40 mempelajari keterampilan mengenai bagaimana berkomunikasi satu sama lain.
Keterampilan ini menjadi bekal untuk mereka agar bisa diterima di lingkungan sosialnya.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara kecerdasan interpersonal dengan interaksi teman sebaya. Seorang anak
yang mampu berkomunikasi kepada orang lain dengan baik maka ia dapat berinteraksi dengan baik kepada teman sebayanya. Anak dengan sendirinya akan
diterima dalam kelompok, disegani oleh temannya, dan memiliki banyak teman. Sama halnya apabila seorang anak mampu berinteraksi dengan baik kepada teman
sebanyanya, maka disana ia juga belajar bagaimana berkomunikasi dengan baik kepada orang lain.
D. Karakteristik Anak Sekolah Dasar Kelas V
Masa usia sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam tahun hingga kira-kira usia sebelas tahun atau dua belas tahun.
Pada masa ini anak sudah semakin luas lingkungan pergaulannya. Mereka mulai bergaul dengan orang-orang di luar rumah seperti dengan teman sebayanya di
lingkungan rumah maupun di lingkungan sekolah. Izzaty, et al 2013 : 102-103 menyatakan bahwa terdapat beberapa tugas
perkembangan pada masa kanak-kanak akhir, yaitu sebagai berikut: 1. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain
2. Sebagai makhluk hidup yang sedang tumbuh, mengembangkan sikap yang sehat menganai diri sendiri
3. Belajar bergaul dengan teman sebaya 4. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita
41 5. Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca,
menulis, dan berhitung 6. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan
sehari-hari 7. Mengembangkan kata batin, moral, dan skala nilai
8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial dan lembaga 9. Mencapai kebebasan pribadi
Pada masa usia sekolah dasar, guru di sekolah memiliki peran besar dalam membantu sisiwa untuk menyelesaikan tugas perkembangan dengan baik. Hal ini
berati lingkungan keluarga, sekolah bahkan lingkungan teman sebaya secara bersama
mempengaruhi anak
dalam menyelesaikan
tugas-tugas perkembangannya. Tugas-tugas perkembangan tersebut harus dikuasi anak agar
diterima dengan baik oleh lingkungannya. 1. Karakteristik Anak Sekolah Dasar
Karakteristik utama siswa sekolah dasar adalah mereka menampilkan perbedaan-perbedaan individual dalam banyak segi dan bidang, di antaranya
perbedaan intelegensi, kemampuan dalam kognitif dan bahasa, perkembangan kepribadian dan perkembangan fisik anak. Guru atau pendidik perlu memahami
bahwa semua siswa memiliki kemampuan dan kebutuhan yang bervariasi. Kebutuhan dan kemampuan siswa bervariasi sesuai dengan tahapan
perkembangannya. Izzaty, et al 2013 : 103-112, perkembangan pada masa kanak-kanak akhir
yaitu sebagai berikut: a. Perkembangan fisik
Pertumbuhan fisik cenderung stabil dan tenang. Pada masa ini anak akan menjadi lebih tinggi, lebih berat, lebih kuat serta belajar berbagai keterampilan.
42 Kegiatan fisik sangat diperlukan untuk mengembangkan kestabilan tubuh dan
gerak serta melatih koordinasi untuk menyempurnakan berbagai keterampilan. Pada prinsipnya selalu aktif bergerak penting bagi anak. Peran kesehatan dan gizi
sangan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. b. Perkembangan kognitif
Menurut Piaget, masa sekolah dasar berada dalam tahap operasional konkret. Anak mampu menggunakan kemampuan mentalnya untuk memcahkan
masalah yang bersifat konkret. Kini anak mampu berpikir logis meski masih terbatas pada situasi skarang.Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana
kemampuan berfikir anak berkembang dan berfungsi. Kemampuan berfikir anak berkembang dari tingkat sederhana dan konkret ketingkat yang lebih rumit dan
abstrak. Guru diharapkan membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan berfikirnya. Kemampuan berfikir ditandai dengan adanya aktivitas mental seperti
mengingat, memahami, dan memcahkan masalah. Pengalaman hidupnya memberikan andil dalam mempertajam konsep.
c. Perkembangan bahasa Pada masa ini kemampuan bahasa anak terus tumbuh. Kemampuan anak
dalam memahami dan menginterprestasikan komunikasi lisan dan tulisan. Perbendaharaan kata dan tata bahasa juga akan berkembang pada pasa sekolah.
Mereka semakin banyak menggunakan kata kerja yang tepat untuk menjelaskan suatu tindakan seperti memukul, melempar, dan menendang.
43 d. Perkembangan bicara
Pada masa sekolah dasar, anak bicara lebih terkendali dan terseleksi. Anak menggunakan kemampuan bicara sebagai bentuk komunikasi. kemampuan
berbicara ditunjang oleh perbendaharaan kosa katayang dimiliki.Pada usia 10 – 12
tahun perhatian membaca mencapai puncaknya. Materi bacaannya semakin luas. Dari kegiatan inilah anak memperkarya perbedaan kata dan tata bahasa sebagai
bekal untuk berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain. e. Perkembangan moral
Perkembangan moral ditandai dengan kemampuan anak untuk memahami aturan, norma dan etika yang berlaku di masyarakat. Perilaku moral ini
dipengaruhi oleh pola asuh orang tua serta perilaku moral dari orang-orang sekitarnya. Pengembangan moral termasuk nilai-nilai agama merupakan hal yang
sangat penting dalam membentuk sikap dan kepribadian anak. f. Perkembangan emosi
Pergaulan yang semakin luas dengan teman sebayanya mengembangkan emosinya. Anak mulai belajar mengendalikan ungkapan emosi yang kurang dapat
diterima seperti anmarah, menyakiti perasaan orang lain dan menakut-nakuti. Hurlock Izzaty, et al., 2013 : 110 menyatakan bahwa ungkapan emosi yang
muncul pada masa diantaranya: amarah, takut, cemburu, rasa ingin tahu, iri hati, gembira, sedih, dan kasih sayang.
Ciri- ciri emosi pada masa kanak-kanak akhir adalah sebagai berikut : 1 Emosi anak berlangsung relatif lebih singkat
2 Emosi anak kuat atau hebat
44 3 Emosi anak mudah berubah
4 Emosi anak nampak berulang-ulang 5 Respon emosi anak berbeda-beda
6 Emosi anak dapat diketahui melalui tingkah lakunya 7 Emosi anak mengalami perubahan dalam kekuatannya
8 Perubahan dalam ungkapan-ungkapan emosional g. Perkembangan sosial
Bermain sangat penting bagi perkembangan fisik, psikis, dan sosial anak. Dengan berinteraksi dengan temannya dapat memberikan berbagai pengalaman
berharga. Bermain secara berkelompok memberikan peluang dan pelajaran kepada anak untuk berinteraksi, bertenggang rasa dengan sesama teman. Permainan yang
disukai cenderung kegiatan bermain yang dilakukan secara berkelompok, kecuali bagi anak-anak yang kurang diterima dikelompoknya dan memilih bermain
sendiri. 2. Sifat Khas Anak Sekolah Dasar Kelas V
Masa anak kelas V SD termasuk dalam masa kelas tinggi. Menurut Yusuf 2009: 25 ada beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini ialah:
a. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang kongkrit, hal ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-
pekerjaan yang praktis. b. Amat realistik, ingin mengetahui, ingin belajar,
c. Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal dan mata pelajaran khusus yang oleh para ahli yang mengikuti teori faktor
ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor, seperti bakat-bakat khusus.
d. Sampai kira-kira umur 11 tahun, anak membutuhkan guru atau orang- orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi
45 keinginannya. Selepas umur ini pada umumnya anak menghadapi tugas-
tugasnya dengan bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya. e. Pada masa ini, anak memandang nilai raport sebagai ukuran yang tepat
atau sebaik-baiknya mengenai prestasi sekolah. f. Anak-anak pada usia ini gemar membentuk kelompok sebaya biasanya
untuk dapat bermain bersama-sama. Dalam permainan itu biasanya anak tidak lagi terikat kepada peraturan permainan tradisional yang sudah ada,
mereka membuat peraturan sendiri.
Izzaty, et al. 2013 : 115 juga mengatakan bahwa anak sekolah dasar di kelas tinggi memiliki karekteristik suka membentuk kelompok bermain atau peer
group.Seperti halnya dengan masa awal anak-anak, berinteraksi dengan teman sebaya merupakan aktivitas yang banyak menyita anak. Barker dan Wright
Desmita, 2016 : 224 mengungkapkan bahwa anak usia 7 hingga 11 tahun meluangkan lebih 40 waktunya untuk berinteraksi dengan teman sebaya.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa siswa kelas lima sekolah dasar memiliki karakteristik, diantarannya: 1 memiliki minat terhadap
terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret; 2 memiliki rasa ingin tahu, realistik, dan ingin belajar; 3 timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus; 4
nilai dianggap sebagai ukuran paling tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah; 5membutuhkan guru atau orang dewasa lainnya; dan 6 suka
membentuk kelompok sebaya dengan peraturannya sendiri.
E. Kajian Penelitian yang Relevan