Model Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

49 dan kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut. Hasil penelitian Bintang 2008 memperlihatkan bahwa pelayanan petugas kesehatan berpengaruh terhadap pemanfaatan poliklinik di puskesmas, yang mana makin baik pelayanan petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada pasien makin meningkat pemanfaatan poliklinik. Dampak pemberian pelayanan yang dehumanis dan depersonalistis, Headler dalam Lumenta 2009 dalam penelitiannya di Amerika Serikat berkesimpulan bahwa karena pasien lapisan bawah tidak membayar subsidi pemerintah maka para tenaga pelayanan kesehatan dan tenaga medis menganggap dapat memperlakukan pasien sesuka hati dan sebagai akibatnya pasien cenderung akan mengurangi kunjungan dalam memperoleh pelayanan.

2.5. Model Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

Anderson 1974 dalam Notoatmodjo 2010 menggambarkan model sistem kesehatan health system model dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan. Dalam model Anderson ini terdapat 3 kategori utama yaitu karakteristik predisposisi, karakteristik pendukung, karakteristik kebutuhan. 1. Karakteristik predisposisi predisposing characteristics Karakteristik ini digunakan untuk menggambarkan fakta bahwa tiap individu mempunyai kecenderungan untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan yang Universitas Sumatera Utara 50 berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena adanya ciri-ciri individu, yang digolongkan ke dalam 3 kelompok yaitu : a. Ciri-ciri demografi, seperti jenis kelamin dan umur. b. Struktur sosial, seperti tingkat pendidikan, pekerjaan, kesukuan atau ras dan sebagainya. c. Manfaat-manfaat kesehatan, seperti keyakinan bahwa pelayanan kesehatan dapat menolong proses penyembuhan penyakit. Selanjutnya Anderson percaya bahwa: 1 Setiap individu atau orang mempunyai perbedaan karakteristik, mempunyai perbedaan tipe dan frekuensi penyakit, dan mempunyai perbedaan pola penggunaan pelayanan kesehatan. 2 Setiap individu mempunyai perbedaan struktur sosial, mempunyai perbedaan gaya hidup, dan akhirnya mempunyai perbedaan pola penggunaan pelayanan kesehatan. 3 Individu percaya adanya kemanjuran dalam penggunaan pelayanan kesehatan. 2. Karakteristik pendukung enabling characteristics Karakteristik ini mencerminkan bahwa meskipun mempunyai predisposisi untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan, ia tak akan bertindak untuk memanfaatkan- nya, kecuali bila ia mampu memanfaatkannya. Pemanfaatan pelayanan kesehatan yang ada tergantung kepada kemampuan konsumen untuk membayar. Universitas Sumatera Utara 51 3. Karakteristik kebutuhan need characteristics Faktor predisposisi dan faktor yang memungkinkan untuk mencari pengobatan dapat terwujud di dalam tindakan apabila itu dirasakan sebagai kebutuhan. Dengan kata lain kebutuhan merupakan dasar dan stimulus langsung untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan, bilamana tingkat predisposisi dan enabling itu ada. Kebutuhan need di sini dibagi menjadi 2 kategori, dirasa atau perceived subject assessment dan evaluated clinical diagnosis. Secara skematis konsep pemanfaatanpengguna pelayanan kesehatan menurut Anderson digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.1. Model Sistem Kesehatan dari Anderson Menurut Aday 1985, karakteristik populasi ada yang bisa diubah mutable dan ada yang tidak bisa diubah immutable. Komponen Predisposisi Komponen pemungkin Komponen kebutuhan Pemanfaatan pelayanan Susunan Keluarga Struktur sosial Kepercayaan kesehatan Sumber keluarga Sumber Masyarakat SakitPenyakit Respon terhadap sakit Universitas Sumatera Utara 52 1. Karakteristik Predisposisi a. yang dapat diubah : pengetahuan, sikap dan kepercayaan. b. yang tidak dapat diubah : umur, jenis kelamin, besar keluarga, suku, tingkat pendidikan, status pekerjaan. 2. Karateristik Enabling a. yang dapat diubah : tingkat pendapatan, jenis sumber daya penyandang dana, asuransi, fasilitas sarana pelayanan b. yang tidak dapat diubah : lokasi tempat tinggal, lama tinggal. 3. Karakteristik Kebutuhan need. a. yang dapat diubah : kondisi kesehatan b. yang tidak dapat diubah : prosedur pemeriksaan Wibowo 1992 dalam penelitian di Bogor, mengembangkan konsep pemanfaatan pelayanan antenatal, yang bersifat menyeluruh meneliti faktor-faktor pada ibu hamil dengan mengacu kepada konsep dasar dari Anderson. PREDISPOSING ENABLING NEED - Umur ibu - Paritas - Jarak kelahiran - Pendidikan - Pengetahuan - Sikap - Pekerjaan suami - Ekonomi keluarga - Pembayaran - Ongkos - Waktu - Ketersediaan pelayanan - Jarak - Riwayat - Keluhan - Persepsi sehat - Kondisi ibu - Rencana pengobatan - Hb Gambar 2.2. Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Berdasarkan Teori Anderson Sumber: Wibowo 1992 Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Universitas Sumatera Utara 53 Dari penelitiannya disimpulkan bahwa konsep yang disusun dapat digunakan untuk faktor-faktor yang berperan terhadap pelayanan antenatal, yang pada hakekatnya merupakan bentuk pelayanan preventif. Ditemukan 6 enam variabel penentu predictor yang berhubungan secara bermakna terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal. Disamping itu, Wibowo menyimpulkan bahwa terdapat 6 enam faktor baru di bawah komponen Predisposing-Enabling-Need yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal yaitu : a. Faktor akses terhadap pelayanan jarak, tempat, waktu, tipe desa b. Faktor sosial ibu hamil pendidikan, pengetahuan, sikap c. Faktor keadaan ekonomi keluarga belanja keluarga bulan, ongkos total pelayanan dan ketersediaan sarana d. Faktor-faktor reproduksi ibu hamil umur paritas e. Faktor kondisi kesehatan ibu selama hamil keluhan, kesehatan f. Faktor pencarian pengobatan tindakan bila sakit

2.6. Kerangka Teoritis

Dokumen yang terkait

Hubungan Faktor Ibu Dan Pelayanan Kesehatan Dengan Kematian Perinatal Di Kabupaten Pidie Tahun 2008

0 31 99

PRAKTIK PERAWATAN MASA NIFAS DI KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA TERKAIT DENGAN FAKTOR SOSIAL Praktik Perawatan Masa Nifas Di Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara Terkait Dengan Faktor Sosial Budaya.

0 3 21

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS IBU MASA NIFAS DENGAN KUALITAS HIDUP IBU MASA NIFAS DI WILAYAH Hubungan Antara Aktivitas Ibu Masa Nifas Dengan Kualitas Hidup Ibu Masa Nifas Di Wilayah Puskesmas Gemolong II Sragen.

0 3 17

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kepatuhan Minum Obat Penderita Kusta Di Kabupaten Pidie Dan Pidie Jaya Provinsi Aceh Tahun 2015

0 0 20

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kepatuhan Minum Obat Penderita Kusta Di Kabupaten Pidie Dan Pidie Jaya Provinsi Aceh Tahun 2015

0 0 1

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kepatuhan Minum Obat Penderita Kusta Di Kabupaten Pidie Dan Pidie Jaya Provinsi Aceh Tahun 2015

0 0 11

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kepatuhan Minum Obat Penderita Kusta Di Kabupaten Pidie Dan Pidie Jaya Provinsi Aceh Tahun 2015

0 3 46

CAKUPAN SUPLEMENTASI KAPSUL VITAMIN A PADA IBU MASA NIFAS DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI DI INDONESIA ANALISIS DATA RISKESDAS 2010

0 0 10

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN SUAMI TENTANG TANDA BAHAYA PADA MASA KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS DAN NEONATUS DIKABUPATEN GARUT, JAWA BARAT

0 0 12

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA BIDAN DESA TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2014 THESIS By

0 0 17