17
2.1.2. Persalinan
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal, kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan keluarganya nanti akan
selama sembilan bulan. Ketika persalinan dimulai peranan ibu adalah untuk melahirkan bayinya dan peran petugas kesehatan bidan adalah memantau persalinan
untuk mendeteksi dini adanya komplikasi disamping bersama keluarga memberikan bantuan dan dukungan pada ibu bersalin Depkes RI, 2007.
Persalinan adalah proses membuka dan menepisnya serviks, dan janin turun ke dalam jalan lahir, kelahiran adalah proses di mana janin dan ketuban didorong
keluar melalui jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada masa kehamilan cukup bulan 37-42 minggu, lahir spontan
dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.
Tahapan proses persalinan dibagi dalam 4 empat kala yaitu: a. Kala I: berlangsung sejak timbulnya his yang teratur sampai pembukaan serviks
lengkap serviks berdiameter 10 cm, kala I terbagi dalam: 1 Fase laten: terjadi perubahan serviks menjadi tipis dan mulai membuka dari
0 – 2 cm; pada keadaan normal lamanya tak lebih dari 8 jam. 2 Fase aktif: serviks semakin menipis dan dengan makin sering dan makin
kuatnya his, maka Pembukaan serviks semakin cepat 3 – 10 cm. Kecepatan pembukaan serviks pada keadaan normal sedikitnya 1 cm per jam.
Universitas Sumatera Utara
18
b. Kala II: dimulai bila pembukaan serviks telah lengkap 10 cm, his mendorong bayi untuk keluar. Secara refleks ibu akan mulai menekan ketika his berlangsung
untuk mengeluarkan bayi. Hal ini akan mempercepat lahirnya bayi. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi, kala II berakhir
dengan lahirnya bayi. c. Kala III: dimulai sejak lahir nya bayi sampai lahirnya plasenta, biasanya
berlangsung kurang dari 30 menit. d. Kala IV: dimulai sejak lahirnya plasenta sampai dua jam sesudahnya Depkes RI,
2007. Tujuan asuhan persalinan adalah untuk memberikan asuhan yang memadai
selama persalinan dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih serta aman, dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi. Kebijakan
pelayanan asuhan persalinan. Berdasarkan buku acuan Nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal bahwa kebijakan pelayanan asuhan persalinan adalah sebagai
berikut: a.
Semua persalinan harus dihadiri dan dipantau oleh petugas kesehatan terlatih. b.
Rumah bersalin dan tempat rujukan dengan fasilitas memadai untuk menangani kegawatdaruratan obstetri dan neonatal harus tersedia 24 jam.
c. Obat-obatan esensial, bahan dan perlengkapan harus tersedia bagi seluruh petugas
terlatih.
Universitas Sumatera Utara
19
Rekomendasi kebijakan teknis asuhan persalinan dan kelahiran Menurut buku acuan Nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal ada beberapa kebijakan
teknis asuhan persalinan dan kelahiran yang harus diperhatikan diantaranya: a.
Asuhan Sayang Ibu dan Sayang Bayi harus dimasukkan sebagai bagian dari persalinan bersih dan aman, termasuk hadirnya keluarga atau orang-orang yang
memberi dukungan bagi ibu. b.
Partograf harus dipergunakan untuk memantau persalinan dan berfungsi sebagai suatu catatanrekam medik untuk persalinan.
c. Selama persalinan normal, intervensi hanya dilaksanakan jika benar-benar
dibutuhkan. Prosedur ini hanya dibutuhkan jika ada infeksi atau penyulit. d.
Manajemen aktif kala III, termasuk melakukan penjepitan dan pemotongan tali pusat secara dini, memberikan suntikan oksitoksin IM, melakukan penegangan
tali pusat terkendali PTT dan segera melakukan masase fundus, harus dilakukan pada semua persalinan normal.
e. Penolong persalinan harus tetap tinggal bersama ibu dan bayi setidak-tidaknya 2
jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu sudah dalam keadaan stabil. Fundus harus diperiksa setiap 15 menit selama 1 jam pertama dan setiap 30 menit
pada jam kedua. Masase fundus harus dilakukan sesuai kebutuhan untuk memastikan tonus uterus tetap baik, perdarahan minimal dan pencegahan
perdarahan.
Universitas Sumatera Utara
20
f. Selama 24 jam pertama setelah persalinan, fundus harus sering diperiksa dan di
masase sampai tonus baik. Ibu atau anggota keluarga dapat diajarkan melakukan hal ini.
g. Segera setelah lahir, seluruh tubuh terutama kepala bayi harus segera diselimuti
dan bayi dikeringkan serta dijaga kehangatannya untuk mencegah terjadinya hipotermi.
h. Obat-obaatan esensial, bahan dan perlengkapan harus disediakan oleh petugas dan
keluarga.
2.1.3. Masa Post Partum