83
D. Berbagai Kelonggaran Pelaksanaan Tugas Fungsi Perwakilan Konsuler
Tugas dan fungsi konsuler yang sangat variatif dan luas memungkinkan diberikan berbagai kelonggaran dalam hal pelaksanaannya pada keadaan-keadaan
tertentu. Kelonggaran yang dimaksud berkenaan dengan diperbolehkannya perwakilan konsuler melaksanakan fungsi diplomatik dan dapat melaksanakan
fungsi kekonsulerannya di luar wilayah yang ditentukan. Mengenai pelaksanaan fungsi diplomatik oleh perwakilan konsuler diatur di
dalam Pasal 17 Konvensi Wina 1963 sebagai berikut: 1
In a State where the sending State has no diplomatic mission and is not represented by a diplomatic mission of a third State, a consular officer
may, with the consent of the receiving State, and without affecting his consular status, be authorized to perform diplomatic acts. The
performance of such acts by a consular officer shall not confer upon him any right to claim diplomatic privileges and immunities.
2 A consular officer may, after notification addressed to the receiving State,
act as representative of the sending State to any intergovernmental organization. When so acting, he shall be entitled to enjoy any privileges
and immunities accorded to such a representative by customary international law or by international agreements; however, in respect of
the performance by him of any consular function, he shall not be entitled to any greater immunity from jurisdiction than that to which a consular
officer is entitled under the present Convention.
Apabila negara pengirim tidak mempunyai perwakilan diplomatik dan tidak diwakili oleh perwakilan diplomatik negara ketiga, pejabat Konsuler tanpa
mempengaruhi status kekonsulerannya, dibolehkan untuk melaksanakan tugas- tugas diplomatik dengan persetujuan negara penerima. Meskipun demikian,
pelaksanaan tugas-tugas diplomatik oleh pejabat Konsuler tidak menjadikan pejabat Konsuler tesebut berhak atas kekebalan dan keistimewaan diplomatik.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
84
Pejabat Konsuler boleh bertindak sebagai perwakilan negara penerima untuk organisasi internasional. Dalam hal demikian pejabat tersebut berhak menikmati
kekebalan dan keistimewaan yang diberikan kepada wakil organisasi internasional oleh kebiasaan internasional atau perjanjian internasional. Akan tetapi,dalam hal
pelaksanaan fungsi-fungsi konsuler oleh pejabat tersebut, ia tidak mendapatkan kekebalan lebih dari yang terdapat di dalam konvensi ini.
Tugas dan fungsi konsuler dilaksanakan oleh perwakilan konsuler dalam suatu wilayah tertentu yang telah ditetapkan dan disepakati oleh kedua negara
yang bersangkutan. Tetapi dalam keadaan-keadaan khusus, pejabat konsuler boleh melaksanakan fungsinya di luar daerah yang telah ditetapkan, tentu saja apabila
pelaksanaan tersebut disetujui oleh negara penerima. Keadaan-keadaan khusus yang dimaksud misalnya apabila kantor konsuler yang berwenang mengurus
fungsi kekonsuleran di wilayah tersebut ditutup sementara atau selamanya oleh negara pengirim. Mengenai hal ini diatur dalam Pasal 6 Konvensi Wina 1963
yang menyatakan, “A consular officer may, in special circumstances, with the
consent of the receiving State, exercise his functions outside his consular district
.” Adanya keterlibatan negara ketiga dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
konsuler terdapat dalam Pasal 7 dan Pasal 8 Konvensi Wina 1963. Dimana dinyatakan bahwa negara pengirim boleh mempercayakan pelaksanaan fungsi
konsuler di negara penerima pada kantor perwakilan konsuler di negara lain yang berkedudukan di luar negara penerima , setelah negara pengirim memberitahukan
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
85
hal tersebut kepada negara-negara yang bersangkutan dan tidak ada keberatan dari negara-negara tersebut.
Keadaan ini terjadi biasanya bila antara negara penerima dan negara pengirim tidak menjalin hubungan diplomatik dan sama sekali tidak membuka
perwakilan konsuler atau karena perwakilan-perwakilan diplomatik dan konsuler negara pengirim di negara penerima ditutup baik sementara maupun selamanya.
67
Sesuai dengan ketentuan Pasal 7 konvensi; “The sending State may, after notifying
the States concerned, entrust a consular post established in a particular State with the exercise of consular functions in another State, unless there is express
objection by one of the States concerned. ”
Sedangkan menurut Pasal 8 Konvensi Wina 1963, suatu kantor konsuler negara pengirim boleh melaksanakan fungsi kekonsuleran negara ketiga di negara
penerima, dengan syarat negara penerima diberitahu mengenai hal tersebut secara layak dan negara penerima tidak menyatakan keberatannya. Hal ini dapat terjadi
karena negara ketiga yang diwakili tidak mempunyai perwakilan diplomatik dan konsuler di negara penerima. Seperti pernyataan Pasal 8,
“Upon appropriate notification to the receiving State, a consular post of the sending State may,unless
the receiving State objects, exercise consular functions in the receiving State on behalf of a third State.”
E. Tugas Fungsi Konsul Kehormatan Jerman di Medan dalam Hubungan Konsuler