Subjek Penelitian METODE PENELITIAN

56 1. Observasi Teknik observasi yang digunakan adalah teknik observasi partisipasi pasif. Menurut Sugiyono 2010: 312 observasi partisipasi pasif, peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Alasan peneliti menggunakan teknik ini karena peneliti ingin mengetahui serta mengumpulkan data mengenai tentang strategi coping pada siswa kelas XI korban bullying verbal di SMA Negeri 11 Yogyakarta. Observasi dilakukan di tempat dimana subjek melakukan aktivitasnya sebagai siswa yaitu di SMA Negeri 11 Yogyakarta. 2. Wawancara Wawancara interview merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu Sugiyono, 2010: 317. Alat-alat yang diperlukan diantaranya buku catatan, tape recorder, dan kamera. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur dengan alasan karena dalam pelaksanaanya lebih bebas untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara dimintai persepsi dan pendapat mengenai strategi coping yang dimiliki subjek setelah mengalami tindak bullying. Narasumber dalam penelitian ini adalah guru bimbingan konseling, teman sebaya, dan siswa SMA Negeri 11 Yogyakarta yang menjadi korban bullying. 57

G. Instrumen Penelitian

Peneliti perlu membuat kisi-kisi instrumen untuk memudahkan dalam penyusunan instrumen Sugiyono, 2010: 149. Alat bantu instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen penelitian yang peneliti kembangkan berdasarkan variabel yang diteliti : 1. Pedoman Observasi Pedoman observasi digunakan sebagai panduan peneliti dalam memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang subjek penelitian. Berikut ini kisi-kisi pedoman observasi pada siswa kelas XI korban bullying verbal di SMA Negeri 11 Yogyakarta. Tabel 1. Pedoman Observasi No Komponen Aspek yang diungkap 1 Keadaan psikologis Cara subjek menanggapi tindakan bullying dari teman-temannya 2 Keadaan jasmani Kegiatan subjek dilingkungan sekolah 3 Kehidupan sosial Hubungan interaksi subjek di lingkungan sosial sekolah. Sikap dan perilaku subjek di lingkungan sosial sekolah. Sikap dan perilaku subjek di lingkungan sosial keluarga. 2. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara digunakan sebagai panduan peneliti dalam memperoleh informasi yang lebih mendalam dari hasil observasi. Pedoman wawancara terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan strategi coping pada siswa kelas XI korban bullying verbal di SMA Negeri 58 11 Yogyakarta. Berikut ini kisi-kisi pedoman wawancara strategi coping pada siswa kelas XI korban bullying verbal di SMA Negeri 11 Yogyakarta untuk siswa laki-laki mempunyai suara bawaan kewanita-wanitaan. dan siswa dengan cacat fisik sebagai korban bullying. Tabel 2. Pedoman Wawancara Subjek No Aspek Strategi Coping Komponen Indikator 1. Latar belakang Latar belakang keluarga subjek. Penyebab subjek menjadi korban bullying dan tindakan bullying diterima subjek. 2. Keaktifan Diri Kemampuan subjek untuk menghilangkan penyebab stres atau memperbaiki akibat dari stress. Tindakan yang dilakukan subjek dalam menanggulangi stress akibat dari stress akibat bullying. 3. Perencanaan Kemampuan subjek dalam menganalisis dan menangani masalah akibat bullying. Analisis subjek dalam memandang permasalahan dan menangani masalah akibat bullying. 4. Kontrol Diri Kemampuan subjek dalam membatasi keterlibatannya pada sebuah kompetisipersaingan. Keterlibatan subjek dalam persaingankompetisi yang ada akibat bullying. 5. Mencari dukungan sosial instrumental Kemampuan subjek dalam mencari dan menerima nasihat, bantuan, atau informasi. Cara subjek mencari dan menerima nasihat, bantuan, atau informasi dari lingkungan sekitar. 6. Mencari dukungan sosial emosional Kemampuan subjek dalam mencari dan menerima dukungan emosional, simpati, atau pengertian. Cara subjek mencari dan menerima dukungan emosional, simpati, atau pengertian dari lingkungan sekitar. 7. Penerimaan Kemampuan subjek mengatasi masalah dalam keadaan stress. Tindakan subjek dalam mengatasi masalah ketika dalam keadaan stress. 8. Religiusitas Kemampuan subjek dalam menyelesaikan masalah secara keagamaan. Tindakan subjek dalam menyelesaikan masalah secara keagamaan.