Persaman Diferensial LANDASAN TEORI
                                                                                16
= +
+ + … +
+ diasumsikan  bahwa  untuk  semua  fungsi  didefinisikan  oleh
, = , , , … , , = , , , … ,   dan
= , , , … . , , kontinu  di  interval .  Jika
= , dengan  = , , , … ,   untuk  setiap  t  maka Sistem  2.8  disebut  sistem  persamaan  diferensial  linear  homogen.
Sedangkan  jika ≠    maka  Sistem  2.8  disebut  sistem  persamaan
diferensial linear nonhomogen Ross, 2010: 505-506. Selanjutnya Sistem 2.8 dapat dinyatakan menjadi,
̇ = � + 2.9
dengan merupakan variabel tak bebas dan A adalah matriks ukuran
n x n. Matriks A dengan , = , , , … , , = , , , … ,  dan
adalah matriks n x 1 dalam fungsi t. Sehingga dapat dinyatakan,
̇ = [ …
… ⋱
… ] [ ] + [
]
Jika  pada  Sistem  2.9  didefinisikan =  dan  ̇ =  dimana vektor
, = , , , … . ,
�
dan , , , … . ,       maka
diperoleh sistem persamaan diferensial linear homogen, ̇ = �                                                             .
dengan A adalah matriks berukuran n x n.
17
Contoh 2.5 Diberikan sistem persamaan diferensial linear sebagai berikut,
= −
+ = −
+ −
. = − + −
Sistem  Persamaan  diferensial  2.11  merupakan  persamaan  diferensial linear homogen.
                