63 0,60 sampai 0,70 Hair, et al. 2010: 91.
“Cronbach’s alpha is measure of reability that ranges from 0 to 1, with values of .06 to .07 deemed the lower limit
of acceptability Hair et al., 2010:91. Tabel 9
. Tingkat Keandalan Cronbach‟s Alpha Nilai
Cronbach’s alpha Tingkat keandalan
0,0 – 0,20
Kurang andal 0,20
– 0,40 agak andal
0,40 – 0,60
cukup andal 0,60
– 0,80 andal
0,80 – 1,00
sangat andal
Tabel 10. Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian No. Variabel
penelitian Koefisien
Keterangan 1.
Kecerdasan Interpersonal
0,801 Reliabel
2. Interaksi Teman
Sebaya 0,840
Reliabel
H. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses mencari dan menyususn secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang
pentng dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga dapat mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain Sugiyono, 2010: 244.
1. Uji Prasyarat Analisis Sebelum memulai menganalisis data, ada hal penting yang harus
diperhatikan yaitu data yang akan diolah. Sehubungan dengan itu, maka yang
64 harus dipenuhi sebelum peneliti boleh menentukan teknik analisis statistik yang
akan digunakan, untuk memeriksa keabsahan sampel harus diuji terlebih dahulu dan dapat menggunakan cara sebagai berikut:
a. Uji Kecenderungan Data Perhitungan uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui bagaimana
kecenderungan suatu data berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah ditetapkan sebelumya. Uji kecenderungan dimaksudkan untuk menghitung
kecenderungan umum dari tiap variabel sehingga dapat diperoleh gambaran dari masing-masing variabel yang akan diteliti.
Uji kecenderungan dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kecerdasan interpersonal sebagai variabel X dan interaksi teman sebaya
sebagai variabel Y. Untuk perhitungan mencari nilai kecenderungan instrumen maka ditetapkan berdasarkan pada kriteria ideal menurut Azwar 2006: 108
yaitu: Tabel 11. Rumus Kategori Kriteria Ideal
No. Kategori
Interval 1
Sangat Tinggi X Mean+1,5 SD
2 Tinggi
Mean+0,5 SD X≤ Mean+1,5 SD 3
Sedang Mean-
0,5 SD X≤ Mean+0,5 SD 4
Rendah Mean-
1,5 SD X≤ Mean-0,5 SD 5
Sangat Rendah X ≤ Mean-1,5 SD
Sumber: Azwar 2006: 108 Keterangan
Mean ideal =
Skor maksimum + skor minimum SD ideal
= Skor maksimum - skor minimum
65 b. Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk menguji apakah data yang diperoleh dari masing
– masing berdistribusi normal atau tidak. Apabila data yang dipilih berdistribusi normal, maka analisis dapat digunakan untuk menguji hipotesis. Uji
normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus Kolmogorov- Smirnov Test. Konsep dari uji normalitas Kolmogorov- Smirnov Test yaitu dengan
membandingkan distribusi data yang akan diuji normalitasnya dengan distribusi normal baku. Uji normalitas Kolmogorov Smirnov Test dilakukan dengan bantuan
SPSS versi 23 for windows. Jika signifikansi di atas 0,05 berarti data yang akan diuji tidak mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku,
sehingga data berdistribusi normal. c. Uji Linearitas
Pengujian linearitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan atau pengaruh yang linier atau tidak antara variabel bebas dengan variabel terikat
dari data yang diperoleh. Pengujian lineritas dilakukan dengan menggunakan test of linierity dengan bantuan SPSS versi 23 for windows. Kriterianya, jika nilai sig
linierity dibawah 0,05 dan nilai sig deviation of linearuty diatas 0,05 maka variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier.
2. Uji Hipotesis Menurut Sugiyono 2013: 224 hipotesis diartikan sebagai jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Oleh karena itu, kebenaran dari hipotesis perlu dibuktikan dengan data yang telah terkumpul. Uji hipotesis
penelitian ini dilakukan menggunakan analisis korelasi product moment, karena
66 teknik ini dapat mengetahui ada tidaknya korelasi antara dua variabel. Analisis
data di dalam penelitian ini adalah untuk melakukan perhitungan dalam rangka menjawab rumusan masalah dan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
Korelasi product momentdigunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel apabila data kedua variabel
berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut sama. Berikut ini rumus untuk menghitung koefisien korelasi.
∑ √∑
Dimana : r
x
= Korelasi antara variabel x dengan y x
= x
i
– x y
= y
i
–y
Dari hasil perhitungan di atas kemudian dibandingkan dengan r tabel dengan taraf kesalahan 5. Apabila harga r hitung lebih besar dari r tabel, maka
Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat hubungan positif antara variabel kecerdasan interpersonal dengan variabel interaksi teman sebaya. Namun apabila r
hitung kurang dari r tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya tidak ada hubungan positif antara variabel kecerdasan interpersonal dengan variabel
interaksi teman sebaya. Pengujian signifikansi koefisien korelasi, selain dapat menggunakan tabel,
juga dapat dihitung dengan uji t yang rumusnya adalah sebagai berikut.
67
√ √
Harga t hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel. Jika harga t hitung lebih besar dari harga t tabel sehingga Ho ditolak da Ha diterima yang
artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel kecerdasan interpersonal dengan variabel interaksi teman sebaya. Namun jika harga t hitung
kurang dari harga t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada hubungan antara variabel kecerdasan interpersonal dengan variabel interaksi
teman sebaya. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang
ditemukan tersebut besar aau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel berikut :
Tabel 12. Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah 0,20
– 0,399 Rendah
0,40 – 0,599
Sedang 0,60
– 0,799 Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan koefisien
determinasi yang besarnya adalah kuadrad dari koefisien korelasi r
2
. Koefisien ini disebut koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada variabel dependen
dapat dijelaskan melalui varians yangg terjadi pada variabel independen. Setelah
68 mendapat angka koefisien determinasi, kemudian mencari besarnya sumbangan
kontribusi variabel X terhadap Y dengan rumus : KP = r
2
x 100
69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN