Media dan Konstruksi Realitas

16 peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain, atau orang yang satu dengan yang lain.

2.1.2. Media dan Konstruksi Realitas

Dalam pandangan konstruksionis, media dilihat bukanlah sekedar saluran yang bebas, ia juga subyek yang mengkonstruksikan realitas, lengkap dengan pandangan, bias, dan pemihakannya. Media bukan hanya memilih peristiwa dan menentukan sumber berita, melainkan juga berperan dalam mendefinisikan aktor dan peristiwa, lewat bahasa, lewat pemberitaan pula, media dapat membingkai dengan bingkai tertentu yang pada akhirnya menentukan bagaimana khalayak harus melihat dan memahami peristiwa dalam kacamata tertentu Eriyanto, 2004: 24. Isi media merupakan hasil para pekerja dalam mengkonstruksi berbagai realitas yang dipilihnya untuk dijadikan sebagai sebuah berita, diantaranya realitas politik. Disebabkan sifat dan faktanya bahwa pekerja media massa adalah menceritakan peristiwa-peristiwa, maka dapat dikatakan bahwa seluruh isi media adalah realitas yang dikonstruksi Constructed Reality. Pembuatan berita di media pada dasarnya tak lebih dari penyusunan realitas-realitas hingga membentuk sebuah cerita Tuchman dalam Sobur, 2001: 83. Isi media pada hakikatnya adalah hasil konstruksi realitas dengan menggunakan bahwa sebagai perangkatnya. Sedangkan bahasa bukan hanya sebagai alat realitas, namun juga menentukan relief seperti apa yang diciptakan oleh bahasa tentang realitas. Akibatnya media massa memiliki 17 peluang yang sangat besar untuk mempengaruhi gambar yang dihasilkan dari realitas yang dikonstruksikannya Sobur, 2001: 88. Setiap upaya “menceritakan” sebuah, peristiwa, keadaan, benda, atau apapun, pada hakikatnya adalah usaha mengkonstruksikan realitas. Begitu pula dengan profesi wartawan. Pekerjaan utama wartawan adalah mengisahkan hasil reportasenya kepada khalayak. Dengan demikian mereka selalu terlibat dengan usaha-usaha mengkonstruksikan realitas, yakni menyusun fakta yang dikumpulkannya ke dalam suatu bentuk laporan jurnalistik berupa berita News, karangan khas Feature, atau gabungan keduanya News Feature. Dengan demikian berita pada dasarnya adalah realitas yang telah dikonstruksikan Constructed Reality. Sobur, 2001: 88. Penggunaan bahwa tertentu jelas berimplikasi terhadap kemunculan makna tertentu. Pilihan kata dan cara penyajian suatu realitas turut menentukan bentuk konstruksi realitas yang sekaligus menentukan makna yang muncul darinya. Bahkan menurut Hamad dalam Sobur 2001: 90 bahwa bukan cuma mampu mencerminkan realitas, tetapi sekaligus menciptakan realitas. Dalam rekonstruksi realitas, bahasa dapat dikatakan sebagai unsur utama. Ia merupakan instrumen pokok untuk menceritakan realitas. Sehingga dapat dikatakan bahwa bahasa adalah alat konseptualisasi dan alat narasi media Sobur, 2001:91. 18

2.1.3. Representasi

Dokumen yang terkait

PENYIMPANGAN PRAGMATIK KARTUN OPINI DALAM BUKU “DARI PRESIDEN KE PRESIDEN” KARUT MARUT EKONOMI HARIAN & MINGGUAN KONTAN (2009) KARYA BENNY RACHMADI.

0 1 13

Karut Marut Jatinangor.

0 0 3

Karut-Marut Pemilu 2009.

0 0 2

PEMAKNAAN KARIKATUR VERSI “KOMODO” ( Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Versi “Komodo” Dalam Majalah Tempo Edisi 13 November 2011).

2 10 79

Representasi “Kredibilitas Penegak Hukum” di Indonesia pada Karikatur Majalah Tempo Edisi 09-15 Agustus 2010 (Studi Semiotik Representasi “Kredibilitas Penegak Hukum” di Indonesia pada Karikatur Iklan Layanan Masyarakat Majalah Tempo Edisi 09-15 Agustus 2

0 0 119

”PEMAKNAAN KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI PADA HARIAN KOMPAS”(Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur Dalam Rubrik Opini Pada Harian Kompas Edisi 4 November 2009)”.

0 6 78

Representasi Karikatur “Karut Marut Hukum dan Peradilan Di Indonesia”( Studi Semiotik Representasi Karikatur “ Karut Marut Hukum dan Peradilan di Indonesia “ Dalam Harian Kompas Edisi 21 November 2009 )

0 0 21

Representasi “Kredibilitas Penegak Hukum” di Indonesia pada Karikatur Majalah Tempo Edisi 09-15 Agustus 2010 (Studi Semiotik Representasi “Kredibilitas Penegak Hukum” di Indonesia pada Karikatur Iklan Layanan Masyarakat Majalah Tempo Edisi 09-15 Agustus 2

0 0 31

PEMAKNAAN KARIKATUR VERSI “KOMODO” ( Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Versi “Komodo” Dalam Majalah Tempo Edisi 13 November 2011)

0 0 21

PEMAKNAAN KARIKATUR VERSI “KOMODO” ( Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Versi “Komodo” Dalam Majalah Tempo Edisi 13 November 2011)

0 0 58