38
bertingkat rating scale, adalah gejala-gejala yang akan diobservasi itu di dalam tingkatan-tingkatan yang telah ditentukan. Kelemahan dari observasi
berstruktur ini adalah bahwa pengobservasi sangat terikat dengan daftar yang telah tersusun sehingga ia tidak mungkin mengembangkan observasinya
dengan aspek-aspek lain yang kebetulan terjadi selama observasi berlangsung. Untuk mengatasi kelemahan ini, dapat ditempuh dengan cara kombinasi, yaitu
menggunakan suatu daftar yang terperinci tentang tingkah laku yang diobservasi, yang dilengkapi dengan blanko untuk mencatat tingkah laku
tertentu yang muncul, yang belum terekam dalam daftar. 2
Observasi tak berstruktur, dalam melaksanakan observasi ini pengobservasi tidak menyediakan daftar terlebih dahulu tentang aspek-aspek yang akan
diobservasi. Dalam hal ini pengobservasi mencatat semua tingkah laku yang dianggap penting dalam suatu periode observasi.
2.4.2. Komponen Predisposisi Predisposing
Faktor ini mencakup pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem
nilai yang dianut oleh masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi dan sebagainya. Komponen predisposisi dalam pemanfaatan buku KIA berkaitan dengan
pendidikan ibu, minat membaca, dan persepsi ibu tentang buku KIA.
1. Pendidikan
Pendidikan seseorang memengaruhi cara berfikir dalam menghadapi pekerjaan. De Partie Santis 1996 dikutip oleh Laurenta 2001 dimana dalam
Universitas Sumatera Utara
39
penelitiannya membuktikan bahwa pendidikan adalah salah satu faktor yang memengaruhi pendapatan dan cara kerja seseorang.
Faktor pendidikan adalah salah satu hal yang sangat besar pengaruhnya terhadap peningkatan produktifitas kerja yang dilakukan. Semakin tinggi tingkat
pendidikan maka semakin besar kemungkinan tenaga kerja dapat bekerja dan melaksanakan pekerjaannya Ravianto, 2009.
Semakin tinggi pendidikan makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan
informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan dapat memengaruhi seseorang termasuk juga perilaku
seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk siap berperan serta dalam pembangunan kesehatan. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin
mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangannya sikap
seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti di dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan,
perkembangan atau berubah ke arah yang lebih dewasa, lebih baik dan matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat.
2. Minat Membaca
Menurut Herman Wahadaniah dalam Ratnasari 2011 minat baca adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan
membaca sehingga dapat mengarahkan seseorang untuk membaca dengan
Universitas Sumatera Utara
40
kemauannya sendiri atau dorongan dari luar. Minat membaca juga merupakan perasaan senang seseorang terhadap bacaan karena adanya pemikiran bahwa dengan
membaca itu dapat diperoleh kemanfaatan bagi dirinya. Minat baca merupakan suatu kecenderungan kepemilikan keinginan atau
ketertarikan yang kuat dan disertai usaha-usaha yang terus menerus pada diri seseorang terhadap kegiatan membaca yang dilakukan secara terus menerus dan
diikuti dengan rasa senang tanpa paksaan, atas kemauannya sendiri atau dorongan
dari luar sehingga seseorang tersebut mengerti atau memahami apa yang dibacanya. Sedangkan menurut Harris dan Sipay Mujiati, 2001 mengemukakan bahwa
minat baca dipengaruhi oleh dua golongan, yaitu golongan faktor personal dan golongan institusional. Faktor personal adalah faktor yang berasal dari dalam diri
sendiri meliputi: 1 usia, 2 jenis kelamin, 3 intelegensi, 4 kemampuan membaca, 5 sikap, 6 kebutuhan psikologis. Faktor institusional yaitu faktor yang
berasal dari luar individu itu sendiri yang meliputi: 1 tersedianya buku-buku, 2status sosial ekonomi, 3 pengaruh orang tua, teman sebaya dan guru.
Dari pendapat di atas dapat ditegaskan bahwa minat baca terkandung unsur perhatian, kemauan, dorongan dan rasa senang untuk membaca. Perhatian bisa dilihat
dari perhatiannya terhadap kegiatan membaca, mempunyai kemauan yang tinggi untuk membaca, dorongan dan rasa senang yang timbul dari dalam diri maupun dari
pengaruh orang lain. Semua itu merupakan aktivitas yang dilakukan dengan penuh ketekunan dan cenderung menetap.
Universitas Sumatera Utara
41
3. Persepsi terhadap Buku KIA