36 Republik Indonesia, dimana Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang membawahi
kantor wilayah dan kantor pelayanan yang terdapat di beberapa daerah di Indonesia.
3.2 Ruang Lingkup Kegiatan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan
Kantor pelayanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan mempunyai tugas melaksanakan kegiatannya berdasarkan peraturan perundang-
undangan lainnya yang pelaksanaanya dibebankan kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Sedangkan fungsi dari kantor pelaksanaan Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai Tipe A3 Belawan adalah: 1.
Perumusan dan kebijaksanaan teknis, pemberian beimbingan serta pemberian kemudahan pajak dibidang Bea dan Cukai yang ditetapkan Menteri
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2.
Melaksanakan pungutan Bea dan Cukai serta pemungutan lainnya yang dibebankan kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. 3.
Pencegahan pemberantasan dan penyelesaian perkara penyeludupan dan pelanggaran terhadap perundang-undangan pabean dan cukai serta peraturan
perundang-undangan lainnya. Di dalam melaksanakan pemungutan Bea dan Cukai pemerintah Belanda
menganut berbagai macam azas, diantaranya adalah azas Protectic Bifferencial. Azas ini bertujuan untuk melindungi kepentingan perdagangan mereka dengan
negara lain.Tugas dari I.U.A selaku pemungutan pajak berupa Bea dan Cukai memiliki wewenang untuk menyelidiki, mengusut dan menagkap pelaku
Universitas Sumatera Utara
37 penyelundupan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Sedangkan dalam
bidang pengawasan I.U.A berfungsi sebagai lalu lintas barang. Adapun jumlah pegawai I.U.A sebelum masa kemerdekaan 1941 ada
sebanyak 790 orang, 586 adalah bangsa Belanda dan selebihnya orang Indonesia dengan perincian sebagai berikut :
1. 74 orang memegang jabatan pimpinan atau disebut Hoofd Inspectur, yang
semua adalah bagsa Belanda. 2.
18 orang bangsa Belanda dan 72 orang bangsa Indonesia yang merupakan golongan komunis.
3. 18 orang bangsa Belanda dan 4 orang bangsa Indonesia yang merupakan
pegawai administrasi. Pada tahun 1942 Belanda menyerahkan kepada Jepang dan sesudah
1 tahun penyerahan tersebut tepatnya pada tanggal 1 Mei 1943 oleh pemerintah Jepang I.U.A di bagi menjadi 2 jabatan. Untuk jabatan urusan laut bagi
pemungutan Bea bernama “Kaizi Kyoku Zinkanbu” dibawah Kementerian Keuangan.
Setelah Indonesia merdeka kedua jabatan itu disatukan kembali dengan nama jabatan Bea dan Cukai. Berkembang sesudah pemulihan kedaulatan negara
Republik Indonesia tahun 1932.
Universitas Sumatera Utara
38
3.3 Struktur Organisasi Dan Pembagian Tugas Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan