia?
3. Apa manfaat materi Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia terhadap tugas BapakIbu disekolah?
4. Setelah BapakIbu mempelajari modul diatas, apakah yang akan BapakIbu lakukan terhadap ketersediaan sumber dan media yang berhubungan
dengan materi Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia di sekolahmadrasah ditempat BapakIbu bertugas?
49
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul PKB ini, peserta diharapkan mampu mendeskripsikan pergerakan nasional Indonesia, latar belakang timbulnya
pergerakan nasional
dan perkembangan
organisasi-organisasi pergerakan nasional.
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Setelah mengikuti diklat PKB, peserta dapat: 1. Menganalisis faktor-faktor penyebab munculnya Pergerakan Nasional
di Indonesia 2. Membedakan sifat perjuangan organisasi-organisasi pada masa
pergerakan nasional 3. Membandingkan perjuangan bangsa Indonesia sebelun dan sesudah
1908 4. Membuat peta konsep sederhana yang dapat menjelaskan dengan
mudah materi pergerakan nasional ini bagi siswa SMASMK
C. URAIAN MATERI
1.
Latar Belakang Lahirnya Pergerakan Nasional
Pergerakan kebangsaan Indonesia atau lebih dikenal dengan pergerakan nasional merupakan suatu gejala sejarah tersendiri di
Indonesia. Dalam artian, zaman ini menjadi sebuah penanda bahwa bangsa Indonesia memasuki sebuah babak baru dalam perjalanan
sejarahnya. Pergerakan nasional dilatarbelakangi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.
1.1 Faktor Internal
1.1.1 Sejarah masa lampau yang gemilang Sebelum kedatangan bangsa Barat, kita sebagai bangsa telah mampu
mengatur diri sendiri, memiliki kedaulatan atas wilayah di mana kita