Mata Pelajaran Gambar Teknik
26
bahwa selisih nilai pretest-posttest kelas eksperimen lebih baik daripada selisih
nilai pretest-posttest kelas kontrol. Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Agus Dwi Cahyani pada tahun 2013
dengan judul “Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Berbasis Pemecahan Masalah Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Pada Materi
Statistika SMA Kelas XI IPA”. Hasil uji kevalidan modul dari ahli media pembelajaran adalah 73, yang berada pada kualitas baik atau valid. Kemudian,
dari ahli materi pembelajaran adalah sebesar 77 yang berada pada kualitas baik atau valid. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran
menggunakan modul matematika berbasis pemecahan masalah efektif digunakan, hal ini ditunjukkan oleh perhitungan uji t diperoleh thitung = dan
ttabel = 1,70. Karena thitung ttabel maka Ho ditolak. Hasil belajar siswa yang menggunakan modul matematika berbasis pemecahan masalah lebih baik
daripada hasil belajar siswa yang tidak menggunakannya, hal ini ditunjukkan oleh perhitungan uji t diperoleh t hitung = dan t tabel = 1,669.
Dari Penelitian Latifah Nuraini pada tahun 2012 dengan judul “Pengembangan Modul Matematika Dengan Pendekatan Pemecahan Masalah
Sebagai Sumber Belajar Siswa Kelas VII SMP”. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan modul yang mengacu model pengembangan ADDIE.
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data pengembangan dan kualitas modul, yaitu: lembar penilaian modul, angket pendapat siswa, wawancara guru
dan pretest-postest. Pengembangan modul ini menggunakan ADDIE, yaitu analysis analisis meliputi analisis kurikulum dan analisis situasi pembelajaran;
design perencanaan meliputi pengumpulan referensi, menyusun materi,
27
melengkapi unsur-unsur modul dan merancang layout tampilan; development
pengembangan meliputi pengembangan modul awal, validitas ahli dan revisi produk;
implementation implementasi meliputi penerapan modul dalam pembelajaran matematika yang diikuti oleh 32 siswa Kelas VII sebagai kelas uji
coba dan pengisian angket pendapat siswa; tahap terakhir adalah evaluation
evaluasi meliputi evaluasi semua tahapan dan revisi kembali berdasarkan hasil evaluasi tersebut hingga mendapatkan produk akhir. Kevalidan ditunjukkan
dalam dua aspek yaitu aspek materi yang memperoleh persentase penilaian 75 menunjukkan kategori kualitatif baik B dan aspek tampilan memperoleh
presentase penilaian 79 menunjukkan kategori kualitatif baik B, maka kualitas kevalidan modul adalah valid. Kepraktisan ditentukan oleh penilaian guru
terhadap kepraktisan
modul memperoleh
persentase penilaian
72 menunjukkan kategori kualitatif baik B dan modul memperoleh respon positif
siswa, maka kualitas kepraktisan modul adalah praktis. Keefektifan dinilai berdasarkan banyak siswa yang lulus KKM sekolah yaitu 78,125 siswa yang
menunjukkan keefektifan tinggi.