9
maksimal, sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat, yaitu dari masyarakat untuk masyarakat pasti dapat terwujud dalam pariwisata berkelanjutan itu. Karenanya untuk
mencapai keharmonisan bersama, yaitu keharmonisan antara masyarakat, lingkungan dan hubungan baik dengan wisatawan, pengelolaan sumber daya tersebut didasari juga dengan
filosofi Tri Hita Karana.
Hasil penelitian Kusnadi, Kinseng maupun Sucipta tersebut dapat memberikan wawasan atau pemahaman tersendiri yang bermanfaat dalam
pelaksanaan penelitian ini.
1.4.2. Pemahaman tentang Manajemen
Pengelolaan sumber daya laut identik dengan menyoroti manajemen sumber daya laut itu sendiri. Istilah manajemen diartikan sebagai penggunaan sumber daya
secara efektif untuk mencapai sasaran Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008:870. Manajemen dalam arti tersebut terdiri atas empat bagian, yaitu 1 perencanaan, 2
pelaksanaan, 3 pengawasan, dan 4 evaluasi.
1.4.3. Perencanaan
Mengacu Pasal 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Perencanaan
Pembangunan Nasional, menyatakan bahwa perencanaan pembangunan adalah suatu
proses untuk menentukan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Sejalan dengan itu, Dror dalam
Schoorl,1980:294, mendefinisikan perencanaan sebagai proses dalam penyiapan seperangkat keputusan mengenai tindakan di kemudian hari yang ditujukan untuk
mencapai tujuan-tujuan dengan menggunakan cara-cara yang optimal, yaitu kondisi kehidupan yang lebih baik daripada yang ada sebelumnya. Hal tersebut berkaitan
dengan bidang sosial ekonomis dan sosial budaya. Pada konteks ini, orientasi pada keuntungan profit oriented merupakan bagian yang tak terpisahkan. Bisa dikatakan
tidak hanya mencakup keuntungan ekonomis saja, melainkan bisa pula mencakup keuntungan sosial budaya Koentjaraningrat, 1989. Orientasi tersebut sangat penting
dan relevan dalam rangka pengembangan dan penguatan kreativitas dalam berbagai bidang. Dikatakan penting dan relevan karena setiap manusia yang bersifat rasional
akan memiliki motivasi kuat untuk melakukan suatu kegiatan yang menjanjikan keuntungan bagi dirinya sendiri. Berdasarkan pemikiran tersebut dapat diduga bahwa
program kerja dalam pengelolaan sumber daya laut di Kedonganan berorientasi pada keuntungan ekonomis dan keuntungan sosial-budaya.
10
1.4.4. Pelaksanaan