Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Kejuruan SMK adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan di dunia kerja untuk menghasilkan lulusan yang profesional di bidang masing-masing. Untuk menghasilkan lulusan yang profesional maka sekolah SMK memerlukan faktor pendukung berupa: 1 Sarana prasarana harus lengkap mengikuti perkembangan industri; 2 Guru profesional; 3 Kurikulum yang sesuai dengan kemajuan dunia industri; 4 Biaya operasional dan perawatan; 5 Pengelolaan dan administrasi; 6 Peserta didik yang berkualitas; mengingat perkembangan zaman yang semakin maju, lulusan SMK diharapkan memiliki kemampuan bekerja untuk menghadapi persaingan di dunia kerja. Kesiapan kerja yang diberikan kepada siswa dimulai sejak awal untuk lebih mengenal tuntutan dunia kerja dan sikap dalam bekerja. Dalam penjelasan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Namun kenyataannya lulusan sekolah menengah kejuruan masih banyak yang menganggur karena tidak adanya kesempatan bekerja yang diberikan oleh dunia industri, sehingga untuk menghasilkan lulusan yang profesional tidak semudah yang dibayangkan sebelumnya. Karena tidak adanya kecocokan antara 2 kompetensi yang ingin dipraktikkan dengan kesediaan kesempatan untuk mempraktikkan kompetensinya di dunia usaha ataupun di dunia industri. SMK Negeri 2 Depok yang beralamat di Mrican Caturtunggal Depok, Sleman, Yogyakarta merupakan salah satu SMK yang menerapkan kurikulum 2013. Dalam kaitan program studi SMK Negeri 2 Depok mempunyai salah satu program studi yaitu Teknik Otomasi Industri, program studi Teknik Otomasi Industri mempunyai mata pelajaran produktif yaitu Pekerjaan Dasar Elektromekanik, mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran yang menggabungkan pengetahuan dan skill, keterangan yang didapat dari guru pembimbing dan pengamatan mahasiswa PPL ditemukan beberapa masalah dalam proses belajar mengajar dan hasil belajar. Berdasarkan pengamatan pada waktu PPL, proses belajar mengajar siswa kurang efektif dan pengetahuan siswa masih pasif dalam belajar, karena metode yang digunakan adalah metode konvensional, metode pembelajaran ini sudah tidak efektif diterapkan pada kurikulum 2013 dan nilai hasil belajar siswa masih ada dibawah KKM. Dari permasalahan diatas diperlukan metode pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi nya untuk menghasilkan hasil belajar yang maksimal. Mata pelajaran Pekerjaan Dasar Elektromekanik PDE merupakan mata pelajaran yang diberikan pada siswa kelas X Teknik Otomasi Industri, pada mata pelajaran ini siswa diajarkan teori dan praktik dasar elektromekanik serta kesehatan keselamatan kerja dan lingkungan hidup K3LH, dalam proses belajar mengajar penyampaian teori guru menggunakan media papan tulis, sedangkan dalam proses belajar praktik guru kurang membimbing siswa sehingga pada proses pembelajaran praktik siswa kurang memperhatikan K3LH dan alur 3 bagaimana langkah-langkah dalam bekerja. Guru kurang memotivsi siswa untuk mengkaitkan praktik siswa dengan kondisi dunia lapangan. Kompetensi dan pengalaman guru sangat berpengaruh terhadap kompetensi siswa, karena kemampuan mengajar guru lebih profesional dan berpengaruh terhadap motivasi siswa dalam belajar. Sehingga guru dituntut profesional dalam mengajar seperti pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional “berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PROJECT BASED LEARNING PADA HASIL BELAJAR SISWA MENGGAMBAR BUSANA DI SMK NEGERI 2 JEPARA

3 73 204

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK DI KELAS X TIPTL SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

12 46 27

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PTK Pada Siswa Kelas VIII G Semester Genap SMP Ne

0 2 19

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PTK Pada Siswa Kelas VIII G Semester Genap SMP Nege

0 3 17

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA KOMPETENSI DASAR PELAKSANAAN PROSEDUR PENGELASAN DI SMK OTOMOTIF.

0 1 25

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROJECT BASED LEARNING PADA PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK.

0 4 33

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROJECT BASED LEARNING) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

3 14 201

UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 0 191

UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 0 72

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROJECT BASED LEARNING PADA PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK - repository UPI S TE 1005268 Title

0 0 3