Indeks Representasi Karikatur “Karut Marut Hukum dan Peradilan Di Indonesia”( Studi Semiotik Representasi Karikatur “ Karut Marut Hukum dan Peradilan di Indonesia “ Dalam Harian Kompas Edisi 21 November 2009 ).

59 pembuat karikatur untuk mengkritisi kinerja pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat ini. Hal tersebut sangat penting dilakukan mengingat pers merupakan lembaga independen yang murni dan tanpa campur tangan dari pihak pemerintah, memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada masyarakat mengenai kondisi pemerintahan saat ini khususnya di bidang hukum dan peradilan. Karut marutnya hukum dan peradilan di Indonesia saat ini, salah satu faktor penyebabnya adalah tidak adanya suatu lembaga atau institusi yang murni menyampaikan aspirasi masyarakat. Saat ini banyak sekali dijumpai kasus yang sudah ditunggangi oleh berbagai pihak sehingga dalam penyelesaian kasusnya tidak sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku dan banyak sekali terjadi praktek korupsi dan penyuapan sehingga hukum tidak dapat ditegakkan dengan seadil-adilnya. Impian masyarakat untuk dapat hidup di negara yang menjunjung tinggi keadilan dan hukum yang sebenar-benarnya nampaknya akan menjadi impian selamanya, karena dalam pelaksanannya hal tersebut merupakan upaya yang sulit seperti aktivitas mencuci yang dilakukan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai simbol membersihkan hukum dan peradilan Indonesia saat ini.

2. Indeks

Indeks merupakan tanda yang hadir secara asosiatif akibat adanya suatu hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat 60 kausal hubungan sebab-akibat, atau tanda yang secara alamiah mengacu pada kenyataan atau tanda sebagai bukti. Pada corpus ini ditunjukkan dengan adalah adalah teks hukum peradilan, teks goverment, teks supaya clean ganti air yang bersih pak dan gesture. Teks Hukum Peradilan. Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Kamisa, 2007, hukum adalah peraturan yang dibuat dan disepakati baik secara tertulis maupun tidak tertulis, peraturan, undang-undang yang mengikat perilaku setiap masyarakat tertentu. Sedangkan peradilan adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan perkara pengadilan. Teks hukum dan peradilan yang terdapat pada gambar bak cucian dalam karikatur tersebut menunjukkan bahwa tujuan yang ingin dicapai oleh ikon yaitu Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah membersihkan pemerintahannya khususnya di bidang hukum dan peradilan. Gambaran hukum dan peradilan yang berjalan dengan baik di berbagai institusi peradilan di Indonesia saat ini, masih sebuah harapan. Harapan akan terwujudnya pemerintahan yang good governance dan terlaksananya pemberantasan korupsi sebagaimana disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bahkan harapan rakyat Indonesia, sampai hari ini tampaknya masih sia-sia. Oleh sebab itu dengan terbongkarnya tuduhan kriminalisasi terhadap KPK, mengindikasikan bahwa sebagian dari para penegak hukum di Indonesia merupakan sosok yang tidak berkarakter dan tidak 61 berjati diri serta tidak berakhlaq mulia. Dari sisi hukum, seharusnya para penegak hukum itu konsekuen dan memiliki komitmen bahwa tak seorang pun berada di atas hukum. Negara hukum wajib melayani secara rata dan sama seluruh rakyatnya. Dalam aturan hukum harusnya yakin bahwa hak atas persamaan di depan hukum atau perlindungan yang sama oleh hukum, merupakan landasan pokok bagi masyarakat yang adil dan demokratis di manapun. Kaya atau miskin, mayoritas etnik atau minoritas agama, sekutu politik negara atau lawan, semua berhak atas perlindungan yang sama di hadapan hukum. Terlihat sekali betapa kuatnya intervensi kekuatan modal dari luar lembaga penegak hukum untuk memperlemah dan memecah-belah penegakan serta supremasi hukum itu. Karena itu, adalah wajar jika banyak yang berunjuk rasa atas tindakan tersebut dan tidak bisa menerima kejadian tersebut. Teks Goverment. Goverment dalam bahasa Indonesia berarti Pemerintahan yaitu organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan hukum serta undang-undang di wilayah tertentu. Pemerintahan dapat difahami melalui dua pengertian: di satu pihak dalam arti fungsi pemerintahankegiatan memerintah, di lain pihak dalam arti organisasi pemerintahan kumpulan dari kesatuan- kesatuan pemerintahan. Fungsi dari pemerintahan itu dapat ditentukan sedikit banyak dengan menempatkannya dalam hubungan dengan fungsi perundang-undangan dan peradilan. Pemerintahan sebagai 62 kumpulan dari kesatuan-kesatuan pemerintahan terdiri dari 1 Pribadi dan dewan-dewan yang ditugaskan untuk melaksanakan wewenang yang bersifat hukum publik badan-badan pemerintahan. 2 Badan-badan hukum menurut hukum perdata yang sesuai dan berdasarkan hukum telah didirikan dan oleh karena itu harus dianggap sebagai termasuk dalam pihak pemerintah jawatan umum Hadjon, 2004:10. Teks Goverment dalam karikatur tersebut bisa diartikan bahwa Negara Republik Indonesia memiliki pemerintahan yang diharapkan dapat berjalan dengan benar dan bersih dari segala macam penyelewengan. harus mempunyai kekuasaan yang jelas dalam memelihara ketertiban dan menghukum para pelaku tindak pidana, dan aturan serta prosedur yang digunakan pun harus terbuka dan jelas, tidak rahasia, sewenang-wenang bahkan tunduk pada manipulasi bisnis untuk memperkaya diri. Tidak seorangpun boleh ditahan tanpa tuduhan yang jelas dan tertulis, dan merinci tuduhan pelanggaran tersebut; yaitu tuduhan yang jelas, bukan tuduhan rekaan, atau rekayasa untuk memenuhi selera atau kepentingan suatu kelompok, perorangan bahkan negara sekalipun. Setiap orang berhak mengetahui hakikat sebenarnya dari tuduhan itu. Mereka juga harus dilepaskan, jika didapati bahwa tuduhan itu tanpa dasar hukum yang jelas yang mengindikasikan penahanannya tidak sah. 63 Pihak wewenang wajib mengabulkan permohonan dengan jaminan, atau pembebasan bersyarat kepada tertuduh, sambil menunggu pengadilan jika kecil kemungkinannya bagi tertuduh untuk melarikan diri atau melakukan kejahatan lain. Itulah sebabnya maka masyarakat menyesalkan adanya tuduhan polisi yang berubah-ubah, dari semula penyalahgunaan wewenang, penyuapan, kemudian berubah menjadi pemerasan. Ketidak-konsistensi ini menunjukkan tanda-tanda bahwa ada rekayasa, dan pemahaman rekayasa itu berkembang liar. Sehingga pemerintah seakan – akan hanya melindungi orang kalangan atas yang memang kebanyakan sudah melakukan kesalahan akan tetapi dengan banyaknya koneksi dengan pihak-pihak yang berwenang keadilan serasa tidak pernah berharga di negeri ini. Teks Supaya Clean Ganti Air Yang Bersih Pak. Dalam karikatur ini, makna kata clean secara denotatif berarti bersih artinya tidak kotor, bebas dari kotoran, tidak tercampur dengan bendassuatu yang lain; tidak bernoda; tulus ikhlas hati yang bersih; tidak tercela. Secara konotatif, bersih mengacu pada sistem pemerintahan yang bersih dari segala macam penyelewengan. Dalam hal ini sistem pemerintahan yang disoroti adalah bidang hukum dan peradilan yang diharapkan dapat bersih dari segala praktek penyelewengan ataupun mafia peradilan serta dilaksanakan dengan benar mengacu pada undang-undang hukum yang berlaku. 64 Makna kalimat ”supaya clean ganti air yang bersih” dalam karikatur tersebut secara denotatif mengacu pada kegiatan mencuci pakaian sehari-hari. Dimana untuk mencuci sebuah pakaian selain diperlukan sabun yang berfungsi untuk menghilangkan noda-noda kotoran juga diperlukan air yang bersih yang berfungsi untuk membilas kotoran-kotoran tersebut. Makna konotatif dari air yang bersih disini adalah sistem pemerintahan yang harus dibersihkan dari orang-orang atau para pejabat yang berkredibilitas serta memiliki mental yang buruk. Dari masa sebelum reformasi hingga saat ini, banyak sekali ditemui berbagai kejahatan atau penyelewengan di berbagai bidang khususnya hukum dan peradilan yang mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit bagi negara. Sebagai contoh, kasus penyuapan terhadap para petinggi negara, kasus mafia peradilan, kasus korupsi di lembaga institusi negara seperti kejaksaan, kehakiman dan sebagainya. Hal yang demikian menjadi petunjuk bagaimana buruknya sistem hukum dan peradilan di negeri ini. Hukum mudah dipermainkan. Lembaga peradilan menjadi alat untuk menindas yang lemah, tetapi sering tidak berdaya ketika berhadapan dengan orang yang kuat, apakah pejabat atau orang-orang kaya. Suap-menyuap dan kolusi menjadi hal biasa di lembaga peradilan, dari tingkat rendah hingga tingkat tinggi. Dalam pelaksanaannya pun, peradilan di negeri ini sering berbelit-belit. Akibatnya, suatu perkara baru bisa selesai diproses di pengadilan 65 setelah memakan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Tidak aneh jika bahkan di Mahkamah Agung kasus-kasus semakin menumpuk tak tertangani. Belum lagi banyaknya kasus yang menguap begitu saja karena banyaknya tangan-tangan yang bermain. Umumnya hal itu terkait dengan kasus-kasus besar yang melibatkan para pejabat dan orang-orang besar, seperti konglomerat. Biasanya kasus-kasus besar tersebut tak jauh-jauh dari kasus korupsi dan suap-menyuap yang sering merugikan rakyat banyak, karena mengakibatkan miliaran bahkan triliunan uang rakyat raib. Hal-hal tersebut hanya salah satu contoh dari sekian banyak bentuk penyelewengan yang dilakukan oleh para pejabat negara, sehingga dapat dibayangkan bagaimana buruknya potret hukum dan peradilan di Indonesia ditambah lagi unsur-unsur orang-orang yang tidak memiliki kredibilitas yang baik di bidangnya. Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh pemerintah khususnya berkaitan dengan kewenangan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono selaku presiden Republik Indonesia adalah mengganti orang-orang atau pejabat-pejabat yang bermasalah dengan orang-orang baru yang berkredibilitas baik, kompeten di bidangnya serta yang utama adalah memiliki mental dan hati yang bersih. Namun yang lebih utama selain mengganti orang-orang atau pelaksananya maka untuk mencapai pemerintahan yang bersih dapat dicapai dengan jalan memperbaiki sistem pemerintahan yang lebih mengakomodasi aspirasi 66 masyarakat, sehingga dalam pelaksanaannya terdapat kontrol juga dari masyarakat. Busa cucian. Secara denotatif busa cucian merupakan penanda bahwa proses pencucian dengan sabun cuci sedang bekerja, busa berfungsi untuk mengangkat noda-noda kotoran yang ada pada bahanpakaian yang sedang dicuci. Semakin banyak busa yang dihasilkan menunjukkan bahwa sabun cuci tersebut berkualitas baik karena berhasil mengangkat noda-noda kotoran dengan baik. Secara konotatif, busa cucian bermakna bahwa dalam upaya membersihkan pemerintahan yang dipimpin Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, semua alat peradilan dan hukum yang ada yakni sistem perundang-undangan telah mampu membersihkan sebagian oknum- oknum yang tidak bertanggung jawab yang membuat karut marut hukum dan peradilan di Indonesia. Dengan diterapkannya sistem perundang-undangan yang baik dan didukung pelaksana yang memiliki mental dan moral yang berkualitas baik maka diharapkan upaya Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memberantas semua mafia peradilan di semua lembaga atau institusi peradilan di Indonesia dapat berjalan dengan lancar. Percikan Air. Secara denotatif, percikan air menunjukkan bahwa dalam proses mencuci atau membilas pakaian-pakaian kotor tersebut ada sebagian air yang keluar dari bak atau wadah pencucian. Hal tersebut disebabkan karena dalam proses membilas diperlukan air 67 dan tenaga yang cukup kuat untuk mampu menghilangkan busa-busa sabun yang melekat dalam pakaian yang sedang dicuci. Secara konotatif, percikan air dalam wadah atau bak cuci tersebut menunjukkan bahwa pada saat proses memberantas mafia peradilan di semua institusi peradilan di Indonesia, ada pihak-pihak yang “terbuang” karena adanya penegakan tersebut. Pihak-pihak tersebut ada yang “positif” artinya mereka berjuang menyuarakan keadilan dan kebenaran di semua penegakan hukum di Indonesia tetapi menjadi tersingkir karena hukum alam yang berlaku di Indonesia saat ini adalah mereka yang memiliki uang, lebih berkuasa dalam menentukan keadilan sedangkan pihak-pihak yang “negatif” artinya mereka yang memang melakukan korupsi dan pelanggaran hukum dan perundang- undangan di Indonesia. Tersingkirnya pihak-pihak tersebut karena pemerintah saat ini sudah sangat serius menegakkan kebenaran dan keadilan di semua institusi hukum dan peradilan di Indonesia. Selain beberapa hal di atas, index dalam karikatur ini adalah Gesture bahasa tubuh. Dalam gambar karikatur tersebut gesture yang ditampilkan oleh ikon utama yaitu Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah ekspresi wajah yang lelah dan capek yang mengindikasikan ketidakmampuan serta keputusasaan untuk melaksanakan sesuatu. Ekspresi wajah lebih pada melihat gerakan wajah daripada wajah sebagai obyek yang statis merupakan indikator yang cukup meyakinkan menenai berbagai sifat manusia seperti 68 kecerdasan, kriminalitas, stabilitas emosional dan bahkan kegilaan. Ekspresi wajah merupakan sarana untuk mendapatkan pemahaman lebih baik terhadap sesuatu yang sedang dikomunikasikan orang lain. Dalam bahasa tubuh, pengekspresian wajah adalah hal penting kedua setelah mata Wainwright, 2007:37-38. Ekspresi wajah dapat digunakan untuk memperkuat pengaruh terhadap pesan verbal. Peran utama ekspresi wajah dalam bahasa tubuh adalah mengekspresikan perasaan. Dalam karikatur ini, gesture tubuh yang ditampilkan ikon presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui ekspresi wajah adalah wajah yang lelah, capek yang ditunjukkan dengan adanya kerutan serta alis yang naik di bagian dahi serta sorot mata yang sayu dan juga kantung mata yang nampak menumpuk. Beberapa ekspresi tersebut mengindikasikan ketidakmampuan serta keputusasaan untuk melaksanakan sesuatu. Dalam hal ini ekspresi lelah dan capek tersebut menunjukkan bentuk kelelahan mengurus negara dengan sistem pemerintahan yang sudah karut marut. Kelelahan tersebut diakibatkan tujuan pemerintahannya untuk membersihkan pemerintahan khususnya di bidang hukum dan peradilan seolah sebuah pekerjaan yang sia-sia karena tetap berada dalam wadah bak cucian yaitu institusi hukum kejaksaan, kehakiman, KPK yang dipenuhi dengan orang-orang yang berkinerja dan kredibilitas buruk air yang kotor dan berwarna hitam. 69

3. Simbol

Dokumen yang terkait

PENYIMPANGAN PRAGMATIK KARTUN OPINI DALAM BUKU “DARI PRESIDEN KE PRESIDEN” KARUT MARUT EKONOMI HARIAN & MINGGUAN KONTAN (2009) KARYA BENNY RACHMADI.

0 1 13

Karut Marut Jatinangor.

0 0 3

Karut-Marut Pemilu 2009.

0 0 2

PEMAKNAAN KARIKATUR VERSI “KOMODO” ( Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Versi “Komodo” Dalam Majalah Tempo Edisi 13 November 2011).

2 10 79

Representasi “Kredibilitas Penegak Hukum” di Indonesia pada Karikatur Majalah Tempo Edisi 09-15 Agustus 2010 (Studi Semiotik Representasi “Kredibilitas Penegak Hukum” di Indonesia pada Karikatur Iklan Layanan Masyarakat Majalah Tempo Edisi 09-15 Agustus 2

0 0 119

”PEMAKNAAN KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI PADA HARIAN KOMPAS”(Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur Dalam Rubrik Opini Pada Harian Kompas Edisi 4 November 2009)”.

0 6 78

Representasi Karikatur “Karut Marut Hukum dan Peradilan Di Indonesia”( Studi Semiotik Representasi Karikatur “ Karut Marut Hukum dan Peradilan di Indonesia “ Dalam Harian Kompas Edisi 21 November 2009 )

0 0 21

Representasi “Kredibilitas Penegak Hukum” di Indonesia pada Karikatur Majalah Tempo Edisi 09-15 Agustus 2010 (Studi Semiotik Representasi “Kredibilitas Penegak Hukum” di Indonesia pada Karikatur Iklan Layanan Masyarakat Majalah Tempo Edisi 09-15 Agustus 2

0 0 31

PEMAKNAAN KARIKATUR VERSI “KOMODO” ( Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Versi “Komodo” Dalam Majalah Tempo Edisi 13 November 2011)

0 0 21

PEMAKNAAN KARIKATUR VERSI “KOMODO” ( Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Versi “Komodo” Dalam Majalah Tempo Edisi 13 November 2011)

0 0 58