59
2. Pengangkatan Konsul Kehormatan Jerman di Medan
Mengenai pengangkatan Konsul Kehormatan Jerman di Medan, mengacu pada Pasal 10 Konvensi Wina 1963. Dimana hal-hal yang utama yaitu mengenai
pengangkatan Konsul Kehormatan oleh negara pengirim dan pengakuan terhadap Konsul Kehormatan tersebut oleh negara penerima. Meskipun tetap tunduk
kepada ketentuan Konvensi Wina 1963, formalitas mengenai pengangkatan dan pengakuan tersebut ditentukan oleh hukum,peraturan-peraturan,dan kebiasaan dari
negara pengirim maupun negara penerima. Biasanya terdapat semacam perjanjian antara kedua negara yang mengatur formalitas tersebut. Namun antara Indonesia
dan Jerman sampai saat ini belum ada membuat perjanjian yang mengatur formalitas pengangkatan dan pemberian pengakuan bagi konsul-konsul kedua
negara. Oleh karena itu, dapat dianggap bahwa pengangkatan Konsul Kehormatan
Jerman berdasarkan hukum Jerman dan pemberian pengakuan terhadap Konsul Kehormatan Jerman oleh pemerintah Indonesia berdasarkan hukum Indonesia.
Termasuk siapa yang berwenang mengangkat Konsul Kehormatan di Jerman dan siapa yang berwenang memberikan pengakuan kepada Konsul Kehormatan di
Indonesia serta prosedurnya menurut hukum negara masing-masing yang tidak melenceng dari ketentuan Konvensi Wina 1963.
Menurut Gesetz über die Konsularbeamten, ihre Aufgaben und Befugnisse Undang-Undang tentang Pejabat Konsuler,Fungsi-fungsi dan Kewenangannya
disingkat Konsulargesetz atau Undang-Undang Konsuler, Pasal 21 mengenai pengangkatan Konsul Kehormatan menyatakan sebagai berikut;
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
60
1 Zu Honorarkonsularbeamten können sowohl Deutsche wie
Ausländer ernannt werden. 2
Vor der Ernennung zum Honorarkonsularbeamten ist insbesondere zu prüfen, ob der Bewerber nach seiner Persönlichkeit, seiner
beruflichen Erfahrung, seiner Stellung im Empfangsstaat, seiner Vertrautheit mit den Verhältnissen in dem für ihn vorgesehenen
Konsularbezirk und seinen Sprachkenntnissen für das Amt geeignet erscheint.
Wird ein Ausländer ernannt, so hat er folgendes Gelöbnis zu leisten: Ich gelobe, meine Amtspflichten als Honorarkonsularbeamter der
Bundesrepublik Deutschland nach den für mein Amt maßgebenden Gesetzen und Weisungen treu und gewissenhaft zu erfüllen.
55
Warga negara Jerman maupun warga negara asing boleh diangkat menjadi Pejabat Konsul Kehormatan Pasal 21 ayat 1. Sebelum diangkat menjadi
Pejabat Konsul Kehormatan,harus diteliti dengan seksama apakah kepribadian calon,
pengalaman profesionalnya,
kedudukannya di
negara penerima,
keakrabannya dengan daerah-daerah konsuler yang ditentukan, dan kemampuan bahasanya membuatnya pantas untuk menerima jabatan tersebut. Dan apabila
yang diangkat adalah orang asing,ia harus mengucapkan janji sebagai berikut: “Saya berjanji untuk melaksanakan tugas-tugas resmi saya sebagai Pejabat
Konsul Kehormatan Republik Federal Jerman dengan setia dan sungguh-sungguh menurut hukum dan petunjuk-petunjuk yang berlaku bagi jabatan
saya”. Mengenai
sistematik pengangkatannya
menjadi Pejabat
Konsul Kehormatan, Liliek Darmadi,Dipl.Ing.,MM menerangkan bahwa ada lima orang
yang direkomendasikan Kedubes Jerman, terdiri dari dua warga negara Jerman dan tiga warga negara Indonesia termasuk beliau yang diundang untuk melewati
tes di Jerman. Tes ini sesuai dengan Pasal 21 ayat 2 Konsulargesetz, bahwa
55
Konsulargesetz ini diperoleh dari http:www.gesetze-im internet.debundesrechtkonsggesamt.pdf diakses tanggal 14 April 2013
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
61
seorang calon Pejabat Konsul Kehormatan harus benar-benar pantas untuk menerima
jabatan tersebut
dengan memperhatikan
berbagai hal,seperti
kepribadian, kemampuan
bahasa, kedudukannya di negara penerima,dsb.
Kemudian dua warga negara Jerman gugur dalam tes, dan tinggal tiga orang warga negara Indonesia hingga akhirnya beliaulah yang terpilih sebagai Pejabat
Konsul Kehormatan Jerman. Selanjutnya,
Kementerian Luar
Negeri Jerman
mengeluarkan surat
pengangkatan Liliek Darmadi,Dipl.Ing.,MM sebagai Pejabat Konsul Kehormatan Jerman dan Presiden Jerman mengeluarkan komisi konsuler untuk dikirimkan ke
pemerintah Indonesia melalui saluran diplomatik. Yaitu dalam bentuk Nota Kedutaan Besar No. 5362009 tanggal 2 Juli 2009 dan dikirimkan ke Kementerian
Luar Negeri Indonesia. Kemenlu Indonesia kemudian mengeluarkan persetujuan dalam bentuk pengakuan sementara exequatur sementara. Sebelum keluar
exequatur, Presiden Indonesia mengirimkan Badan Intelijen Negara BIN untuk memberikan rekomendasi kepada Presiden, hal ini memang termasuk tugas BIN
yaitu mendeteksi dan mengidentifikasi perkembangan situasi bidang luar negeri
56
dan membuat rekomendasi berkaitan dengan orang danatau lembaga asing.
57
Setelah itu Presiden mengeluarkan exequatur untuk Konsul Kehormatan Jerman.
58
Mengenai dasar hukum tentang siapa yang berwenang mengangkat Konsul Kehormatan di Jerman, dapat dilihat dari Pasal 20 Konsulargesetz,sebagai berikut;
“Honorarkonsularbeamte sind Ehrenbeamte im Sinne des Beamtenrechts, die mit der Wahrnehmung konsularischer Aufgaben beauftragt sind.
”
56
Pasal 12 poin b Peraturan Presiden No. 34 Tahun 2010 tentang Badan Intelijen Negara.
57
Pasal 29 poin d Undang-Undang No. 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara.
58
Liliek Darmadi,Wawancara,loc.cit.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
62
Pasal 20 tersebut menyatakan bahwa Pejabat Konsul Kehormatan adalah pejabat kehormatan seperti yang dimaksud dalam undang-undang tentang pejabat,
yang dipercaya
untuk melaksanakan
fungsi-fungsi kekonsuleran.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pejabat kehormatan dan siapa yang
berwenang mengangkatnya maka merujuk pada Gesetz zur Regelung des Statusrechts der Beamtinnen und Beamten in den Ländern Beamtenstatusgesetz
yaitu Undang-Undang tentang Status Hukum Pejabat-Pejabat Negara disingkat Undang-Undang Status Pejabat dan Bundesbeamtengesetz BBG yaitu Undang-
Undang Pejabat Federal. Beamtenstatusgesetz Pasal 5 ayat 1 dan ayat 2 menyatakan sebagai
berikut; 1
Als Ehrenbeamtin oder Ehrenbeamter kann berufen werden, wer Aufgaben im Sinne des § 3 Abs. 2 unentgeltlich wahrnehmen soll.
2 Die Rechtsverhältnisse der Ehrenbeamtinnen und Ehrenbeamten können
durch Landesrecht abweichend von den für Beamtinnen und Beamte allgemein geltenden Vorschriften geregelt werden, soweit es deren
besondere Rechtsstellung erfordert.
Seseorang dapat diangkat sebagai Pejabat Kehormatan untuk melaksanakan fungsi-fungsi yang terdapat dalam Pasal 3 ayat 2 tanpa dibayar. Fungsi-fungsi
tersebut yaitu yang berkaitan dengan tugas-tugas negara. Status hukum Pejabat Kehormatan dapat diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku umum bagi
pejabat-pejabat sepanjang tidak ditentukan lain oleh hukum. Oleh karena itu mengenai yang berwenang untuk mengangkat Pejabat Kehormatan dapat dilihat
dari Pasal 12 ayat 1 Bundesbeamtengesetz, yaitu; “Die Bundespräsidentin oder
der Bundespräsident oder eine von ihr oder ihm bestimmte Stelle ernennt die Beamtinnen und Beamten, soweit gesetzlich nichts anderes bestimmt ist.
”
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
63
Presiden atau badan khusus yang ditunjuk oleh Presiden, mengangkat pejabat-pejabat kecuali ditentukan lain oleh undang-undang. Namun dalam hal
pengangkatan Pejabat-pejabat Konsul Kehormatan, Presiden Jerman juga memberikan wewenang kepada Menteri Luar Negeri untuk hal tersebut. Hal ini
diatur dalam Anordnung des Bundespräsidenten über die Ernennung und Entlassung der Beamtinnen, Beamten, Richterinnen und Richter des Bundes
Peraturan Presiden tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pejabat-Pejabat dan Hakim Hakim Federal Pasal 1 ayat 1 sebagai berikut;
“Ich übertrage die Ausübung des Rechtes zur Ernennung und Entlassung aller Bundesbeamtinnen und Bundesbeamten. Die Ausübung des Rechtes zur
Ernennung und Entlassung der deutschen Honorarkonsularbeamtinnen und Honorarkonsularbeamten übertrage ich der Bundesministerin oder dem
Bundesminister des Auswärtigen.
” Sedangkan Pasal 2 menyatakan kecuali untuk hal-hal tertentu wewenang
pengangkatan tetap berada pada Presiden; “Für besondere Fälle behalte ich mir die Ernennung und Entlassung der in Artikel 1 Abs. 1 genannten Beamtinnen,
Beamten, Richterinnen und Richter des Bundes vor. ”
Pemberian pengakuan terhadap Konsul Kehormatan Jerman yaitu berupa pemberian exequatur oleh pemerintah Indonesia. Mengenai siapa yang berhak
mengeluarkan exequatur bagi Konsul Kehormatan, diatur dalam Undang-Undang No. 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri Pasal 38 ayat 2 yaitu
59
; “
Presiden menerima Surat Tauliah seorang Konsul Jenderal Kehormatan atau Konsul Kehormatan asing yang bertugas di Indonesia serta mengeluarkan eksekuatur.
”
59
Surat Tauliah memiliki arti yang sama dengan Komisi Konsuler atau Letter of Comission.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
64
3. Hal-hal Operasional dalam Hubungan Konsuler Oleh Konsul Kehormatan Jerman di Medan