Teknik Analisis Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

80 kemampuan yang baik dalam melakukan hal-hal yang sesuai dengan indikator interaksi teman sebaya. Indikator tersebut meliputi memiliki kesamaan minat dan bahan pembicaraan, mau membantu dan menerima, mampu mengatasi masalah pribadi maupun sosial, serta mampu beradaptasi.

B. Teknik Analisis Data

Teknik analisi data yangdigunakan dalam penelitian ini menggunakan uji prasyarat analisis dan uji hipotesis. Uji prasyarat analisi dan uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS versi 23 for windows. 1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas data digunkan untuk menguji apakah data yang diperoleh dari masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data dengan menggunakan uji normalitas One-Sample Kolmogorov- Smirnov Test program komputer SPSS for windows versi 23. Menurut duwi Priyatni2012:147 suatu data dikatakan berdistribusi normal pada taraf signifikansi 5 jika nilai Asymp. Sig. Lebih dari 0,05. Berdasarkan perhitungan dengan SPSS 23 for windows, didapat nilai variabel kecerdasan interpersonal 0,096 dan variabel interaksi teman sebaya 0,053. Nilai Asymp. Sig. dari kedua variabel tersebut memiliki nilai di atas 0,05. Maka distribusi data dari masing-masing variabel dikatakan normal. Ringkasan perbandingan normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini, hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. 81 Tabel 21. Ringkasan Perbandingan Normalitas No. Variabel Asymp. Sig. Signifikansi Keterangan 1. Kecerdasan Interpersonal 0,096 0,05 Normal 2. Interaksi Teman Sebaya 0,053 0,05 Normal Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa variabel kecerdasan interpersonal dan variabel interaksi teman sebaya memiliki sebaran data normal. Artinya data tersebut dianggap dapat mewakili populasi penelitian. b. Uji Linearitas Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berbentuk linear atau tidak. Kriterianya, jika signifikansi dari linearitas 0,05 dan signifikansi dari deviation from linierity 0,05 maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dikatakan linear. Sebaliknya jika signifikansi dari linearitas 0,05 dan signifikansi dari deviation from linierity 0,05 maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dikatakn tidak linear. Untuk menguji linearitas data, dilakukan dengan bantuan program komputer SPS versi 23 for windows dengan taraf signifikansi 5. Rangkuman hasil lineraitas dapat dilihat pada tabel 22 di bawah ini. Tabel 22. Ringkasan Hasil Uji Linearitas No. Variabel Df Signifikasni dari Linierity Sig. dari deviaton from linierity Kesimpulan 1. X Y 30 0,000 0,778 Linier Berdasarkan rangkuman hasil di atas, dapat dilihat bahwa pada pengujian data variabel X dan Y, didapat signifikansi dari linierity 0,000 0,05 dan 82 signifikansi dari deviation from linierity 0,778 0,05 sehingga datanya dikatakan linier. Hubungan antara kecerdasan interpersonal dan variabel interaksi teman sebaya mengikuti garis lurus. Artinya peningkatan atau penurunan kuantitas pada variabel kecerdasan interpersonal akan diikuti secara linier oleh peningkatan atau penurunan kuantitas dari variabel interaksi teman sebaya. 2. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji kolelasi product moment, sehingga nanti dapat dilihat ada tidaknya hubungan antara variabel kecerdasan interpersonal dengan interaksi teman sebaya. Hipotesis dinyatakan diterima atau ditolak dengan melihat nilai signifikansinya. Untuk mengintepretasikan hasil uji maka formula hipotesis adalah sebagai berikut. Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan interpersonal dengan interaksi teman sebaya Ha : Ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan interpersonal dengan interaksi teman sebaya Kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan taraf signifikansi 5. Ho diterima jika t hitung t tabel. Sedangkan Ho ditolak jika t hitung t tabel atau t hitung t tabel. Ho diterima jika P value 0,05, sedangkan Ho ditolak jika P value 0,05. Hasil pengujian menggunakan SPSS 23 for windows menunjukkan adanya korelasi positif sebesar 0,710 antara kecerdasan interpersonal dengan interaksi teman sebaya. Untuk melihat signifikansi dari perhitungan tersebut maka perlu dibandingankan dengan dengan taraf kesalahan 5. Harga sebesar 83 0,138. Ternyata harga lebih besar dari harga , sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Pengujian signifikansi koefisien korelasi juga dapat dihitung dengan uji t. Setelah diuji menggunakan software SPSS versi 23 for windows, diperoleh harga t hitung sebesar 15,441. Harga t hitung kemudian dibandingkan dengan harga t tabel dengan taraf kesalahan 5. Maka diperoleh harga t tabel sebesar 1,960. Ternyata harga t hitung lebih besar dibandingkan t tabel, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan analisis tersebut dapat dikatakan terdapat hubungkan yang signifikan antara kecerdasan interpersonal dengan interaksi teman sebaya. Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan koefisien determinasi yang besarnya adalah kuadrat dari koefisien korelasi r 2 . Koefisien ini disebut koefisien penentu. Koefisien determinasi dari variabel kecerdasan interpersonal dan variabel interaksi teman sebaya = r 2 = 0,504. Artinya varians yang terjadi pada variabel kecerdasan interpersonal 50,4 dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel interaksi teman sebaya, dan 49,6 ditentukan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Untuk memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang dapat dilihat padattabel 23. 84 Tabel 23. Pedoman untuk Memberikan Interrpretasi terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sugiyono, 2007: 231 Berdasarkan tabel di atas, nilai koefisien korelasi antara variabel kecerdasan interpersonal dengan variabel interaksi teman sebaya terdapat pada interval 0,60 – 0,799. Artinya, dapat disimpulkan bahwa tingkat hubungan antara variabel kecerdasan interpersonal dengan variabel interaksi teman sebaya termasuk dalam kategori kuat.

C. Pembahasan