Keterbatasan Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

menyatakan pula bahwa penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament TGT dapat meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa dari siklus I sebesar 67,48 meningkat menjadi 81,77 pada siklus II. Hal senada juga diungkapkan oleh Irfan Dwi Jayanto pada penelitiannya tahun 2013 yang menyatakan bahwa Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament TGT dapat meningkatkan setiap indikator keaktifan belajar akuntansi dari siklus I ke siklus II dengan peningkatan skor rata-rata keaktifan belajar akuntansi sebesar 14,08 relative dan 11,09 absolute, berasal dari skor rata-rata keaktifan belajar akuntansi siklus I 78,891 menjadi 90 keaktifan belajar akuntansi siklus II. Oleh karena itu, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament TGT Berbantu Media Roda Putar terbukti dapat meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Tempel Tahun Ajaran 20152016.

D. Keterbatasan Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini memiliki beberapa keterbatasan dalam Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament TGT Berbantu Media Roda Putar di Kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Tempel Tahun Ajaran 20152016 yaitu: 1. Pertemuan yang hanya dilakukan 2 siklus 2 kali pertemuan. Alokasi waktu yang diberikan guru terlalu singkat sehingga kemungkinan data yang diambil oleh peneliti mengenai Aktivitas Belajar Akuntansi kurang memadai. 2. Pada siklus II terdapat satu orang siswa yang absen. Hal ini menyebabkan terdapat satu kelompok yang kekurangan anggota sehingga kelompok tersebut melaksanakan belajar kelompok dan turnamen tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. 3. Penelitian ini hanya dapat diterapkan pada materi Pencatatan Piutang Berbagai Metode, Penagihan Piutang dan Penghapusan Piutang padahal masih banyak materi lainnya dalam Akuntansi. 4. Terdapat perbedaan jumlah observer yaitu observer pada siklus I berjumlah 2 orang, sedangkan pada siklus II hanya berjumlah 1 orang sehingga penyekoran Aktivitas Belajar Akuntansi belum bisa diamati dengan baik. 5. Visual activities belum bisa diamati dengan baik karena sulit untuk menilai apakah siswa benar-benar memperhatikan penjelasan dari guru saat presentasi materi pelajaran dan membaca materi pembelajaran akuntansi. 102

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV dapat disimpulkan bahwa Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament TGT Berbantu Media Roda Putar dapat meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Tempel Tahun Ajaran 20152016 yang dibuktikan dengan adanya peningkatan persentase rata-rata Aktivitas Belajar Akuntansi yang diambil melalui observasi dengan lembar observasi. Skor persentase rata-rata aktivitas Belajar Akuntansi telah mencapai indikator keberhasilan Aktivitas Belajar Akuntansi lebih dari 75 yaitu terjadi peningkatan sebesar 26,37 relatif dan 18,75 absolut dari siklus I sebesar 71,09 menjadi sebesar 89,84 pada siklus II. Hasil persentase siklus II menunjukkan bahwa skor tersebut sudah mencapai kriteria minimal yang ditentukan yaitu sebesar 75.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka untuk meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa dengan Penerapan Model Pembelajaran Tipe Teams Games Tournament TGT diberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Guru Akuntansi SMK Negeri 1 Tempel: a. Guru dapat mencoba untuk menerapkan Model Pembelajaran Tipe Teams Games Tournament TGT Berbantu Media Roda Putar yang